Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Pulau Bawean Kesulitan Dokter
Tenaga Dalam Tak Difungsikan

Pulau Bawean Kesulitan Dokter
Tenaga Dalam Tak Difungsikan

Posted by Media Bawean on Senin, 05 Maret 2012

Media Bawean, 5 Maret 2012

Aminah Fathor Razi (29 th.) memiliki keinginan besar untuk mengabdikan dirinya sebagai seorang dokter ditanah kelahirannya di Pulau Bawean. 

Alumni Universitas Muslim Indonesia (UMI) menyatakan sangat menyesal bila dalam hidupnya tidak bisa membantu kepada orang yang membutuhkan pertolongan, khususnya pasien miskin yang hidupnya serba kekurangan.

“Pulang kampung harapannya bisa mengabdi kepada masyarakat, tetapi pintu masuk untuk melakukan pengabdian belum terbuka sehubungan keinginannya bekerja sebagai dokter di Puskesmas di Pulau Bawean belum ada penerimaan,”katanya.

Sehubungan tidak ada ruang untuk mengabdi, Aminah Fathor Razi memanfaatkan keahlian yang dimilikinya dengan mengelolah Rumah Bersalin dan Klinik Umum Harapan Bunda di Sangkapura. 

“Disebabkan rumah bersalin yang dimilikinya membutuhkan biaya besar untuk pendirian dan biaya operasional sehingga kesulitan untuk menggratiskan kepada pasien disebabkan tidak ada program jampersal ataupun jamkesmas,”paparnya.

Padahal menurut Dokter Ina (sapaan akrbanya) keinginan hati kecilnya pulang ke kampung halamannya untuk membantu kepada warga Bawean yang mengalami kesulitan, termasuk berkumpul bersama orang tuanya.

Kendala kesehatan di Pulau Bawean, disebabkan minimnya fasilitas ataupun tersedia fasilitas tetapi tenaga ahli untuk mengoperasikan belum mampu. Akibatnya, dalam mendeteksi penyakit hanya melalui prakiraan saja. “Di Puskesmas Sangkapura ada alat pemeriksaan jantung tapi sampai sekarang belum dioperasikan sehubungan terbatasnya tenaga ahli. Saya sendiri sudah mengikuti pendidikan dan dinyatakan lulus tapi tidak ada kesempata sebab orang luar,”terangnya.

Kejadian kekosongan dokter dengan alasan berlayar semestinya bisa teratasi dengan memberikan peluang atau kesempatan kepada tenaga orang dalam. “Alangkah indahnya seperti Puskesmas Tambak sebagai pimpinannya adalah orang asal Pulau Bawean, bukan dari luar. Maaf bukan harapanku sendiri yang diangkat, tapi tenaga asal Bawean yang lainnya”ujarnya. 

Untuk pulang kampung dengan harapan bisa mengabdikan dirinya dalam mengatasi persoalan kesehatan, Dokter Ina telah melepas kontrak dengan salah satu rumah sakit di ibu kota. “Sampai di Pulau Bawean sepertinya terbatas sehubungan belum mampu memberikan pelayanan gratis kepada orang yang membutuhkan, khusus pasien dari kalangan keluarga miskin,”ucapnya dengan nada melemah.(bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean