Media Bawean, 5 Maret 2012
TIDAK hanya segera menuntaskan proyek bandara. Pemkab Gresik mestinya juga tertuntut untuk memperbaiki infrastruktur pendukungnya. Sebab, faktanya, hingga kini infrastruktur jaringan jalan terbilang masih memprihatinkan.
Data UPTD Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pengairan Bawean menyebutkan, di antara total 55 km jalan yang mengelilingi Pulau Bawean, sepanjang 22 km ring road dalam kondisi rusak parah. Lubanglubang menganga di sepanjang jalan. Kondisi itu tentu bisa membahayakan pengguna jalan.
’’Jalan ke bandara termasuk salah satu yang rusak berat,’’ kata Kepala UPTD Moch. Zein ketika ditemui di Sangkapura.
Mengingat mayoritas kegiatan warga Pulau Bawean berada di Sangkapura, tentu kehadiran bandara akan sia-sia jika akses utama tersebut tidak segera dibenahi. Saat ini, kata Zein, pihaknya melakukan perbaikan minor saja. Sebab, alokasi anggaran dari pemkab terbatas. Kebutuhan perbaikan sisa jalan rusak masih diestimasikan membutuhkan Rp 33 miliar. ’’Tahun 2012 kami dikabari bahwa anggaran yang dipersiapkan Rp 12 miliar,’’ ujarnya.
Sejak 2010, perbaikan akses itu memang telah dilakukan. Di antaranya, mengganti aspal yang rusak dengan paving. Namun, perbaikan sebatas tambal sulam. Sebab, bupati menghendaki hanya jalan yang benar-benar rusak yang didahulukan. Praktis, baik melalui jalur barat maupun jalur timur, jaringan jalan masih putus sambung antara yang telah diperbaiki dan belum.
Ketua Front Perlindungan Masyarakat Bawean (FPMB) Abdul Malik juga mendesak, pemkab menuntaskan perbaikan jalan raya lingkar Bawean itu. ’’Saking parahnya, ini tidak layak lagi disebut jalan raya, tapi lebih pantas disebut sungai kering,�$99’ ujarnya. Perbaikan jalan raya akan sangat mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat menjadi lebih baik. (zul/c4/hud)
Sumber : Jawa Pos. 4 Maret 2012
Berita Kiriman Ajib Ghufron
Berita Kiriman Ajib Ghufron