Media Bawean, 14 Juli 2012
DR. Ir. H. Sambari Halim Radianto, ST. M.Si. sebagai Bupati Kabupaten Gresik menyatakan serius untuk mengembangkan pariwisata di Pulau Bawean, setelah melihat langsung obyek wisata di Pulau Noko, Pantai Mayangkara, dan Danau Kastoba.
Menurutnya, keindahan pasir putih di Pulau Noko mempunyai kelayakan untuk dipromosikan pengembangan pariwisata Pulau Bawean sebagai ikon wisata di Jawa Timur. "Dibandingkan daerah lainnya, keindahan obyek wisata sudah tidak diragukan lagi, bagus dan indah,"paparnya.
"Selanjutnya, pemerintah akan berusaha mengembangkan pariwisata di Pulau Bawean melalui banyak sektor, diantaranya menggandeng investor untuk pengembangan kedepan,"ujarnya.
Diakui oleh Sambari Halim Radianto, memang menjadi persoalan adalah sarana transportasi menjadikan lamban dalam menangani serius pengembangan pariwisata di Pulau Bawean.
Bupati Gresik didampingi Wabup dalam kunjungan ke Pulau Noko di Pulau Bawean, menyatakan larangan keras bagi siapapun untuk mengambil pasir putih untuk menjaga keutuhan serta keindahan yang dimilikinya.
"Tolong dijaga agar tidak ada penambangan pasir di Pulau Noko, kutitipkan kepada seluruh pejabat serta warga Pulau Bawean agar tetap dijaga jangan sampai hilang,"pesannya.
Di Pulau Noko, Bupati dan Wakil Bupati ditemui beberapa warga Pulau Gili, yang menyatakan permohonan agar pembangunan jembatan sebagai akses menuju perahu segera dibangun. Menjawab permohonan warga, Bupati menyarankan agar permintaan dilakukan melalu camat Sangkapura.
Setelah dari Pulau Noko, kunjungan selanjutnya menuju Pulau Gili. Sampai di Pulau Gili, Sambari Halim Radianto langsung bertemu masyarakat sedang bergotong royong membangun mushollah melalui bantuan dana pemerintah kabupaten Gresik. Spontanitas melihat kekompakan warga bergotongroyong, Bupati menambah dana bantuan sebesar Rp.2,5juta yang diserahkan kepada pengelolah Mushollah.
Dari Pulau Gili, Bupati bersama rombongan kembali menuju Pulau Bawean dan shalat jum'at di masjid Al Falah Pamona, desa Sidogedungbatu. (bst)