Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Emansipasi Perempuan Bawean
Sebagai Ibu Rumah Tangga

Emansipasi Perempuan Bawean
Sebagai Ibu Rumah Tangga

Posted by Media Bawean on Minggu, 22 April 2012

Media Bawean, 22 April 2012


Peringatan Hari Kartini (21 April 2012) berlangsung semarak di Pulau Bawean. Banyak lembaga pendidikan, khususnya tingkat TK dan SD merayakan hari bersejarah tokoh pejuang perempuan di Indonesia.

Bagaimana respon tokoh perempuan di Pulau Bawean terkait kemajuan di era sekarang?
Rafiah sebagai mantan Ketua PC. Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Bawean, mengatakan keberadaan perempuan di Pulau Bawean saat ini bisa disemboyankan "Habis Gelap Terbitlah Terang, Gelap Lagi".

Artinya, menurut Guru di Pondok Pesantren Hasan Jufri, Lebak, perempuan Bawean sudah over emansipasinya, butuh diadvokasi. "Sudah banyak pekerjaan yang seharusnya dikerjakan oleh kaum lelaki, tapi dikerjakan oleh kaum perempuan. Seperti mengangkat (angkok : Bawean) padi dan memelihara sapi (ngobuh sape), dan lain-lain,"ungkapnya.

"Banyak perempuan single parent atau kepala keluarga sehingga harus banting tulang bekerjakeras untuk menghidupi keluarganya,"ujarnya.

"Meskipun perempaun Bawean banyak berpendidikan, namun gerakan untuk perubahan Bawean sendiri belum kelihatan nyata hasilnya. Seakan mereka terkungkung dengan aturan legal formal sehingga gerakan keluar (sosial) terabaikan,"terangnya Rafiah.

Azizah sebagai karyawan Bank Jatim Cabang Bawean, menyatakan perempuan Pulau Bawean saat ini termasuk dinamis, artinya bisa menyamai gender laki-laki, bahkan melebihinya. "Perempuan Bawean hampir sama dengan sejenisnya yang berada di kota, seperti di Gresik, Surabaya, dan Jakarta,"pungkasnya.

"Namun perempuan Bawean se sibuk dan sehebat apapun masih tetap ingat sama urusan dapur dan kasur,"katanya.

Himmatussyarifah (Pengajar di Yayasan Umar Mas'ud Sangkapura) menilai perempuan Bawean termasuk hebat-hebat. "Perkembangan pendidikan sudah lebih maju dibandingkan masa sebelumnya, ini terbukti dari banyak lulusan sarjana perempuan asal Pulau Bawean. Meskipun ada sebagian dari mereka yang belum mengabdikan dirinya secara langsung di tanah kelahirannya,"jelasnya.

Lebih lanjut putri Ketua PC. Muslimat NU Bawean, mengatakan peran perempuan sebagai seorang ibu telah mampu menghantarkan putra dan putrinya menjadi sosok generasi penerus bangsa yang sukses, mandiri dan berakhlaq. "Menjadi ibu rumah tangga adalah pekerjaan mulia dengan banyak profesi, bisa menjadi guru, dokter, pelindung seperti polwan, dan sebagainya,"tuturnya.

Sarannya, "Sudah saatnya kaum perempuan aktif mengikuti kegiatan sosial keagamaan di masyarakat agar menambah pengetahuan dalam menata rumah tangga lebih baik,"harapannya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean