Media Bawean, 9 November 2011
Adanya pendapat bahwa anak SD kelas V di Pulau Bawean tidak bisa membaca dan menulis, ternyata diragukan kebenarannya.
Buktinya, ketika Media Bawean (rabu, 9/11/2011), berkunjung ke SDN II Kepuhlegundi yang letaknya di Dusun Panyelpangan, desa Kepuhlegundi, kecamatan TambaK, secara acak satu persatu siswa yang berdiri di depan gedung sekolah, ketika diminta membaca ternyata langsung dibaca dengan fasih dan lancar.
Yunus dari kelas II, mengaku sudah pandai membaca sejak kelas I, alasannya kalau tidak bisa membaca tidak akan naik kelas.
Siswa membaca dengan lancar, adalah kelas II di SDN II Kepuhlegundi. Dengan gembira tidak menunjukkan keterpaksaan, membaca apa saja yang diminta baca. Semuanya tepat, tak satupun siswa yang tidak bisa membaca.
Melihat kondisi bangunan gedung sekolah menempati gedung MDU, sangatlah memprihantinkan. Tak terlihat barang istimewa di dalam ruangan, hanya bangku dengan papan tulis saja.
Sangat wajar, jika Tidar dari Indonesia Mengajar mengatakan kemampuan baca sebenarnya ada, tetapi kelemahannya tidak ada buku pustaka sebagai penunjang sehingga banyak siswa yang haus bahan bacaan. (bst)