Media Bawean, 24 Desember 2011
Di puncak gunung Pulau Bawean, letaknya di Dusun Sarambeh, desa Kebuntelukdalam, kecamatan Sangkapura, Gresik, Pulau Bawean, Gresik, berdiri bangunan sekolah terbuat dari papan kayu penuh rayap. Terlihat dengan jelas di dinding sekolah mengalami kebolongan disekelilingnya.
Mojo sebagai Kepala SDN II Kebuntelukdalam (Serambah) dihubungi Media Bawean mengatakan bangunan sekolah terbuat dari papan sejak pertama tahun 1986. "Sampai sekarang hanya 1 lokal bangunan tembok yang dibangun tahun 2010,"katanya.
"Sedangkan 2 ruang kelas masih menggunakan bangunan lama terbuat dari papan, bila hujan turun seluruh siswa dan guru diungsikan ke tempat lain dikhawatirkan roboh,"ujarnya.
Menurut Mojo, semestinya pembangunan lebih memprioritaskan sekolah kondisi memprihatikan seperti SDN II Kebuntelukdalam Serambah. "Tetapi kenyataan, sekolah bagunan bagus tetap mendapatkan proyek pembangunan, sedangkan sekolah kondisi sangat memprihatinkan dibiarkan tanpa ada perhatian khusus,"terangnya.
Harapan Mojo sebagai kepala sekolah, agar proyek pembangunan sekolah pada tahun akan datang bisa sampai ke SDN II Kebuntelukdalam. "Kasihani siswa yang setiap hari belajar di gedung sekolah memprihatinkan dan menakutkan. Bila terjadi sesuatu hal yang tidak diinginkan tentunya kita sebagai pengajar akan diminta pertanggungjawaban oleh wali murid,"keluhnya dengan nada sedih.
Perlu diketahui, SDN II Kebuntelukdalam mempunyai siswa sebanyak 63 siswa, dengan jumlah tenaga pengajar yaitu status PNS sebanyak 4 guru, status swasta sebanyak 2 guru dan 1 guru dari Indonesia Mengajar. (bst)