Media Bawean, 22 Februari 2012
Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean, hari rabu (22/2/2012) mengadakan audensi bersama petugas Syahbandar dan Perikanan Bawean, terkait rawannya tempat sebagai ajang pergaulan pasangan muda berpacaran.
Turut dalam audensi, yaitu Ir. H. Syariful Mizan sebagai Ketua PCNU Bawean, didampingi Cuk Sugrito, Ali Masyhar, Ali Asyhar dan H. Abdurrahman.
Audensi pertama bertempat di kantor Syahbandar Pulau Bawean, diterima oleh M. Yasin mewakili H. Suko sebagai kepala Syahbandar Bawean.
H. Syariful Mizan sebagai Ketua PCNU Bawean, menyatakan tujuan beraudensi untuk menggali informasi serta menyampaikan harapannya kepada petugas di Syahbandar Bawean agar menjaga lingkungannya dari ajang tempat pergaulan bebas.
"Sesuai informasi yang diterimanya, seringkali banyak orang menyatakan bahwa salah satu tempat berpacaran di area dermaga Pulau Bawean,"katanya.
"Demi menyelamatkan Pulau Bawean, marilah kita menjaga lingkungan serta wilayahnya agar tidak dijadikan tempat ajang mesum,"harapannya Ketua PCNU Bawean.
M. Yasin merespon harapan PCNU Bawean, mengatakan antisipasi sudah dilakukan dengan memberi pagar terkunci sehingga semua kendaraan tidak boleh masuk area dermaga, terkecuali ada kepentingan. "Termasuk memasang lampu penerangan disemua titik yang dianggap rawan agar tidak terjadi sesuatu hal di lingkungan dermaga Bawean,"paparnya.
Abdus Somad menerangkan bahwa di dermaga Pulau Bawean sudah ada petugas jaga malam, sehingga tidak memberikan kesempatan kepada siapapun untuk berbuat sesuatu di area dermaga. Adapun permasalahannya, menurut Abdus Somad, bagaimana penanganannya bila petugas menangkap pasangan berbuat mesum?
H. Abdurrahman yang juga sebagai Trantib di desa Sungaiteluk, menjawab pertanyaan Abdus Somad, mengatakan bila ada pasangan tertangkap sedang berhubungan, silahkan diserahkan kepada desa. "Di desa Sungaiteluk sudah ada peraturan, bila ada pasangan tertangkap berpacaran akan dikenakan denda sebesar Rp.2 juta, adapun bila tertangkap berhubungan badan maka langsung dinikahkan di balai desa dengan disaksikan oleh orangtuanya. Sedangkan bagi pelaku berstatus suami atau beristeri selanjutkan akan dilaporlkan kepada pihak berwajib, yaitu kepolisian,"terangnya.
Ali Asyhar sebagai Ketua PC. Lakpesdam NU menyatakan langkah petugas di Syahbandar Bawean sudah sangat mendukung untuk memberantas kemaksiatan di Pulau Bawean. "Sebenarnya kembali kepada hatinya masing-masing, meskipun mereka dicergah masuk dermaga tapi mereka akan pindah ke lain tempat yang lebih aman. Tetapi langkah yang dilakukannya sudah tepat sekali untuk mengurangi gerak bagi mereka yang sampai sekarang hatinya belum sadar,"ujarnya.
Di Kantor Perikanan Bawean.
Pengurus PCNU Bawean diterima Mufid Supriyanto bersama Idam Safari sebagai petugas di Perikanan Bawean. Merespon harapan PCNU Bawean, Mufid Supriyanto mengakui tidak menutupinya bila di area perikanan sebelumnya sering sebagai ajang berpacaran anak muda, bahkan pernah menangkap langsung.
Menurut Mufid, mengantisipasi hal yang tidak diinginkan, sejak bulan februari 2012, petugas Perikanan sudah berjaga di pos pintu masuk. "Siapapun yang masuk dalam area perikanan akan terdeksi serta tidak membuka pintu masuk bagi mereka yang tidak mempunyai tujuan,"jelasnya.
"Persoalan penerangan area komplek Perikanan, sebenarnya pihak PLN sesuai surat perjanjian akan memasang lampu disetiap titik tertentu, tapi sampai sekarang belum direalisasikannya,"pungkasnya.
Ali Masyhar merespon kesigapan petugas di Perikanan Bawean menyatakan sudah sesuai harapan berarti sekarang tugasnyai pengurus NU untuk melakukan pembinaan kepada ummatnya.
Hal senada disampaikan oleh Cuk Sugrito, bahwa hasil audensi sudah memuaskan serta harapannya sudah dilaksanakan oleh petugas untuk menjaga wilayah kerjanya. (bst)