Media Bawean, 7 Mei 2012
Suasana kampung di Dusun Beringinan, desa Sungaiteluk, Sangkapura, Pulau Bawean menjadi heboh sehubungan adanya siram menyiram antar warga.
Warga se-kampung keluar rumah dengan membawa timba atau tempat air bertujuan menyiram semua orang warga se-kampung. Tradisi adat pengantin dari luar Pulau Bawean telah dilakukan (senin, 7/5/2012), dimulai dari rumah mempelai putri di desa Bululanjang hingga ke tempat asal pengantin putra.
Proses awal di Bululanjang, dimulai baca do'a bersama dipimpin oleh kyai, dilanjutkan acara tradisi dengan menyuapkan nasi kuning kepada kedua mempelai. Setelahnya ditaburi beras kuning, kemudian dipukul memakai janur, selanjutkan dimandikan dengan air kembali. Kemudian spontanitas semua warga se-kampung langsung mengambil air memakai timba yang dibawa dari rumah, lalu disiramkan kepada siapapun yang ditemui. Termasuk kru Media Bawean ikut disiram, masih beruntung kamera bisa diselamatkan.
Dari rumah mempelai putri, dilanjutkan ke kampung mempelai putra di Dusun Beringinan, desa Sungaiteluk, Sangkapura. Siapapun orangnya, berpakaian rapi ataupun naik sepeda motor asalkan dari warga se-kampung akan disiram tanpa terkecuali.
Hazin sebagai tokoh Beringinan, mengatakan baru sekarang mengikuti tradisi adat pengantin dengan siram menyiram antar warga se-kampung. "Tradisi langka ini, khusus bagi keturunan putra saja, sedangkan keturunan putri sudah tidak memakai tradisi,"katanya.
Alasannya, "Bila tidak disiram, khususnya bagi keluarga mempelai, dampaknya pengantin akan selalu pingsan,"paparnya.
Tradisi siram menyiram ternyata mendapat respon luar biasa dari warga se-kampung, dengan meratanya yang terkena siram. (bst)
