Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Sedia Kapal Sebelum Ramadhan

Sedia Kapal Sebelum Ramadhan

Posted by Media Bawean on Minggu, 17 Juni 2012

Media Bawean, 17 Juni 2012

Oleh: Muhyiddin eL-Febeiens* 

Berfikir keras atau tunduk pada arus (Tan Malaka) 

Sebentar lagi kita akan menyambut bulan ramadhan, bulan yang penuh berkah. Dan masyarakat Bawean tentunya akan banyak yang akan mudik ke kampung halamannya untuk sekedar mengubur rindu. Bahkan, mudik di bulan ramdhan seakan-akan sudah menjadi tradisi bagi rakyat Bawean. Namun, lagi-lagi kita juga tidak pernah lepas dari masalah klasik yang krusial. Yaitu, permasalahan kapal (mudah-mudahan kita tidak pernah bosan dalam membicarakan hal ini).

Selama ini, setiap mau pulang ke Bawean menjelang ramadhan pasti kita akan terdampar di pelabuhan Gresik. Dan pengalaman terdampar di Gresik tersebut sungguh sangat tidak menyenangkan. Kemudian, apakah pemerintah akan terus diam sebelum kita teriakkan keadilan? Dan dimanakah peran DPR selama ini sebagai corong rakyat?. Lalu, apakah kita harus terus diam dan tertindas? Tentu saja TIDAK.

Persoalan-persoalan Bawean hingga kini tetap menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Kabupaten Gresik. Termasuk masalah transportasi laut. Nah, dalam permasalahan yang satu ini, memang sering diahadapkan atau terkendala oleh cuaca buruk, apalagi untuk tahun ini bulan ramadhan jatuh pada tanggal 20 Juli, hari jum’at. Sedangkan pada bulan tersebut cuaca sudah tidak akan bersahabat lagi dengan kita. Tapi, apakah dengan adanya cuaca buruk tersebut tidak ada solusi lagi? Tentu saja mungkin ada. Dan inilah yang akan kami bahas dalam tulisan ini. Oleh karena itu, permasalahan ini perlu perhatian khusus dari pemerintah.

Namun, yang saya ketahui Pemerintah Kabupaten (PemKab) sejauh ini sering menyalahkan kondisi cuaca. Dan bahkan malah Tuhan yang kadang dijadikan tumbalnya, Aneh. Mengutip dari www.suara-giri.com, bahwa bapak Qosim selaku bupati Gresik pernah Abhenta (berbicara) di hadapan tokoh-tokoh Bawean. "Namun kalau marah soal kapal akibat kondisi alam dengan gelombang tinggi, tentunya kita tidak mungkin menyalahkan ketentuan Sang Pencipta” cakna pak Sambari Qosim. Pernyataan ini tentu sangat disayangkan sebagai orang nomer satu di Gresik. Bukannya memberi solusi malah Tuhan di bawa-bawa.

Jadi, Logikanya adalah cuaca buruk adalah masalah, dan setiap masalah pasti ada solusinya. Jadi kesimpulannya, cuaca buruk pasti ada solusinya. Nah, jika boleh menyatakan pendapat, solusi yang paling kongkrit sebenarnya adalah pemerintah harus segera menyediakan kapal yang bisa menyebrangi ganasnya ombak Gresik-Bawean.  Tidak seperti kapal yang ada sekarang (happak hanya terbuat dari Viber, ya tentu tidak bisa lah). Tapi, pemerintah tentu membutuhkan tahapan juga dalam proses pengadaan kapal tersebut. Yang penting, pemerintah sudah berjanji kepada rakyat Bawean untuk membeli kapal. Dan alhamdulillah sampai saat ini belum jelas sama sekali buktinya. Oleh karena itu butuh solusi kedua, yaitu pemerintah sudah Wajib warakkab (wajib tersusun) untuk menyiapkan kapal tambahan sementara selama bulan ramadhan dan lebaran. Semua ini demi lancarnya acara Pulang Kampung (PulKam) masyarakat Bawean. Karena sudah pasti masyarakat Bawean akan membludak.

*Penulis adalah Mahasiswa Bawean-Yogyakarta dari Desa Daun.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean