Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » YDSF Santuni Jompo
Hidup Sebatang Kara Di Bawean

YDSF Santuni Jompo
Hidup Sebatang Kara Di Bawean

Posted by Media Bawean on Jumat, 14 Oktober 2011

Media Bawean, 14 Oktober 2011


Serangkaian dengan kegiatan di Pulau Bawean, YDSF juga menyantuni tiga janda tua yang hidup sebatang kara di lokasi yang berbeda. Sebut saja Mislani. Nenek yang berusia 90an tahun ini hidup dengan seorang cucunya, Muhammad Soleh (12). Sementara anaknya pergi hingga kini belum kembali. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia hanya mengandalkan uang dari hasil menjual sapu lidi yang dibuatnya dari tulang daun kelapa yang sudah kering. Sehari ia bisa membuat 3 sapu lidi yang dijualnya dengan harga seribu rupiah saja.

Tak beda dengan Muna. Jompo yang berusia 90 tahun lebih ini hidup seorang diri di gubuknya yang terbuat dari bambu. Selain hidup sendiri, para tetangganya pun enggan untuk peduli padanya. Praktis ia benar-benar hanya berusaha semampunya untuk bertahan hidup. Bersama dengan pimpinan redaksi Media Bawean (bawean.net), YDSF menuju lokasi tempat tinggal kedua nenek tersebut di Dusun Taubat, Desa Sungai Rujing, Kecamatan Sangkapura untuk memberikan santunan.

Sementara itu Rasiah (55), janda asal Desa Balikterus, Kecamatan Sangkapura juga mengalami nasib senada. Sejak ditinggal suaminya pergi dan nikah lagi, ia mengalami kebutaan. Kondisi itu bertambah parah ketika pendengarannya juga menurun drastis. Sampai-sampai kalu berkomunikasi dengannya harus menempel di telinga sembari dikeraskan.

Rasiah terbilang rajin beribadah. Untuk mengetahui waktu shalat tiba, ia tinggal memutar radio yang menjadi teman setianya sehari-hari. Ia tinggal di sekotak rumah kecil yang tak terawat. Maklum saja ia tak bisa merawatnya karena keterbatasan fisik. Tapi setiap harinya ia masak sendiri. Dengan lauk seadanya. Seringkali ia makan nasi dengan garam. Cukup. Sedangkan tetangganya atau bahkan saudaranya tidak mau peduli.

Sebagai bentuk kepedulian, tim YDSF menyerahkan bantuan berupa beras, gula, mi instan, peralatan mandi dan baterai untuk radionya. “Alhamdulillah, kami bisa berbuat sesuatu yang positif kedatangan kami yang pertama kali ini. Kami sangat senang bisa berbagi, walaupun tak banyak yang kami berikan. Mudah-mudahan bermanfaat bagi penerimanya. Semoga YDSF dikenal baik disini (Bawean-red),” harap Arief Prasojo. (dyn/ydsf)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean