Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Takpantang Pisang Berbuah 4 Sekali
Vs Pantang Pisang Berbuah Dua Kali

Takpantang Pisang Berbuah 4 Sekali
Vs Pantang Pisang Berbuah Dua Kali

Posted by Media Bawean on Senin, 23 April 2012

Media Bawean, 23 April 2012

Lomba Menulis Berita & Opini Tahun 2012
Kategori Umum



Penulis : Elva Rahmah Hayani, S.Farm., Apt.
Apoteker Pengelola Apotek "Bawean Sehat" 
Alamat : Tambak Pulau Bawean

A. Tanaman Berkah
Pulau Bawean yang pernah disosialisasikan sebagai "Pulau Mubarrakah" oleh para tokohnya, benar-benar dianugerahi tanaman unik dan berberkah oleh Allah Yang Maha Pemberi Berkah. Kita dapat melihat langsung keunikan-keunikan tanaman berikut: buah surga,tanaman buah nanas berbuah 13, buah kelapa bertumbuh pohon pisang,kayu santeghi yang banyak memiliki khasiat, kayu/akar maros , bahan pembuatan tasbih dan berbagai asesoris, pohon kelapa bercabang empat, dan pohon pisang berbuah empat tandan sekali berbuah.Entah apa lagi setelah ini!

Penemuan tanaman-tanaman unik tadi berkat kecermatan bidikan media 'on line' Media Bawean,seperti deskripsi berikut ini.

BUAH SURGA
Apakah Anda pernah merasakan kelezatan buah surga asal Pulau Bawean? Bila belum, silahkan mencoba kemudian bandingkan dengan rasa buah-buahan lainnya. Tentunya buah surga atau dikenal buah merah akan memiliki rasa berbeda lebih lezat dan gurih.

Buah merah termasuk jenis buah-buahan sampai sekarang belum ditemukan spesies tumbuhannya. Keistimewaannya, pohon buah merah hanya tumbuh dan berbuah di Pulau Bawean. Ironisnya buah ini tidak memiliki harga atau kurang laku dijual ke pasar, sehingga warga Pulau Bawean merasa enggan untuk merawat atau menanamnya.

Sampai sekarang buah merah tidak memiliki nama, jenisnya berbeda dengan buah merah asal Papua. Basofi Sudirman sebagai mantan Gubernur Jawa Timur ketika kunjungan kerja ke Pulau Bawean merasa tertarik untuk menikmati rasa buah merah. Setelah merasakan kenikmatan dan kelezatannya, beliau spontanitas memberikan nama buah merah menjadi "buah surga" asal Pulau Bawean. (Media Bawean, 9 April 2012)

NANAS BERBUAH 13
Ada juga serumpun buah nanas yang memiliki 13 buah tertanam tegar di depan rumah Ishaq yang letaknya berdekatan Jalan Raya Dusun Paromaan, Desa Paromaan, Tambak, Pulau Bawean.

Ditemui Media Bawean (Selasa, 5/4/2011) Ishaq didampingi isterinya menjelaskan asal usul satu tanaman nanas dengan mempunyai buah sebanyak 13. Asalnya beberapa tahun yang lalu, nanas ditanam didepan rumahnya. Setelah tumbuh mengeluarkan buah banyak, tergolong aneh sebab buah nanas biasanya hanya satu tanaman hanya satu buah.

KAYU /AKAR MAROS
Di desa Komalasa, Sangkapura, Pulau Bawean ada tiga orang pengrajin tasbih terbuat dari kayu maros, yaitu Yasfi, Herman dan Abdul Ghani. Ketiganya sudah menekuni profesi pembuat tasbih dari kayu maros sudah bertahun-tahun, setiap hari selalu menerima banyak order atau pesanan dari warga atau orang luar Pulau Bawean.

Yusfi ditemui Media Bawean, (Sabtu, 9/4/2011) mengatakan kayu maros tumbuh didalam laut kedalaman 30 meter dari permukaan laut. Proses pengambilannya sangat sulit, dan penuh kehati-hatian sebab terkena kulit akan gatal. Ketika tumbuh di laut , kayu maros lentur, setelah disentuh akan keras.

"Ada keistimewaan tersendiri kayu/ akar maros, sehingga banyak orang-orang yang pesan minta dibuatkan,"katanya.

Membuat tasbih menurut Yusfi, butuh waktu lama sampai 15 hari, tapi memakai mesin bisa dikerjakan selama satu minggu.

KAYU SANTEGHI
Tidak ketinggalan pula Bapak Haji Arfae, peraih hadiah Kalpataru Tingkat Nasional tahun 2001 telah berhasil membudidayakan tanaman santeghi yang konon kayunya bertuah dan banyak khasiatnya,,di sepanjanng Pasir Putih, Sukaoneng.Kecamatan Tambak (Media Bawean, 10 Mei 2009).

POHON KELAPA BERCABANG 4
Keunikan tanaman keras yang tumbuh menjulang laksana manusuk langit dan umumnya tidak bercabang ini tidak kalah uniknya.

Di Pulau Gili Barat, Desa Dekatagung, Sangkapura ada pohon kelapa bercabang empat, letaknya di dalam perkampungan. Pohon kelapa itu, menurut warga setempat. dulunya ada lima cabang, tetapi satu patah. Sekarang ada empat cabang yang masih utuh. Uniknya lagi. Semua cabang memiliki buah cukup banyak. (Media Bawean, 10 Mei 2009)

BUAH KELAPA BERPOHON PISANG
Jika ada lagu berjudul aneh "Buah Semangka Berdaun Sirih" yang dipopulerkan oleh Broery Marantika, yang berikut ini lebih aneh lagi. Aneh bin ajaib telah ditemukan buah kelapa tumbuh pohon pisang oleh Ainuddin (29 th.) asal Dusun Gelam Tengah, Desa Gelam, kecamatan Tambak, Pulau Bawean.

Menurut Ainuddin ditemui Media Bawean (Rabu, 26/10/2011) mengatakan penemuan buah kelapa berbuah pohon pisang, berawal dari mimpinya setelah melaksanakan shalat pada malam 17 ramadhan (Nuzulul Quran), yaitu bermimpi bola bumi mengeluarkan banyak cahaya dengan banyak warna. Selanjutnya bola bumi berkeliling mengeluarkan bunyi sangat nyaring, ceplas gitu bunyinya yang jatuh ditempat ditemukannya buah kelapa yang tumbuh pohon pisang.

"Pagi sekitar jam 07.00 WIB. langsung menuju tempat jatuhnya bola bumi yang letaknya disamping kandang ayam, ternyata sudah ada buah kelapa tumbuh pisang"katanya.

"Ketika menemukan ada saksinya bernama Abd. Majid, yang melarang saya untuk membungkusnya dengan kain putih. Menurutnya, ditanam saja agar tetap hidup,"paparnya. "Saat ditemukan, ketinggiannya hanya beberapa centi meter saja, dengan daun sebanyak tiga tangkai, terlihat ada 3 akar pisang yang dililit akar buah kelapa", terangnya.

POHON PISANG BERBUAH 4 TANDAN
Yang tak kalah menarilknya adalah penemuan sang inovator tanaman pisang, Iwan, asal Sawahlaut, Desa Sawahmulya, Sangkapura, Pulau Bawean, yang telah berhasil menanam satu pohon pisang berbuah sebanyak 4 tandan.

Ditemui Media Bawean (Rabu, 18/4/2012), Iwan mengatakan pohon pisang berbuah 4 tandan asalnya diberi orang. "Setelah ditanam ternyata ada keanehan dibanding pohon pisang yang lain,"katanya.

"Keanehan yang muncul selalu dipelajari setiap hari penyebab keanehan pohon pisang yang ditanamnya. Setelah ditanam beberapa bulan, pisang tersebut mulai bercabang menjadi 2, selanjutnya setiap cabang berbuah sebanyak 2 tandan,"jelasnya.

"Setelah 6 bulan lamanya, pohon pisang dengan 4 tandan buah mulai memasak, kemudian diambilnya untuk dimakan,"ujarnya.

Setelahnya, Iwan kembali menanam pisang dengan tata cara penanaman yang sama ternyata sekarang mulai bercabang seperti penanaman sebelumnya.

Iwan punya prediksi yang sama, pohon pisang yang ditanam akan kembali berbuah dengan 4 tandan.

B. Pantang Pisang Berbuah Dua Kali dan Sejarahnya

Dari beberapa keunikan tanaman di atas yang menarik perhatian penulis adalah temuan yang terakhir, yang akhir-akhir ini banyak diperbincangkan masyarakat luas, karena ini termasuk berita aneh dan teraktual bagi masyarakat Pulau Bawean. Dari keanehan pisang temuan Iwan di atas, tampaknya pepatah "pantang pisang berbuah dua kali" perlu dipertanyakan lagi.
Misalnya,sebagaimana berita yang pernah dimuat sebuah harian Haluan di Padang Sumatera Barat,bahwa ada pohon pisang aneh yang dapat berbuah dua kali.

"Tumbuhnya pisang aneh itu terjadi di kawasan Piai Nan XX Kelurahan Tanah Sirah Kecamatan Lubuk Begalung Padang. Ditemukannya pisang aneh itu juga sempat menggemparkan warga sekitar.

Tandan pisang itu sendiri muncul pada bagian batang pisang yang ditebang. Sedikit aneh, karena biasanya akan muncul tunas atau anak batang pisang setelah dite­bang. Tapi yang ini, tanpa batang, tanpa daun, tiba-tiba muncul setandan buah pisang dari batang pohon yang telah membusuk. Haluan, Selasa (7/2/12).

Pohon pisang berbuah dua kali juga terjadi di Jorong Jorong Kota Ranah Nagari Tanjung Gadang Kabupaten Sijunjung Januari tahun lalu. Pohon pisang yang sudah dipotong sebulan lalu, kembali mengeluarkan buah dari sisa pohon.(haluan/wan)."

Jika dibandingkan antara dua peristiwa aneh di atas, manakah yang lebih aneh antara pohon pisang berbuah dua kali ataukah pohon pisang berbuah empat sekali?

Pepatah "pantang pisang berbuah dua kali" sebenarnya pernah dipakai oleh Buya Hamka dalam karya sastra tersohornya "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck" yang beberapa kali dicetak ulang. Kisahnya tentamg kasih taksampai antara Zainuddin dan Hayati.

Cerita ini berkisar tentang semangat juang Zainuddin, bagaimana merana dan melaratnya hidup Zainuddin setelah cintanya ditolak oleh keluarga Hayati. Kemudian beliau bangun semula dari segala kedukaan, membuka lembaran baru dalam hidupnya menjadi seorang penulis yang ternama dan berjaya. Ia menceritakan tentang kesetiaan, cinta dan kasihnya Zainuddin terhadap Hayati.

Setelah perkawinan Hayati berantakan dengan suaminya,Hayati hendak kembali kepada Zainuddin. Bak seorang hakim yang akan memutus perkara, keputusan ada di tangan Zainuddin, apakah dia akan menerima kembali Hayati atau tidak. Dalam kebimbangannya, Zainuddin bergelut dengan suara hatinya sendiri. Perhatikan kutipan berikut.

"Air Mata Penghabisan"

Tetapi sebagaiterdengar di telinganya beberapa perkataan yang sudah pernah diucapkan ninik mamak Hayati kepadanya."Kalau dia kawin dengan Hayati, ke mana anak mereka akan berbako?"

Dilihatnya Hayati duduk menentang bibirnya, laksana seorang pesakitan menentang bibir hakim yang hendak menjatuhkan hukuman, entah bebas entah hukum bunuh. Tampaklah gelung rambut perempuan itu, mukanya masih cantik jelita, air matanya mengalir menambah kecantikan itu. Ke sanalah muara ingatannya selama ini.

Menjalar penglihatan matanya ke jarinya yang halus bagai duri landak itu, tiba-tiba sampai ke ujung jarinya terbayang kembali olehnya inainya. Di situ gelap pemandangannya dan timbul ketetapan hatinya. Zainuddin yang selama ini biasa sabar menerima cobaan, walaupun bagaimana besarnya, sekali ini tak dapat lagi, ibarat bergantang sudah amat penuh, ia berkata dalam hatinya, "Tidak! Pantang pisang berbuah dua kali, pantang pemuda makan sisa!"

Sebanyak itu, yang lebih mendenging di telinganya ialah perkataan mamak Hayati, Engku Datu...tempo hari "Negeri kami beradat."

Bila teringat akan itu, terus dia berkata,"Tidak Hayati!, Kau mesti pulang kembali ke Padang! Biarlah saya dalam keadaan begini. Pulanglah ke Minangkabau! Janganlah hendak ditumpang hidup saya, orang tak tentu asal...Negeri Minangkabau beradat!...

Besok hari Senin, ada kapal berangkat dari Surabaya ke Tanjung Priok, akan terus ke Padang! Kau boleh menumpang dengan kapal itu, ke kampungmu."

Setelah itu, dikeluarkannya dompetnya, diambilnya uang kertas dari Rp100,00 tiga helai banyaknya...

"Buat belanja pulang!" katanya.

Dia pun keluar dari kamar itu, meninggalkan Hayati duduk seorang diri.

C . Penutup
Pepatah Buya Hamka yang mangatakan bahwa pantang pisang berbuah dua kali, tampaknya pepatah itu telah terpatahkan dengan adanya berita bahwa ada pohon pisang yang bisa berbuah dua kali. Fakta terbaru adalah penemuan Iwan yang lebih aneh lagi. Jika Buya Hamka melalui suara hati Zainuddin dalam karya sastra tersohornya, "Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck", bersikukuh dengan pendiriannya Pantang Pisang Berbuah Dua Kali, maka Iwan dengan kekukuhan jiwa inovasinya dapat mempersembahkan keanehan lain: Takberpantang Pisang Berbuah Empat Sekali Versus Pantang Pisang Berbuah Dua Kali. Itulah maksud judul tulisan di atas.

'Selamat" untuk Mas Iwan atas penemuan Pisang Berbuah Empat Sekali-mu! Lanjutkan terus penelitianmu!

Dalam hidup ini memang sering terjadi keanehan . Bagaimanakah sikap kita terhadap keanehan-keanehan itu?Tentu, ada yang bangga atau sebaliknya. Misalnya,keanehan yang menimpa sebagian guru sukarelawan di Pulau Bawean yang masa pengabdiannya lebih lama yang tidak segera diangkat oleh pemerintah, malah pengangkatannya didahului oleh guru honorer yang pengabdiannya tidak lebih lama daripadanya. Aneh!

Aneh juga, jika akhirya harga bahan bakar premium bersubsidi eceran di Pulau Bawean tetap naik justru di saat pemerintah tidak jadi menaikkan harga BBM. Kita tidak tahu akan ada keanehan hebat apa lagi pada masa mendatang. Mungkin saja, mungkin saja . . ., akan terjadi, pada tarikh unik 22 -2- 2222, misalnya, akan dicanangkan atau diresmikannya JEMBATAN KERBAU, eh, maaf salah, JEMBATAN GREBAW yang terpanjang "sa alam dunnya" sepanjang 99 mil yang angkanya mil-nya , konon sama dengan jumlah gunung atau pegunungan di Pulau Bawean. Apakah maksud Jembatan Grebaw itu? Jembatan Gresik - Bawean ! Jika keanehan ini benar-benar terwujud, maka anak cucu kita akan bangga, sebangga masyarakat Surabaya dan Madura yang punya Jembatan Suramadu. Tidaklah heran, jika nanti orang-orang Jawa daratan berbondong-bondong datang ke Pulau Bawean dengan 'nompak' KIJANG atau 'nompang' ZEBRA atau 'naek' PANTHER lewat punggung Jembatan GREBAW untuk berwisata dan menyaksikan budidaya tanaman unik yang tumbuh di Pulau Mubarrakah, di bumi Bawean Serambi Madinah setiap akhir pekan.

Masalahnya sekarang, orang yang suka kepada yang aneh-aneh, merasa dirinya diperlakukan aneh, memimpikan yang aneh-aneh, dan berpikiran yang aneh-aneh pula apakah orang itu tergolong manusia yang berpikiran sehat? Bagaimana menurut Anda?

Sumber: 
 1. http://www.bawean.net/ 
 2. http://www.goodreads.com/book/show/1307394.Tenggelamnya_Kapal_Van_Der_Wijck# other_reviews 
3. http://haluankepri.com/cerita/23142-tenggelamnya-kapal-van-der-wicjk.html 
 4. http://harianhaluan.com/index.php?option=com_content&view=article&id=12503:pisang-berbuah-dua-kali&catid=21:khas&Itemid=91

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean