Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Pendidikan Di Bawean Lebih Baik
Dibandingkan Kepulauan Lainnya

Pendidikan Di Bawean Lebih Baik
Dibandingkan Kepulauan Lainnya

Posted by Media Bawean on Kamis, 19 Januari 2012

Media Bawean, 19 Januari 2011

Dr. Syahrul Adam Muftih, M.Ag, 

Saya terlahir di pulau kecil yang terletak di tengah pulau Jawa dan Kalimantan, Pulau Bawean orang sering menyebutnya. Namun, saat ini saya tinggal di Jakarta demi memperdalam keilmuan di salah satu perguruan tinggi Islam di Jakarta. Semenjak dulu saya tidak pernah berangan-angan untuk sampai di Ibu Kota, tetapi atas berkat rahmat Allah ternyata saya bisa hidup di sana dengan segala hiruk pikuk kota. Mudah-mudahan saya dapat benar-benar mengabdikan ilmu yang telah diperoleh di jalan-Nya

Bagaimana pendapat Dr. Syahrul Adam Mufti, M.Ag, asal Kumalasa, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, tentang perkembangan pendidikan di Pulau Bawean sekarang dibandingkan ketika belajar waktu kecil?

Media Bawean menghubungi alumni Pondok Pesantren Hasan Jufri, Lebak, Sangkapura (kamis, 19/1/2012), menyatakan pada dasarnya pendidikan di Pulau Bawean sangat baik, jika dibandingkan dengan daerah kepulauan lain di Indonesia. "Hanya saja, karena keterbatasan ruang gerak untuk meneruskan maupun meraih pekerjaan, maka alumninya menjadi tebatas, kecuali bagi yang mampu melanjutkan ke daerah lain,"katanya.

"Saya melihat lebih maju tentunya, sebab sarana dan orasarananya juga berkembang, terutama dengan perkembangan IT,"paparnya.

"Hanya karena lebih dulu saja, bisa saja kita nanti melihat anak anak yang ada sekarang justru lebih sukses dibandingkan dengan pencapaian generasi sebelumnya. Kalau kunci saya belajar giat, tekun beribadah dan bakti pada orang tua dan guru,"ujarnya.

Ditanya soal legalitas pendidikan jarak jauh, Syahrul Adam Mufti, menjelaskan pada dasarnya praktek seperti itu lumrah dilakukan diberbagai tempat, walaupun jika dilihat dari sisi aturan main itu menyalahi aturan. Tapi aturan itu kayaknya double standart, sebab dilarang bagi perguruan tinggi swasta dan tidak bagi universitas terbuka.

"Mungkin ketegasan dari Kemendikbud untuk menegakkan aturan main yang adil akan mengurangi praktek pendidikan seperti itu. Aturan main kenaikan pangkat dan sistem penggajian yang tidak disertai dengan aksesesibilitas yang memadai juga menjadi alasan untuk melakukan pendidikan model itu,"jelasnya.

Tapi apapun alasannya, menurut beliau standart mutu merupakan harga mati yang tidak bisa di tawar lagi. "Makanya, kalau ada PT yang resmi dan menawarkan perkuliahan sesuai standart, itu harus menjadi pilihan utama,"ungkapnya.

Saran terhadap pendidikan di Pulau Bawean? "Saran saya, pendidikan itu ditujukan tidak hanya untuk kecerdasan intelektual, tetapi juga pada pembinaan mental spiritual. Jadi semua orang yang terlibat dalam dunia pendidikan harus mempunyai visi seperti itu. Sebab hasil akhirnya tidak ingin menciptakan robot, tetapi menciptakan manusia yang sebagai khalifah Allah,"jawabnya.

"Tentu kita tidak bisa membandingkan Pulau Bawean dengan Jakarta, saya berharap Bawean dalam hal kemajuan boleh mencontoh Jakarta, tetapi dalam ketaatan pada aturan agama dan moral jangan. Justru Citra Bawean yang aman, damai dan taat beragama itu harus tetap dipertahankan,"terang Syahrul Adam Mufti. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean