Media Bawean, 2 April 2012
Nasib orang cacat serba terbatas, maksud hatinya ingin melakukan sesuatu hal tapi kenyataan sulit dilakukan sehubungan kekuarangan atas dirinya.
Saedi (36 th.) sejak lahir sudah tidak bisa melakukan aktivitas seperti orang normal lainnya, hanya bisa berjalan di dalam rumah ataupun diteras depan rumahnya. Naesah asal Pudakit Timur sebagai ibu tercinta selalu setia merawat dan menemani dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Menurut pengakuan Naesah, dari sejak lahir sampai usia 36 tahun, Saedi tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah. "Layanan kesehatan termasuk peningkatan gizi atas kondisnya belum pernah menerima bantuan,"katanya.
"Dahulu ketika dilahirkan tidak ada imunisasi seperti sekarang sehingga sulit untuk menjaga dan merawat kesehatannya,"ujarnya.
Apakah mengharap bantuan pemerintah? "Bila ada bantuan, tentunya dengan senang hati akan diterimanya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari,"jawab ibundanya.
Bukan hanya Saedi, menurut warga sekitar kepada Media Bawean, ada 2 orang di kampungnya dengan kondisi cacat tidak bisa melakukan aktivitas. "Nasibnya sama dengan Saedi, sampai sekarang belum dapat perhatian dari pemerintah,"paparnya.
Selama ini program bantuan dari pemerintah untuk tunjangan dana kematian ataupun kaum miskin termasuk janda sudah berjalan dengan baik. Sedangkan bantuan bagi orang cacat seperti Saedi tidak bisa melakukan aktivitas, tentunya lebih membutuhkan dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari daripada orang dalam kondisi normal.
Pembaca Media Bawean, yaitu Mr. Paman asal Malaysia melalui Media Bawean telah memberikan bantuan sebesar Rp.100ribu. Semoga Saedi mendapat perhatian dari pemerintah ataupun para dermawan untuk membantu mencukupi kebutuhannya sehari-hari. (bst)
