Media Bawean, 22 Februari 2012
Abd. Wahid sebagai Ketua Persatuan Mahasiswa Bawean (PMB) se-Nusantara ketika hadir mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan (MUSREMBANG) tahun 2012, (hari rabu, 22/2/2012), dengan lantangnya ketika memberikan pertanyaan langsung menuding Akhwan, SH. sebagai anggota DPRD Kabupaten Gresik dengan perkataan omong kosong yang disampaikannya terkait pembelian kapal roro untuk Pulau Bawean.
Menurutnya, setelah melakukan konfermasi dengan Ketua DPRD Kabupaten Gresik, tidak pernah dibahas di gedung dewan terkait pembelian kapal untuk Pulau Bawean. "Jadi yang disampaikannya hanya omong kosong doang,"katanya.
Lebih lanjut Abd. Wahid menyatakan bila keinginannya memang bulat untuk membeli kapal, silahkan diperjuangkan sekalian dimasukkan dalam MUSREMBANG sebagai usulan dari Pulau Bawean.
Selain dari itu, aktivis Bawean yang aktif di Gresik menyampaikan agar pembangunan terkait pengembangan pariwisata untuk menjadikan Pulau Bawean sebagai tujuan wisata juga perlu diusulkan pembangunannya. "Sehingga tidak sekedar rencana saja, tapi nyata untuk dikembangkannya melalui pembangunan obyek wisata yang ada,"paparnya.
Menerima tudingan omong kosong, Akhwan menjawab bahwa dirinya sudah mengusahakan kapal dengan menghubungi dinas perhubungan untuk mendapatkan bantuan kapal dari pusat. "Jadi bukan omong kosong, silahkan di croschek kepada Dinas Perhubungan,"ujarnya.
"Tetapi pemerintah pusat untuk memberikan bantuan kapal, meminta sharing anggaran untuk membelinya kemudian akan dihibahkan kepada pemerintah daerah,"terangnya.
Wahid kembali bersuara, bila permintaannya sharing anggaran, silahkan diusulkan agar dijadikan usulan prioritas dari Pulau Bawean.
Kembali Akhwan bertanya, apa kepala desa setuju? dengan kompaknya seluruh peserta MUSREMBANG menyatakan setuju.
Turunkan Harga Elpiji di Pulau Bawean
Abd. Malik mengusulkan agar pemerintah daerah termasuk dewan agar memperhatikan harga jual elpiji di Pulau Bawean. "Perlu diketahui, harga elpiji ukuran 3 Kg sebagai subsidi dari pemerintah harga jual di Pulau Bawean seharga Rp. 25 ribu sampai Rp.30 ribu. Sedangkan elpiji ukuran besar harga jualnya Rp.130ribu sampai Rp.150ribu. Ini harus diperhatikan sebab sangat memberatkan kepada masyarakat,"harapannya.
Pegawai Bappeda menyatakan persoalan harga elpiji bukan wewenangnya, tetapi akan disampaikan kepada pihak terkait sehubungan melabungnya harga jual elpiji di Pulau Bawean.
Perlu diketahui harga jual elpiji di daratan Pulau Jawa, ukuran 3 kg seharga Rp.13 ribu, sedangkan ukuran besar Rp.75ribu. (bst)