Media Bawean, 5 Januari 2012
Jaminan tersedianya pupuk untuk petani di Pulau Bawean, ternyata belum sepenuhnya terpenuhi secara merata. Padahal musim tanam di berbagai tempat di Pulau Bawean sudah dimulai sejak beberapa hari yang lalu, dampaknya membuat keresahan bagi petani sehubungan pupuk yang diharapkan tak kunjung datang.
Hazin sebagai penyalur pupuk diwilayah timur Pulau Bawean, ditemui Media Bawean (kamis, 5/1/2012) mengatakan kelangkaan pupuk sedang melanda berbagai tempat di Pulau Bawean, sehubungan pengiriman dari Gresik mengalami kendala.
"Dampaknya, banyak petani merasa resah serta mengkhawatirkan hasil panennya akan menurun sehubungan pupuk yang diharapkan tak kunjung datang,"katanya.
"Bila 10 hari atau 15 hari kedepan untuk wilayah timur masih bisa menunggu, bila waktunya melebihi tentunya berdampak sekali pada kegagalan panen tahun ini,"paparnya.
Informasi yang diterima Media Bawean, kebutuhan pupuk di Pulau Bawean untuk kecamatan Sangkapura sekitar 400 ton, sedangkan kecamatan Tambak sekitar 250 ton. Pengiriman pupuk yang sudah tersalurkan kepada petani sekitar 300 ton, perkiraan masih kekurangan pupuk sebanyak 350 ton.
Kafil Kamsidi sebagai Kepala Desa Paromaan, kecamatan Tambak, menyatakan masih banyak kekurangan pupuk, kebutuhannya sebanyak 106 ton (pupuk putih) dan 40 ton (pupuk hitam), sedangkan baru diterima sebanyak 2 ton saja.
"Sangat mengkhawatirkan kegagalan panen tahun 2011 akibat kekurangan pupuk, akan terjadi kembali pada musim panen tahun ini,"terangnya. (bst)