Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Pemimpin Galau

Pemimpin Galau

Posted by Media Bawean on Sabtu, 14 Januari 2012

Media Bawean, 14 Januari 2012

Oleh: Musyayana (Penasehat Media Bawean)

Cita-cita demokrasi adalah terwujutnya tatanan masyarakat yang adil, sejahterah, berdaulat dan demokrastis. Otonomi daerah sendiri bagian dari setrategi untuk mewujudkan cita-cita tersebut. Dimana daerah punya wewenang penuh untuk mengatur daerahnya. Tapi bukan pada konteks memanfaatkan otoritas dan kekuasaan untuk menindas rakyat yang dipimpinnya. Dimana dengan otonomi daerah diharapkan lahir regulasi-regulasi yang responsif terhadap kepentingan rakyat.

Faktanya, otonomi daerah tidak menjadi angin sengar bagi lahirnya tatanan yang demokratis. Justru sebaliknya, rakyat selalu jadi obyek penderita dari regulasi-regulasi yang dilahirkan oleh aktor-aktor kekuasaan yang dalam cengkraman oligarki partai politik. Sedangkan secara personal, aktor-aktor kekuasaan tersebut mengalami krisis intelektual.

Pada konteks kondisi kekinian Kabupaten Gresik pada umumnya, dan Pulau Bawean pada khususnya, saya mulai curiga bahwa semangat menciptakan tatanan yang demokratis tidak lebih tebal dari sehelai rambut. Tentunya yang saya bicarakan adalah semangat pemimpin Kabupaten Gresik, dalam hal ini adalah Bupati, Ketua DPRD Gresik, dan anggota DPRD dapil Bawean.

Jika Bupati Gresik punya semangat menciptakan tatanan yang sejahtera secara ekonomi dan demokratis secara sosial politik maka pada kasusistik kelangkaan BBM di Pulau Bawean tidak direspon dengan komentar yang terkesan melempar tanggungjawab. "Harga jual tinggi semestinya bisa dikontrol khususnya oleh LSM di Pulau Bawean, mulai dari kedatangan BBM di Pulau Bawean sampai penyalurannya kepada penjual agar tidak menjual diatas ketentuan harga," Begitulah isi komentar Bupati Gresik saat dihubungi via telpon oleh Abdul Basit selaku Redaktur Media Bawean. Pertanyaan saya. Kalau semuanya harus LSM yang mengontrol, jadi apa tugas Bapak sebagai Bupati? Bahkan kawan-kawan LSM di Bawean sudah melakukan kontrol sosial, kebijakan dan politik, yang bisa jadi kerjanya melebihi kerja Bupati. Apa perlu reposisi kalau memang tidak mumpuni dan siap mengabdi pada masyarakat? Kalau tidak mau reposisi ya silahkan ambil sikap yang tegas, bukan komentar yang terkesan galau.

Permasalahan cuaca ekstrim sudah menjadi masalah musiman. Cuaca ekstrim yang ditandai dengan hujan yang lebat dan gelombang laut yang tinggi selalu terjadi di bulan Januari, Februari, sampai pertengahan bulan Maret. Kalau fenomena ini bisa diprediksi, saya pikir tidak sulit membuat solusi strategis untuk mengatasi dampak dari putusnya jalur Gresik-Bawean. Adanya berbedaan pernyataan antara pihak PT. Dharma Lautan Utama (DLU) dan Akhwan yang representatif anggota DPRD dapil Bawean terkait kapal bantuan ke Pulau Bawean jelas membuktikan bahwa dewan Bawean tidak memahami alur prosedural dan tertib administratif. Kalau permohonan kapal bantuan dilakukan via telpon, indikasinya tidak ada keseriusan dari pihak pemohon. Jangan samakan meminjam kapal dengan meminjam tali jemuran punya tetangga. Kalau sikap dan komentarnya tidak kontekstual dan logis, apa masyarakat Bawean masih percaya dengan pemimpin dengan tipikal galau seperti ini?. 

Idealnya semua DPRD dapil Bawean memanfaatkan program reses untuk menjaring aspirasi masyarakat. Justru faktanya dewan hasil pemeilihan dapil Bawean ogah-ogahan melakukan reses. Kalau mereka serius, maka permasalahan apa pun di Bawean bisa dicarikan solusinya. Kalau tidak pernah melakukan identifikasi masalah, membuat tabulasi permasalahan, wajar saja tidak bisa menemukan solusi apa pun untuk Bawean. Padahal semua perubahan selalu dari tangan dingin pemimpin yang visioner. Lalu apakah anggota DPRD dapil Bawean adalah orang-orang yang visioner? Kalau mereka visioner, saat ini Pulau Bawean tidak lagi terpuruk! Jadi krisis BBM, listrik, sembako, dan arus mobilitas orang dari Gresik-Bawean dan sebaliknya saat ini terjadi karena anggota dewan kita masih galau dengan peran dan fungsinya.

Absennya tiga anggota dewan dapil Bawean dan Ketua DPRD Gresik yang representatif sebagai warga Bawean pada acara diskusi bertema “Quo Vadis Bawean 2012” yang diselenggarakan oleh Media Bawean pada tanggal 30 Desember, bertempat di RM. Agis Surabaya menjadi bukti bahwa mereka tidak punya komitmen untuk membangun Bawean. Justru warga Bawean di Surabaya yang menjabat sebagai anggota DPRD Surabaya dan DPRD Jawa Timur sangat antusias. Padahal tidak berangkat dari dapil Gresik, apalagi Bawean. Tapi tanggungjawan moral sebagai putra daerah telah mengalahkan oligarki politik sekalipun.

Alasan mereka tidak hadir di acara diskusi terkesan dibuat-buat. Muhajir, anggota DPRD F-PKB beralasan tidak bisa hadir karena ada acara dengan tokoh masyarakat Bawean. Setelah ditanya siapa saja tokoh Bawean yang terlibat di acara tersebut, dia tidak bisa menjawab dan justru meralat bahwa bukan acara dengan tokoh Bawean tapi dengan konstituen. Lalu saya tanya posisi dia saat ini dimana. Mendengar jawaban bahwa dia lagi di Gresik, mendadak perut saya mual. Kalau diskusi dengan konstituen harusnya di Bawean, bukan di Gresik. Karena representatif daerah pemilihannya adalah Bawean, bukan Gresik daratan. Lain Muhajir, lain lagi alasan Miftahol Jannah, dewan perempuan satu-satunya dan pertama kali dari Pulau Bawean justru mendadak sakit. Ditanya tentang sakitnya, jawabnya sakit demam karena sering kehujanan kalau turun ke lapangan. Wah kok bisa kehujanan? Mobil dinas Terios baru kemana? Kalau ada mobil dinas lalu masih kehujanan, ya mending mobil dinasnya dikembalikan saja. Alasan Akhwan tidak bisa datang karena ada acara Partai Demokrat di Tuban. Saya pikir acaranya serius, ternyata acara turnamen volley ball. Alasan Zulfan Hasyim (Ketua DPRD) terkesan birokratis, tidak bisa hadir karena dari bandara Juanda langsung memimpin rapat realisasi APBD di rumahnya. Rapat APBD kok di rumah? Curigaaa…!!!

Kalau ada yan tanya sampai kapan para pemimpin itu tidak galau atas peran dan fungsinya? Saya akan jawab, “sampai menjelang pemilu!!”

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean