Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Menuju Bawean Mandiri
(Sebuah Kajian Praktis)

Menuju Bawean Mandiri
(Sebuah Kajian Praktis)

Posted by Media Bawean on Rabu, 02 Mei 2012

Media Bawean, 2 Mei 2012

JUARA III

Lomba Menulis Berita & Opini Tahun 2012
Kategori Umum



Nama Penulis : QAMARUDDIN
Alamat Asal : Tampo Pudakht Barat
No Hp :081234297361
Alamat Sekarang : Tlogomaas gg 09 no 26
Penulis adalah Mahasiswa Universitas Brawijaya Malang, Jurusan Fisika (FMIPA)


Pulau Bawean merupakan pulau yang kaya akan sumber daya alamnya, namun banyak yang tidak menyadari sehingga pemanfaatan sumber daya alam oleh masyarakat bawean sangat masih minim, hal ini bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti kurangnya daya kreatifitas, modal, pengetahuan pengelolaan sumber daya alam dan kurangnya perhatian pemerintah baik dari pemerintah desa maupun tingkat kabupaten, yang akhirnya tidak jarang dijumpai masyarakat Bawean yang masih terbelit dengan kemiskinan. Sangat disesalkan dengan sumber daya alam yang melimpah masyarakat Bawean lebih memilih bekerja sebagai TKI atau TKW di negeri orang. Padahal jika sumber daya alam seperti hasil pertanian, kekayaan laut, hutan, tempat wisata, dan produk home industri yang kesemuanya ini bisa dimanfaatkan dan dikelola dengan baik maka besar kemungkinan dapat mengurangi kesenjangan atau kemiskinan yang akhirnya akan terbentuk masyarakat yang mandiri dari sektor ekonomi dan pendidikan.

Sumber daya manusia (SDM) merupakan masalah utama yang menghambat perekonomian masyarakan Bawean. Masalah ini bisa disebabkan skill yang rendah maupun tingkat pendidikan yang rendah sehingga banyak masyarakat Bawean yang pengangguran, padahal jika mereka mampu mengelola SDA dan menjadikan komoditas bernilai jual tinggi tidak sulit rasanya mendapatkan rupiah. Dari masalah ini penulis ingin memberikan sumbangsih terhadap kemajuan masyarakat Bawean khususnya.

Sumber daya alam merupakan karunia Tuhan yang diberikan kepada manusia agar manusia dapat menjaga kelangsungan hidupnya, namun untuk mengelolanya diperlukan SDM yang tinggi yang dengan kreatifitas dan inovasi yang dapat merubah bahan yang awalnya tidak mempunyai nilai jual lenjadi benda yang bernilai jual tinggi.

Masyarakat Bawean dapat memanfaatkan hasil hutan seperti kayu tidak hanya untuk kayu bakar atau bahan bangunan saja akan tetapi baiknya jika digunakan untuk dijadikan bahan pengrajin atau barang gerabah yang lebih mempunyai nilai jual tinggi, kemudian untuk sektor pertanian perlu dilakukan langkah jitu dalam meningkatkan hasil pertanian baik cara intensif maupun ekstensif sehingga Masyarakat Bawean tidak perlu mendatangkan beras dari jawa. Untuk sektor wisata perlu peran pemerintah karena hal ini bersangkutan dengan sarana dan prasaran terutama akses jalan menuju tempat wisata tersebut. Penulis melihat Jalan raya di Bawean sangat memperhatinkan seperti jalan berlobang, genangan air, belum lagi jalan yang ambles yang secara tidak langsung menghambat pertumbuhan ekonomi di Bawean. Dari sektor kelautan Bawean merupakan penghasil ikan dapat dikatakan komoditas utama dari Masyarakat Bawean. Kurangnya keahlian dalam pengelolaan hasil tangkapan ikan menjadikan harga ikan yang tidak stabil seperti ketika panen tangkapan ikan sangat banyak, harga ikan sangat murah dan dalam hal ini dapat merugikan nelayan akan tetapi jika tangkapan ikan tidak banyak harga ikan melonjak tajam dan ini akan meresahkan konsumen. Lain jika halnya masyarakat mempunyai kreativitas seperti mengubah ikan menjadi kerupuk, petis, pentol, maupun produk lainnya yang mempunyai nilai jual tinggi.

Perhatian paling penting yaitu menjadikan masyarakat Bawean mandiri secara ekonomi yang dalam hal ini dapat diwujudkan melalui program desa mandiri. Program ini merupakan program berbasis kemandirian masyarakat yang diterapkan bagi setiap desa dengan memperhatikan sumberdaya alam utama dan sumberdaya manusia yang dimeliki oleh setiap desa, sehingga setiap desa dapat menghasilakn produk lokal yang khas dari desa tersebut. Sebagai contoh untuk daerah pesisir komoditas utamanya yaitu hasil laut seperti ikan, kerang, ganggang laut dari hasil laut tersebut dapat diolah menjadi produk yang khas dari daerah tersebut seperti berbagai jenis kerupuk berbahan dasar ikan misalnya. Jika hal ini bisa diterapkan maka akan memunculkan home industri yang dapat menyerap tenaga kerja dan dari sini pengangguran dapat ditekan. Untuk penjual produk hasil home industri tersebut bisa dilakukan melalui penjualan langsung atau di distribusi ke pasar-pasar, toko, maupun dijual secara online. Dan yang paling penting bagaimana Setiap produk yang dihasilkan oleh setiap desa tidak hanya beredar di Bawean saja akan tetapi bisa masuk ke pasar diluar Bawean seperti jawa atau syukur-syukur bisa merambat ke pasar nasional. 

Disini peran pemerintah desa sangat dibutuhkan seperti memberikan program pelatihan keahlian, sosialisasi pembuatan produk unggulan, penyuluhan baik dibidang pertanian maupun kelautan dan pemberian pinjaman modal kepada masyarakat yang dalam hal ini bisa bekerja sama dengan bank yang ada di bawean atau KUD (Koperasi Unit Desa). Jika setiap pemerintah desa dan masyarakat bersinergis melakukan perannya masing-masing maka dapat dilihat hasil yang menakjubkan yaitu kemajuan dalam sektor ekonomi yang tidak mengandalkan lagi untuk menjadi TKI. Jika program ini bisa terwujud, besar kemungkinan pengangguran dapat dikurangi yang dampaknya akan menjadikan Masyarakat Bawean bisa mandiri, sejahtera, maju dalam bidang pendidikan dan teknologi, sehingga anak-anak Bawean bisa merasakan dunia pendidikan kejenjang yang lebih tinggi.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean