Media Bawean, 16 Februari 2012
Lomba Menulis Berita & Opini Tahun 2012
Kategori Pelajar
Oleh: Layyinatuzzuhriyah
Kelas : 7 SMPNU Islamiyah Bawean
A. Rangkaian Acara Peringatan Maulid Nabi
" jika si kaya bersedekah, itu hal 'biasa', karena masih ada harta yang akan disedekahkannya.
Jika si miskin bersedekah, itu hal 'luar biasa', karena masih ada sedikit harta yang masih bisa disedekahkannya.
Namun,suatu hal yang bernilai 'sangat luar biasa' jika si fakir yang papa,yang hanya punya sepotong roti, yang kemudian sepotong roti masih mau disedekahkankannya kepada orang yang lebih membutuhkannya."
"Gemar Bersedekah" adalah tema peringatan "molotan" TK Islamiyah pada hari ini.
Tema "Gemar Bersedekah" ini nanti akan diimplementasikan dalam drama anak-anak".
Kalimat-kalimat di atas adalah bagian inti sambutan Ibu Hj. Hadijah, S. Pd., M.M., Kepala TK Islamiyah Tambak Bawean, yang pada Sabtu pagi,18 Februari 2012 di panggung megah ,halaman SMPNU-SMANU Islamiyah Bawean. Meski hari itu diguyur hujan deras acara 'Molotan TK" yang dihadiri 160 undangan acara 'molotan' tetap berlangsung sangat meriah.
Hal senada juga dismpaikan K. Mustafa Makmun yang menjadi penceramah. Beliau mencontohkan kedermawanan Khadijah,istri nabi, dan kedermawanan sahabat khulafaurrasyidin.
" Khalifah Abu Bakar menyerahkan semua gajinya untuk negara. Beliau tidak pernah mengambil gajinya.Demikian juga dengan Khalifah Umar, Utsman,dan Ali, "kata kiai muda ini .
Lembaga TK Islamiyah yang Terakreditasi A , pada Tahun Pelajaran 2011/2012 memiliki 94 murid. Lembaga ini berdiri sejak tahun 1983, di bawah naungan Yayasan Pembangunan Pulau Bawean.
Selain menampilkan atraksi anak TK, pada acara itu tampil juga ibu-ibu wali murid dan guru-guru TK dalam acara zamrah dan shalawatan.
B. Pementasan Drama
Hari itu, sosok Rizqi Fatahnaya (6,5 th.) yang berperan sebagai Ali bin Abi Thalib benar-benar menjadi bintang panggung karena kepiawaiannya ia menjadi peran utama dalam drama yang berjudul "Ikhlas Bersedekah".
Tokoh utama drama anak ini adalah Ali bin Abi Thalib yang diperankan oleh Rizqi Fatahnaya Yayak
Ali bin Abi Thalib selain dikenal sebagai sahabat yang pemberani, sahabat yang pintar, juga dikenal sahabat yang sangat dermawan. Kisah keteladanan keluarga Ali bin Abi Thalib yang telah dengan ikhlas bersedekah kepada orang miskin, anak yatim, dan tawanan perang inilah kisah ini bermula.
Paristiwa itu terjadi ketika Fatimah bernazar kepada Allah jika kedua putranya,Hasan dan Husein sembuh, mereka akan berpuasa selama tiga hari. Hasan dan Husein pun ikut berpuasa.
Ketika berpuasa pada hari pertama, makanan untuk berbuka sudah siap, namun tiba-tiba datang seorang fakir miskin yang meminta belas kasihannya. Seketika itu juga makanan yang sedianya siap dimakan diberikan kepada fakir miskin itu.
Keesokan harinya, puasa kedua dilanjutkan. Setelah waktu berbuka tiba dan keluarga Ali siap menikmati hidangan, datang seorang anak yatim yang mengiba meminta makan. Anak yatim itu mengeluh kelaparan dengan tubuh kurus kering. Mereka merasa iba melihat anak itu, akhirnya makanan yang sudah siap dimakan di meja diberikan pada anak yatim itu.
Puasa ketiga diteruskan untuk memenuhi nazar. Mulai dari terbit fajar hingga menjelang maghrib puasa itu dilakukan dengan khidmat. Persiapan sudah dilakukan termasuk memasak makanan. Pada saat akan berbuka, makanan sudah terletak di meja. Tinggal memakannya saja.
Namun tak lama kemudian terdengar ketukan pintu seorang tua. Ketukan bertubi- tubi dengan suara lemah lusuh. Setelah pintu terbuka, tampak seorang tua yang lunglai tak berdaya. Raganya tak kuasa bebas digerakkan. Orang itu adalah tawanan perang yang dilepaskan kaum kafirin namun tidak diberi makan sehingga tertatih kelaparan. Dengan lapang dada, akhirnya makanan yang akan digunakan berbuka pada hari ke tiga itu diberikan pada tawanan tadi. Selama tiga hari hal itu terjadi terus menerus sehingga keluarga Ali hanya berbuka dengan air.
Sebagai bagian dari kesatuan keluarga, Rasulullah lambat laun mengetahui hal itu. Dengan hati sedih Rasulullah membesarkan hati keluarga Ali dengan kasih sayang. Dikabarkannya bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah perbuatan yang amat terpuji di sisi Allah. Dan Allah akan memberi imbalan yang lebih baik atas kesabaran mereka. Peristiwa itu kemudian dinash-kan Allah dalam QS al-Insan 7-8.
يوفون بالنذر و يخافوب يوما كان شره مستطيرا
[٧]
ويطعمون الطعام على حبه مسكينا و يتيما و أسيرا ]٨]
"Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makan`n yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.
(Resensi drama:Media Bawean,16 -02- 2012)
Pemeran lainnya : Ika (Fatimah) ,Izza Aziz,Ijrul, Wira Nidam (orang miskin). Bobo Falehon (anak Yatim)
" jika si kaya bersedekah, itu hal 'biasa', karena masih ada harta yang akan disedekahkannya.
Jika si miskin bersedekah, itu hal 'luar biasa', karena masih ada sedikit harta yang masih bisa disedekahkannya.
Namun,suatu hal yang bernilai 'sangat luar biasa' jika si fakir yang papa,yang hanya punya sepotong roti, yang kemudian sepotong roti masih mau disedekahkankannya kepada orang yang lebih membutuhkannya."
"Gemar Bersedekah" adalah tema peringatan "molotan" TK Islamiyah pada hari ini.
Tema "Gemar Bersedekah" ini nanti akan diimplementasikan dalam drama anak-anak".
Kalimat-kalimat di atas adalah bagian inti sambutan Ibu Hj. Hadijah, S. Pd., M.M., Kepala TK Islamiyah Tambak Bawean, yang pada Sabtu pagi,18 Februari 2012 di panggung megah ,halaman SMPNU-SMANU Islamiyah Bawean. Meski hari itu diguyur hujan deras acara 'Molotan TK" yang dihadiri 160 undangan acara 'molotan' tetap berlangsung sangat meriah.
Hal senada juga dismpaikan K. Mustafa Makmun yang menjadi penceramah. Beliau mencontohkan kedermawanan Khadijah,istri nabi, dan kedermawanan sahabat khulafaurrasyidin.
" Khalifah Abu Bakar menyerahkan semua gajinya untuk negara. Beliau tidak pernah mengambil gajinya.Demikian juga dengan Khalifah Umar, Utsman,dan Ali, "kata kiai muda ini .
Lembaga TK Islamiyah yang Terakreditasi A , pada Tahun Pelajaran 2011/2012 memiliki 94 murid. Lembaga ini berdiri sejak tahun 1983, di bawah naungan Yayasan Pembangunan Pulau Bawean.
Selain menampilkan atraksi anak TK, pada acara itu tampil juga ibu-ibu wali murid dan guru-guru TK dalam acara zamrah dan shalawatan.
B. Pementasan Drama
Hari itu, sosok Rizqi Fatahnaya (6,5 th.) yang berperan sebagai Ali bin Abi Thalib benar-benar menjadi bintang panggung karena kepiawaiannya ia menjadi peran utama dalam drama yang berjudul "Ikhlas Bersedekah".
Tokoh utama drama anak ini adalah Ali bin Abi Thalib yang diperankan oleh Rizqi Fatahnaya Yayak
Ali bin Abi Thalib selain dikenal sebagai sahabat yang pemberani, sahabat yang pintar, juga dikenal sahabat yang sangat dermawan. Kisah keteladanan keluarga Ali bin Abi Thalib yang telah dengan ikhlas bersedekah kepada orang miskin, anak yatim, dan tawanan perang inilah kisah ini bermula.
Paristiwa itu terjadi ketika Fatimah bernazar kepada Allah jika kedua putranya,Hasan dan Husein sembuh, mereka akan berpuasa selama tiga hari. Hasan dan Husein pun ikut berpuasa.
Ketika berpuasa pada hari pertama, makanan untuk berbuka sudah siap, namun tiba-tiba datang seorang fakir miskin yang meminta belas kasihannya. Seketika itu juga makanan yang sedianya siap dimakan diberikan kepada fakir miskin itu.
Keesokan harinya, puasa kedua dilanjutkan. Setelah waktu berbuka tiba dan keluarga Ali siap menikmati hidangan, datang seorang anak yatim yang mengiba meminta makan. Anak yatim itu mengeluh kelaparan dengan tubuh kurus kering. Mereka merasa iba melihat anak itu, akhirnya makanan yang sudah siap dimakan di meja diberikan pada anak yatim itu.
Puasa ketiga diteruskan untuk memenuhi nazar. Mulai dari terbit fajar hingga menjelang maghrib puasa itu dilakukan dengan khidmat. Persiapan sudah dilakukan termasuk memasak makanan. Pada saat akan berbuka, makanan sudah terletak di meja. Tinggal memakannya saja.
Namun tak lama kemudian terdengar ketukan pintu seorang tua. Ketukan bertubi- tubi dengan suara lemah lusuh. Setelah pintu terbuka, tampak seorang tua yang lunglai tak berdaya. Raganya tak kuasa bebas digerakkan. Orang itu adalah tawanan perang yang dilepaskan kaum kafirin namun tidak diberi makan sehingga tertatih kelaparan. Dengan lapang dada, akhirnya makanan yang akan digunakan berbuka pada hari ke tiga itu diberikan pada tawanan tadi. Selama tiga hari hal itu terjadi terus menerus sehingga keluarga Ali hanya berbuka dengan air.
Sebagai bagian dari kesatuan keluarga, Rasulullah lambat laun mengetahui hal itu. Dengan hati sedih Rasulullah membesarkan hati keluarga Ali dengan kasih sayang. Dikabarkannya bahwa apa yang mereka lakukan itu adalah perbuatan yang amat terpuji di sisi Allah. Dan Allah akan memberi imbalan yang lebih baik atas kesabaran mereka. Peristiwa itu kemudian dinash-kan Allah dalam QS al-Insan 7-8.
يوفون بالنذر و يخافوب يوما كان شره مستطيرا
[٧]
ويطعمون الطعام على حبه مسكينا و يتيما و أسيرا ]٨]
"Mereka menunaikan nazar dan takut akan suatu hari yang azabnya merata di mana-mana. Dan mereka memberikan makan`n yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.
(Resensi drama:Media Bawean,16 -02- 2012)
Pemeran lainnya : Ika (Fatimah) ,Izza Aziz,Ijrul, Wira Nidam (orang miskin). Bobo Falehon (anak Yatim)
C. Beberapa Komentar
"Saya sangat tertarik pada bagian akhir sambutan Ibu Kepala TK Islamiyah Tambak tadi.Saya sangat setuju jika ada gerakan atau pencanangan kampanye Lima Gemar:
¤Gemar Menulis,
¤Gemar Membaca,
¤Gemar Menabung, ¤Gemar Berolahraga, dan
¤Gemar Bersedekah," kata Marsiyanto, S. Pd. M. M. yang hadir mewakili Kepala UPT Dinas Pendidikan, Kecamatan Tambak.
"Jika diintensifkan ajakannya, kampanye lima gemar ini setidaknya akan menyembuhkan penyakit "Gemar Berbong" seperti yang dipertontonkan sebagian "orangtua" kita di ruang pengadilan baru-baru ini," lanjutnya.
"Sudah lama tidak ada tontonan drama anak-anak. Yang bermain drama panggung selama ini selalu orang dewasa. Ini suatu hal yang sangat positif, apalagi temanya sangat mendidik," ujar H. Idris Syakban, Pengawas TK/SD UPT Dinas Pendidikan ,Kecamatan Tambak.
"Tadi saya tidak menyangka kalau penampilan anak akan sebaik itu. Makanya, pada prolog drama tadi saya awali dengan sebuah pantun :
¤ Tasek Labbhuan beccekk gagana,
* Oreng ajhering olle belenak
¤ Saporana mon tak samporna,
* Pamaenna ghik kanak-kanak."
kata Abdul Khaliq Natsir Abrari, S. Pd.,
sutradara muda yang juga rajin memasarkan kaos produksinya 'Bhebian Bule' hingga mancanegara.