Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Menyiapkan Generasi Yang Unggul

Menyiapkan Generasi Yang Unggul

Posted by Media Bawean on Minggu, 25 Maret 2012

Media Bawean, 25 Maret 2012

Lomba Menulis Berita & Opini Tahun 2012
Kategori Umum

Nama Penulis : Moh. Muhet
Alamat Penulis : Taubat Sungairujing Sangkapura Bawean
Pendidikan : STAIHA Bawean

Pada kesempatan ini, penulis ingin membahas isu-isu yang sedang up to date, berkenaan dengan wacana-wacana global, khususnya seputar masyarakat Bawean. Sebagai masyarakat Bawean seharusnya kita bangga mempunyai beberapa “orang penting” dalam jajaran pejabat negara. Mereka adalah salah satu tulang punggung yang bisa mengangkat keterpurukan masyarakat Pulau Bawean. Namun realitanya, masyarakat Bawean tetap dalam keadaan serba "melarat". Kalau kita renungkan sejenak di Indonesia tercinta ini, beribu-ribu otak cerdas di hasilkan dari kampus – kampus ternama, tapi mengapa Indonesia masih terpuruk? Jawabannya adalah karena mereka “ kurang benar”. Kita butuh orang pintar, tapi lebih butuh orang benar. Lalu siapa yang mau di salahkan? Sulit menjawabnya. Perlu di sadari negara kita adalah negara demokrasi. Kita berhak melakukan apa saja selagi tidak menyimpang dari nilai etika dan moralitas kemanusian.

Kita harus tunjukkan bahwa sebagai masyarakat Bawean kita tidak hanya mengelus dada melihat masalah yang mulai membelit-belit sejak dari moral masyarakat Bawean yang mulai luntur, banyaknya kriminalitas, tindak asusila, perampokan, kenakalan remaja dan korupsi pejabat. Kalau sudah demikian keadaannya maka hanya kepada pemuda nasib Bawean di gantungkan. Kepada pemudalah masa depan sebuah bangsa.

Oleh sebab itu mari kita mulai membangun pulau ini dengan semangat baru. Hal terpenting yang harus dibenahi adalah masalah pendidikannya. Kita butuh Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) yang berkualitas. Karena pada dasarnya, pendidikan anak usia dini itu merupakan suatu proses pemberdayaan dan pembudayaan individu agar ia mampu memenuhi kebutuhan perkembangannya dan sekaligus memenuhi tuntutan sosial, cultural dan religius dalam lingkungan hidupnya sejak kecil. secara psiko-edukatif usia dini adalah golde age (usia emas) . Usia dini juga di pandang sebagai masa kritis bagi perkembangan intelektual, kepribadian, dan perilaku sosial sehingga rangsangan-rangsangan pada saat itu mempunyai dampak permanen terhadap diri seseorang. Dalam periode-periode optimal di atas tidak berarti bahwa anak harus dijejali berbagai pengetahuan serta dipaksa menguasai berbagai keterampilan tampa memperdulikan taraf perkembangan individual anak yang bersangkutan. Yang terpenting di sini adalah bahwa anak mendapat kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh rangsangan dan pengalaman belajar yang mendorong terjadinya proses-proses aktivitas mental dan fisik melalui cara-cara yang relevan dengan tingkat perkembangan dan kemampuan yang bersangkutan.

Sebagai umat beragama,para pendidik berkewajiban untuk menanamkan dasar-dasar aqidah yang benar kepada anak sesuai dengan agama yang dianut,sebab ajaran agama merupakan sumber rujukan nilai*yang sangat fundamental bagi kepentingan hidup manusia beragama. Apabila nilai-nilai aqidah mulai dibangun pada diri anak sejak usia dini, maka hal tersebut akan menjadi suatu landasan yang esensial bagi perkembangan kehidupan keagamaan anak tahap-tahap berikutnya. Berkenaan dengan penanaman aqidah dan keyakinan agama, para pendidik perlu menciptakan suasana dan nuansa kehidupan yang merefleksikan keyakinan dan nilai-nilai agama yang dianutnya. Pembentukan perilaku yang diharapkan pada anak juga merupakan hal yang harus dibiasakan sejak usia dini. Upaya ini sangat penting dilakukan karena akan membangun pondasi yang kuat bagi perkembangan pola pribadi dan perilaku anak selanjutnya. Agar anak dapat memenuhi kebutuhan perkembangan dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan, mereka perlu menguasai sejumlah pengetahuan dan keterampilan dasar yang relevan .Pendidikan seyogianya memfalitasi anak untuk menguasai perangkat pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan.

Kalau penulis analisa, memasuki abad globalisasi sekarang ini, Bawean dihadapkan pada suatu kehidupan masyarakat yang sarat dengan berbagai persoalan dan tantangan. Berbagai kemajuan ilmu dan teknologi yang dicapai oleh manusia dewasa ini telah mengantarkan masyarakat Bawean memasuki gerbang kehidupan masyarakat global yang ditandai dengan berbagai ciri kehidupan yang tidak selamanya berdampak positif. Begitu pula tersedianya berbagai fasilitas belajar serta derasnya arus penyebaran informasi dewasa ini telah mendorong manusia untuk terus belajar dan mengembangkan diri. Namunpada saat yang sama, kehidupan juga telah menjangkitkan berbagai persoalan kehidupan yang kompleks dan tidak mudah diatasi. Singkatnya, apapun dampak yang ditimbulkan oleh kondisi kehidupan global ,baik positif maupun negatif, benar-benar mengundang dan memanggil kita, para pendidik, untuk menyadari akan pentingnya menyiapkan generasi yang unggul.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean