Media Bawean, 20 Maret 2012
Untuk memulangkan warga Bawean dari Pelabuhan Gresik, Pemerintah Kabupaten Gresik harus merogoh kocek APBD sebesar Rp 200 juta. Dana tersebut digunakan untuk memborong 800 tiket kapal serta konsumsi selama perjalanan.
Hari Sucipto, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik saat ditemui di Pelabuhan Gresik, Senin (19/3) menyebutkan, sekali pelayaran dengan jumlah penumpang 400 orang, dibutuhkan dana Rp 100 juta. Sehingga untuk dua kali pelayaran, dana APBD yang dibutuhkan mencapai Rp 200 juta. Itu artinya tiap penumpang mendapat bantuan Rp 250 ribu untuk beli tiket saja.
“Memang benar dana APBD yang digunakan untuk membayar tiket kapal mencapai Rp 200 juta untuk 2 kali pelayaran ke Bawean. Dana tersebut dibayarkan ke kantor PT Dharma Lautan Utama di Surabaya,” kata Hari Sucipto.
Hari menegaskan itu dana tersebut bersumber dari pos dana tak terduga untuk bencana. Rinciannya Rp 100 juta untuk sekali berangkat termasuk konsumsi pagi, siang dan malam karena waktu yang ditempuh 9 jam dari Gresik ke Bawean.
“Jangan dibandingkan, kalo ada masalah seperti ini karena ini darurat dan bukan untuk dibandingkan dengan pelayaran biasa” kata Hari. Ini merupakan komitmen Pemkab Gresik melalui BPBD setelah duduk bersama antara Bupati, Dishub dan unsur lainnya.
Sementara itu pengangkutan kembali calon penumpang ke Bawean yang terjebak di Gresik akibat cuaca memburuk kembali dilakukan, Senin (19/3). Setelah kemarin Minggu berhasil mengangkut 400 orang kini KM Satya Kencana I milik PT Dharma Lautan Utama (DLU) kini juga kembali mengangkut ratusan penumpang dengan tujuan Pulau Bawean Kabupaten Gresik.
Pada pemberangkatan kemain, Pemkab Gresik memprioritaskan penumpang lansia, orang sakit. Petugas kepolisian yang melakukan pengamanan naskah Unas serta warga Bawean yang akan bekerja ke Malaysia.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gresik Hari Sucipto menjelaskan, pihaknya memang sengaja memberi prioritas . “Yang terlunta seminggu ini di Gresik kita dulukan berangkat ke Bawean” tegas Hari yang ditemui dilokasi pemberangkatan.
Selain penumpang kapal, KM Satya Kencana I ini juga membawa puluhan ton bahan pokok yang akan dikirim ke Bawean. Bahan makanan ini untuk mensuplai kebutuhan masyarakat Bawean yang sempat kehabisan stok akibat cuaca buruk dan gelombang tinggi. BPBD Gresik juga mengirimkan 525 bahan pokok bantuan yang terdiri dari makanan kaleng dan obat-obatan. “Kacang hijau dan makanan kaleng yang kadaluarsa tahun 2013 kita kirim,” ujar Hari.
Kasi Kepelabuhanan Administratur Pelabuhan (Adpel) Gresik, Nanang Affandi mengatakan bahwa hari ini laut dengan ombak 3 meter aman untuk dilalui KM Satya Kencana I. “Ada penambahan 550 alat keselamatan ILR atau rakit penolong di kapal ini” kata Nanang.(san/ris)
Sumber : Radar Surabaya