Medi Bawean, 24 April 2012
Nasib pendidikan di Pulau Bawean membutuhkan perhatian khusus dari pemerintah, khususnya kesejahteraan guru sebagai pengajar di sekolah atau madrasah yang bermodalkan ikhlas beramal.
Moch. Tarmidzi sebagai Pengawas Pendidikan Agama Islam (PPAI) kecamatan Tambak, dihubungi Media Bawean (senin, 23/4/2012), mengatakan prihatin dengan nasib guru swasta dengan pendapatan sangat minim, yaitu Rp.150 ribu setiap bulannya.
Menurutnya, dari 17 lembaga Madrasah Ibtidaiyah (MI) se-kecamatan Tambak, jumlah pengajar berstatus GGT (swasta) sebanyak 204 guru, sedangkan berstatus PNS berjumlah 12 guru.
"Meskipun guru swasta memperoleh tunjangan, tapi pendapatannya sangat minim dibandingkan guru berstatus PNS. Butuh perhatian khusus dari pemerintah agar kesejahraannya ditingkatkan atau disesuaikan pendapatan UMR di kabupaten Gresik,"katanya.
Lebih lanjut, Moch. Tarmidzi mengharapkan kepada para dermawan untuk selalu menyumbangkan dana khusus pendidikan di kampung asalnya ataupun umumnya di Pulau Bawean. "Bertujuan kesuksesan penyelenggaraan pendidikan guna mencetak generasi penerus bangsa,"ujarnya.
"Sumber daya manusia (SDM) guru sebagai pengajar di madrasah sudah mencapai 90% tergolong bagus, rata-rata sudah sarjana S1,"terangnya.
Hari Susilo sebagai DPW Ketua Persatuan Guru Tidak Tetap Indonesia (PGTTI) Propinsi Jawa Timur ditemui Media Bawean menyatakan turut prihatin dengan kondisi guru swasta di Pulau Bawean.
"Seharusnya pendapatan guru swasta melebihi UMR disetiap daerah, justru pendapatannya yang mereka peroleh sekarang sangat minim dan memprihatinkan,"ungkapnya.
Atas keprihatinan nasib guru swasta di Pulau Bawean, Hari Susilo berencana akan membentuk persatuan guru swasta atau honorer di Pulau Bawean, bertujuan membela hak-haknya serta mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah maupun pusat. (bst)
"Seharusnya pendapatan guru swasta melebihi UMR disetiap daerah, justru pendapatannya yang mereka peroleh sekarang sangat minim dan memprihatinkan,"ungkapnya.
Atas keprihatinan nasib guru swasta di Pulau Bawean, Hari Susilo berencana akan membentuk persatuan guru swasta atau honorer di Pulau Bawean, bertujuan membela hak-haknya serta mendapat perhatian khusus dari pemerintah daerah maupun pusat. (bst)
