Media Bawean, 10 Desember 2011
Kedatangan Ketua Komisi D DPRD kabupaten Gresik bertujuan meninjau beberapa proyek DAK dan Jasmas Gedung Sekolah di Pulau Bawean.
Chumaidi Maun ketika berkunjung ke UPT Dindik kecamatan Tambak, (jum'at, 9/12/2011) menyampaikan adanya laporan bahwa proyek DAK di Pulau Bawean telah diperjualbelikan kepada pihak ke-3 dengan harga separuh dari anggaran yang ada.
"Jika terbukti adanya, maka proyek pembangunan dipastikan akan banyak pelanggaran sehubungan rekanan atau pelaksana tidak akan mau kerja tidak mendapatkan keuntungan,"katanya.
Swidargo sebagai Kepala UPT Dindik kecamatan Tambak, menyatakan tidak pernah mendengar bila ada jual beli proyek DAK, yang jelas pelaksanaannya sudah mencapai sekitar 80%.
"Selama ini dalam pelaksanaan proyek DAK, kita sepertinya dilangkahi sebab rekanan mulai mengerjakan sampai sekarang tidak ada satupun yang berkoordinasi, apalagi pemberitahuan untuk melaksanakan pembangunan,"paparnya.
"Kita dilibatkan sebagai tim monitoring, tetapi dalam pelaksanaannya tidak memegang dokumen tentang proyek DAK, apalagi RAB pembangunan sehingga terbatas hanya melihat-lihat sajam,"terangnya.
Proyek DAK menurut Swidargo sudah terlaksana, sedangkan pembangunan melalui Jasmas sampai sekarang belum dilaksanakan sehubungan anggarannya belum cair. "Hanya di lembaga pendidikan Islamiyah Tambak sudah dilaksanakan, setelah tidak adanya anggaran maka proyek mencapai 60% dihentikan menunggu pencairan dana awal,"ujarnya. (bst)
