Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Harga Bensin di NKRI Belum Naik
Di Bawean Sudah Mendahului Naik

Harga Bensin di NKRI Belum Naik
Di Bawean Sudah Mendahului Naik

Posted by Media Bawean on Kamis, 22 Maret 2012

Media Bawean, 22 Maret 2012


Harga bensin belum naik, pemerintah sedang membahas kenaikan BBM jenis premium yang direncanakan 1 April 2012.

Pulau Bawean termasuk bagian NKRI, pengecer sudah berani menaikkan sendiri tanpa mengenal kompromi harga jual perliternya Rp.7.000 sampai Rp.7.500.

Salah satu pengecer di Sangkapura, ditemui Media Bawean (kamis, 22/3/2012) mengatakan harga eceran dinaikkan Rp.7.000 sehubungan harga beli kepada sub agen penyalur perdrum seharga Rp.1.300.000.

"Bagaimana mau menjual Rp.5.500 atau Rp.6.000 bila harga beli perdrum Rp.1.300.000. Bila isi perdrum sebanyak 200 liter, berarti perliternya Rp.6.500,"katanya.

Harga di Sangkapura perliter Rp.7.000, sedangkan ke daerah lainnya seperti di Tambak untuk harga eceran perliter Rp.7.500.

Halim Alhasyi sebagai Sub Agen APMS 01 menyatakan harga eceran perliter tetap seperti kemarin yaitu Rp.5.500 sampai Rp.6.000. "Tetap normal, tidak ada kenaikan harga,"paparnya.

"Silahkan buktikan, besok datang sebanyak 26 ton. Harga eceran tetap Rp.5.500 sampai Rp.6.000,"pungkasnya.

H. Imam sebagai Camat Sangkapura, menyatakan bersama Muspika akan memantau harga eceran BBM jenis premium agar tetap normal tidak ada kenaikan.

Hal senada disampaikan Kapolsek Sangkapura, AKP. H. Zamzani, "Harga belum dinaikkan, ternyata dimanfaatkan untuk memperoleh keuntungan lebih besar. Secepatanya akan melakukan operasi untuk menormalkan kembali harga yang dinaikkan,"terangnya.

Dari Nazar, SH. sebagai Direktur Eksekutif Bawean Corruption Watch (BCW), mendesak kepada pemerintah di Pulau Bawean, khususnya pihak berwajib untuk melakukan tindakan tegas secepatnya agar masyarakat tidak dirugikan.

Menurutnya, harga bensin belum dinaikkan oleh pemerintah sudah berani menjual mahal perliter Rp.7.000 sampai Rp.7.500. "Semestinya BBM jenis premium atau bensin bersubsidi tidak sembarangan menaikkan harga. Harus dijual sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan oleh pemerintah,"ujarnya.

"Persoalan biaya cost tinggi transportasi pengangkutan ke Pulau Bawean, pihak Pertamina sudah memberikan sesuai ketetapan dalam menentukan harga jual premium bersubsidi,"ungkapnya.

"Kepada pemerintah, khususnya Muspika di Pulau Bawean agar secepatnya melakukan penertiban agar masyarakat tidak dirugikan,"harapannya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean