Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Bupati Gresik Tidak Tegas
Penumpang Kapal Jadi Korban

Bupati Gresik Tidak Tegas
Penumpang Kapal Jadi Korban

Posted by Media Bawean on Kamis, 24 November 2011

Media Bawean, 24 November 2011

Oleh : Musyayanah
Aktivis Perempuan di Surabaya & Penasehat Media Bawean

Transportasi laut Gresik-Bawean selalu menyisahkan masalah. Ada beberapa asumsi yang melatarbelakangi kesemrawutan pelayanan transportasi laut yang berjarak 80 mill ini. Ketersediaan armada yang relatif tidak mampu meng-cover daya angkut penumpang, dan cuaca ekstrim yang melumpuhkan jalur penghubung satu-satunya antara pulau Bawean dengan Gresik daratan sementara pengambil kebijakan tidak cukup preventif menghadapi problem musiman ini. Realitas tersebut tidak pernah dijadikan entry point untuk mengambil kebijakan. 

Peresmian beroperasinya kapal MV Tungkal Samudera pada tanggal 18 Maret 2011 oleh Bupati Gresik, disaksikan oleh Wakil Bupati Gresik, Ketua DPRD Gresik, Sekda Gresik, Kapolres Gresik, Komandan Kodim 0817 Gresik dan segenap Pejabat Gresik ternyata sekedar seremonial. Faktanya, kapal tersebut tidak menjadi jawaban atas masalah transportasi Bawean-Gresik. 

Terhitung sejak pengoperasian pertama, kapal tersebut sering kali mangkir dari jadwal keberangkatan. General Docking selalu jadi alibi mangkirnya kapal tersebut dari jadwal yang sudah ditetapkan. Yaitu Gresik-Bawean setiap hari Selasa-Kamis-Minggu, jadwal dari Bawean-Gresik setiap hari Senin-Rabu-Sabtu. Jika dikalkulasi, lebih banyak jumlah mangkir dari pada beroperasi sesuai trayek. Akibatnya, banyak calon penumpang yang tidak bisa mendapatkan pelayanan. 

Padahal dalam sambutan yang dilansir oleh berbagai media, Bupati mengatakan, “Dengan adanya kapal MV Tungkal Samudera ini setidaknya bisa menjadi solusi untuk kelancaran perjalanan, serta kepastian perjaanan menuju Bawean dan sebaliknya. “sekarang masyarakat tidak ada alasan untuk tidak kebagian tiket, karena perjalanan Gresik Bawean dilayani setiap hari oleh 2 kapal cepat. Salah satunya yang kita luncurkan sekarang ini” ujar Bupati. Bupati juga menghimbau agar sarana prasarana didalam kapal terus ditingkatkan, misalnya ada kafetaria untuk penumpang.” 

Pada kesempatan itu Bupati juga menghimbau kepada pemilik kapal, agar konsisten melayani penumpang Gresik Bawean ini.”jangan sampai nanti setelah beberapa kali pelayaran, agak sepi sedikit terus menghentikan operasi. Itu jangan sampai. Tolong ini disaksikan oleh bapak Kapolres, Dandim dan Administratur Pelabuhan, agar ikut membantu menjadi saksi komitmen ini” tegas Bupati lagi. .” (http://kabargresik.com)

Lalu kenapa saat ini Bupati justru bungkam? Kemana Kapolres, Dandim dan Administratur Pelabuhan yang menjadi saksi komitmen tersebut? Atau komitmen tersebut hanya isapan jempol? Ya sekedar dijadikan alat politik pencitraan. Mencitrakan seolah-olah Bupati mampu menyelesaikan masalah transportasi laut Bawean-Gresik. Tapi faktanya hanya solusi dan kebijakan seremonial.

Jika benar kapal tersebut mendapatkan keistimewaan beroperasi sebelum membayar pajak. Disini sudah jelas bahwa sejak awal pengoperasian kapal sudah terjadi politik kebijakan. Banyak oknum yang mencoba merebut keuntungan dari politik kebijakan tersebut. 

Jika masalah mangkirnya disebabkan General Docking. Ini sangat tidak wajar! Karena kapal wajib melakukan general docking hanya setahun sekali. Padahal kapal MV Tungkal Samudera belum satu tahun beroperasi trayek Bawean-Gresik. Apa Administratur Pelabuhan sudah melakukan uji kelayakan terhadap kapal tersebut? 

Masyarakat butuh kepastian kebijakan. Butuh tiket yang tidak harus antri sejak jam 6 pagi. Butuh tiket dengan harga resmi, bukan tiket harga calo dan butuh kapal yang beroperasi sesuai manifest. 

Jika yang terjadi politik kebijakan. Maka masyarakat akan tetap menjadi obyek dari politik kebijakan tersebut. Harapan terciptanya tatanan yang sejahtera secara ekonomi dan demokratis secara sosial politik di Gresik pada khususnya dan di Bawean pada umumnya akan semakin jauh. 

Jika Bupati, Wakil Bupati, Ketua DPRD Gresik, Sekda Gresik, Kapolres Gresik, Komandan Kodim 0817 Gresik dan anggota DPRD dapil Bawean tetap bungkam atas masalah ini. Saya pikir mereka juga harus melakukan General Docking supaya tidak selalu berpikir dan bergerak atas politik kebijakan.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean