Media Bawean, 1 April 2012
Tulisan spanduk yang terbentang disamping kanan dan kiri mobil peserta pawai amar ma'ruf nahil mungkar yang dilaksanakan hari minggu (1/4/2012), terbaca H. Mizan (Ketua PCNU Bawean) dan Halim (Ketua LP Ma'arif Bawean). Bagaimana respon keduanya tentang tulisan spanduk? berikut hasil liputan Media Bawean.,/div>
Ir. H. Syariful Mizan sebagai Ketua PCNU Bawean merespon tulisan dengan kepala dingin tanpa emosi, walaupun tulisan kecaman atas dirinya.
Menurutnya, pawai amar ma'ruf nahil mungkar merupakan esensi untuk evaluasi kebaikan jam'iyah Nahdlatul Ulama di Pulau Bawean. "Tapi disayangkan sekali dengan adanya tulisan kecaman sepertinya jauh dari kaidah sopan santun,"katanya.
"Perlu diketahui, NU tidak mengenal istilah unjuk rasa. Bila ada persoalan selalu diselesaikan secara tabayyun,"ujarnya.
Apakah siap melakukan tabayyun? "Siap kok, kapan atau dimana tempatnya, selalu siap untuk kebaikan bersama,"jawab ketua PCNU Bawean.
Halim Alhasyi sebagai Ketua LP Cabang Ma'arif Bawean merespon tulisan atau hujatan yang dilakukan kepada dirinya adalah hal yang biasa saja. "Biarlah orang lain mau menilai apa saja, terpenting kita berbuat untuk ummat sesuai tugasnya di dalam organisasi Nahdlatul Ulama,"paparnya.
"Persoalan saya dituduh korupsi ataupun menggelapkan uang nasabah koperasi Bumi Putera, silahkan dibuktikan bila perlu dilakukan proses hukum agar semuanya menjadi jelas bukan fitnah,"terangnya.
Apakah akan melakukan tuntutan pencemaran nama baik? "Oh, tidak. Perlu diketahui tulisan di spanduk penuh tanda tanya bukanlah tuduhan,"jawabnya. (bst)