Media Bawean, 1 April 2012
Unjuk rasa warga nahdliyin yang dikemas dalam pawai amar ma'ruf nahil mungkar dilaksanakan hari minggu (1/4/2012), start awal dimulai Tanjung Menangis (Diponggo), dilanjutkan keliling Pulau Bawean, dengan berhenti dibeberapa titik, seperti di alun-alun Sangkapura dan Bapisnu Tambak.
Jazuni, SH. dalam sambutannya ketika akan berangkat, mengatakan tujuannya mengadakan pawai amar ma'ruf nahil mungkar sebagai wujud kerinduan atas jam'iyah kita Nahdlatul Ulama untuk menjadi berwibawa.
"Pernyataan kerinduan kita agar kyai-kyai dan ulama-ulama kita menempati posisi berwibawa, tidak jadi rasan-rasan banyak orang. Bila ada anggapan bahwa kegiatan ini untuk mencoreng Nahdlatul Ulama, itu jauih dari hati kita semua,"katanya.
Jazuni berpesan kepada peserta pawai, jangan sampai ada ungkapan atau tindakan yang menyakitkan hati tokoh Nahdlatul Ulama.
Dalam aksi damai terhitung sebanyak 10 mobil, dengan 250 sampai 300 sepeda motor dan jumlah peserta sebanyak 500 orang. Pantauan Media Bawean, massa pawai amar ma'ruf nahil mungkar berasal dari Tambak, Diponggo, Kepuhteluk, Kepuhlegundi, dan sebagian dari daerah lain.
Sepanjang jalan terdengar lantunan salawatan sambil mengucapkan kalimat-kalimat berupa seruan atau situasi dan kondisi NU di Pulau Bawean.
Semua peserta pawai sampai di Sangkapura, langsung berkumpul di Alun-Alun kota Sangkapura. Dilanjutkan keliling Pulau Bawean, lalu berhenti di Bapisnu Tambak.
Dalam pawai aksi juga dilakukan penggalangan tanda tangan untuk dukungan proses hukum kasus koperasi bumi putra yang merugikan banyak warga di Pulau Bawean. (bst)
