Media Bawean, 14 januari 2012
Mahalnya harga jual BBM jenis solar akibat kelangkaan di pasaran setelah pengiriman dari daratan Jawa ke Pulau Bawean terhenti, berdampak kepada para nelayan untuk berhenti mencari ikan ke laut.
Harga normal BBM jenis solar di Pulau Bawean, Rp.5.500 perliter, tetapi sekarang naik menjadi Rp.7.000 perliternya.
Jamari (45 th.) nelayan asal Bangsal, desa Dekatagung, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, mengatakan harga jual solar mulai naik sejak beberapa hari yang lalu, setelah harga BBM jenis bensin mengalami kenaikan di pasaran. "Semestinya harga jual tidak ada kenaikan, tetapi penjualnya ikut-ikutan menaikkan harga setelah situasi dan kondisi di Pulau Bawean mengalami krisis akibat putusnya jalur transportasi pengiriman BBM,"katanya.
"Tingginya gelombang masih bisa kita paksakan untuk melaut mencari ikan, tetapi kenaikan BBM jenis solar membuat kita berfikir panjang disebabkan hasil tangkapan dengan modal yang dikeluarkan terkadang lebih banyak,"ujarnya.
"Terusterang, situasi dan kondisi di Pulau Bawean membuat pusing semua orang. Ketika berhenti melaut, ternyata harga sembako dipasaran mengalami kenaikan tanpa ada toleransi kepada orang kecil seperti kita,"paparnya.
"Semestinya pemerintah melakukan operasi pasar agar pedagang di Pulau Bawean tidak menaikkan harga semaunya sendiri. Sepertinya pedagang mengambil kesempatan disaat kondisi dalam kesempitan."terang Jamari.
Hery warga Dekatagung, menyatakan selama ini tidak pernah ada operasi pasar di Pulau Bawean, sehingga penjual barang seenaknya sendiri menaikkan harga tanpa peduli kepada nasib saudara-saudaranya yang mengalami kesulitan.
Dampak berhentinya nelayan melaut, di Pulau Bawean mengalami kekurangan ikan, dan harga dipasaran mengalami kenaikan. (bst)