Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Siswa Terancam Tidak Sekolah
Dampak Krisis Bensin Di Bawean

Siswa Terancam Tidak Sekolah
Dampak Krisis Bensin Di Bawean

Posted by Media Bawean on Senin, 09 Januari 2012

Media Bawean, 9 Januari 2012


"Dimanakah ada orang menjual bensin? bila tidak ada bensin secara otomatis besok sudah tidak pergi ke sekolah,"kata salah satu siswa SMA di Pulau Bawean kepada Media Bawean (senin, 8/1/2012).

Kelangkaan bensin di Pulau Bawean sangat mengancam kepada siswa bersekolah lanjutan tingkat pertama (SMP) ataupun tingkatan atas (SMA) sehubungan jarak berjauhan ke sekolah. Setiap hari pergi ke sekolah menempuh jarak sangat jauh dengan menaiki sepeda motor yang dimilikinya.

Afandy sebagai Kepala SMAN I Sangkapura dihubungi Media Bawean mengatakan masih situasi proses belajar mengajar masih kondusif, belum ada kendala disebabkan krisis bensin di Pulau Bawean menyebabkan siswa tidak masuk sekolah. "Hanya siswa yang berliburan ke daratan Pulau Jawa saja yang belum bersekolah pada hari pertama masuk setelah liburan ujian semester. Alasannya karena tidak ada kapal untuk menyeberang Gresik - Bawean,"ujarnya.

Mengantisipasi krisis bensin di Pulau Bawean, Afandy menyatakan sudah berusaha maksimal mencarikan solusi agar ada kios bensin disekolah untuk dijual kepada siswa. "Tapi sampai saat ini belum ada yang bersedia menyediakannya, sehingga belum bisa memberi kesimpulan,"paparnya.

"Bila 2 atau 3 hari kedepan tidak ada bensin, dampaknya bisa berakibat banyak siswa yang tidak masuk sekolah,"terang Kepala SMAN I Sangkapura.

Mohammad Sahafuddin, S.Pd. sebagai Kepala SMPN I Sangkapura menyatakan khawatir dengan adanya kelangkaan BBM jenis premium di Pulau Bawean berdampak banyaknya siswa yang tidak masuk sekolah.

"Sekarang masih dicarikan solusi, agar siswa yang memakai sepeda motor dengan jarak sangat jauh agar bisa tetap belajar ke sekolah,"pungkasnya.

Sedangkan Abd. Adim sebagai Kepala SMA Islamiyah Tambak, mengatakan tidak terlalu khawatir dengan adanya krisis bensin di Pulau Bawean. "Apalagi jarak rumah siswa dengan sekolah masih dalam satu kawasan di kecamatan Tambak,"tuturnya.

"Kalau tidak ada bensin, siswa bisa mencari solusi alternatif sehubungan jaraknya masih berdekatan dengan sekolah,"jelasnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean