Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Kelangkaan Map Kuning Di Bawean

Kelangkaan Map Kuning Di Bawean

Posted by Media Bawean on Sabtu, 21 Januari 2012

Media Bawean, 21 Januari 2012

Warna partai politik penguasah sebagai pemegang kekuasaan menjadi warna favorit bagi kalangan pejabat dibawahnya ataupun jajarannya disetiap instansi terkait.

Soal warga dijadikan backround utama dalam setiap kegiatan, warna pakaian termasuk map dalam surat menyurat.

Kalangan guru ataupun perangkat di desa merasa pusing disebabkan map sebagai bungkus surat diharuskan berwarna kuning, tidak boleh berwarna lain. Sedangkan guru termasuk perangkat desa berjumlah sangat banyak di Pulau Bawean.

Dampaknya map kuning diburu banyak pembeli dipasaran, sehingga mengalami kelangkaan setelah habis terjual.

Salah satu staf di UPT Pendidikan Tambak ditemui Media Bawean (21/1/2012) mengatakan benar sekali bila map kuning mengalami kelangkaan dipasaran Sangkapura, sebab kemarin sudah didrop oleh salah satu teman dari Tambak.

Perangkat desa di kecamatan Sangkapura mengaku sudah mencari map kuning ke berbagai toko, ternyata warna kuning sudah habis terjual. "Kalau map warna lainnya masih banyak tidak laku untuk dijual,"katanya.

Maspiyanto sebagai Plt. Kepala UPT Pendidikan Kecamatan Sangkapura, menyatakan tidak benar bila persyaratan sertifikasi dikhususkan warga kuning saja, sebab warna map disesuaikan jenjang pendidikan mengajar yang bersangkutan.

"Memang tingkatan SD sesuai ketentuan diharuskan warna map berwarna kuning, sedangkan tingkatan TK, SMP dan SMA berbeda-beda warnanya,"paparnya.

"Sehubungan di Pulau Bawean lebih banyak guru mengajar di tingkatan SD, sehingga wajar saja bila map warga kuning habis terjual dipasaran,"jelas Maspiyanto.

Syamsul Arifin sebagai Kasi Pemerintahan kecamatan Sangkapura, mengatakan tidak pernah menganjurkan kepada aparat desa yang menyerahkan surat-surat verifikasi perangkat untuk menggunakan map berwarna kuning.

"Bila ada aparat desa menyatakan map harus berwarna kuning, itu pernyataan yang salah, warna apapun tetap diterima dan bebas sesuai seleranya masing-masing,"ujarnya.

"Soal aparat desa lebih memilih warga kuning, itu haknya mereka sendiri. Kemungkinan menyesesuaikan dengan warna ngetren masa kini,"terangnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean