Media Bawean, 5 Februari 2012
Besarnya angkatan maulid di Dusun Teguh, desa Gunungteguh, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik, sebagaimana berita sebelumnya, betul terwujud dan kenyataan dalam peringatan maulid Nabi digelar hari minggu (5/2/2012).
Angkatan terbesar se Pulau Bawean telah ditunjukkan sesuai keanekaragaman berkat maulid yang dikumpulkan oleh warganya. Untuk angkatan, pengeluaran warga berkisar antara Rp.500ribu sampai Rp.1,5 juta.
Respon Warga Teguh, Desa Gunungteguh.
Edy Faiz menyatakan ikut serta mengangkat angkatan maulid ke masjid dengan alasan, sudah jadi keputusan dalam rapat, serta desakan keluarganya, tapi tidak hadir dalam acara.
Alasannya menurut tokoh seniman muda asal Bawean, menyatakan angkatan maulid terkesan pamer, pemborosan, dan tidak menghargai minoritas kaum yang tidak mampu.
"Kalimat dari seorang tokoh yang mengatakan bahwa dengan mengangkat pherkat se raje berarti raje kean cintanya ka rasul (angkatan besar berarti besar juga cintanya kepada rasul). Itu adalah kalimat yang sangat menyesatkan,"katanya.
"Dipikir-pikir hanya kampung Teguh sengangkak raje, berati sengangkak kennek maka kennek kean cintanya kepada rasul. Subhanallah,"ujarnya.
Faisyal Akli meresponnya dengan hal yang biasa saja, yang luar biasa kalau sebagian dair biaya yang dikeluarkan itu di buat untuk kepentingan sosial. "Itu berbau riak tidak murni demi kecintaan kepada Rasul, seringkali jadi Mulut bukan Maulid,"ujarnya. (bst)