Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Seandainya Bupati dan Wabup Gresik
Berpantun "Bhesa Bhebiyan"

Seandainya Bupati dan Wabup Gresik
Berpantun "Bhesa Bhebiyan"

Posted by Media Bawean on Rabu, 11 Juli 2012

Media Bawean, 11 Juli 2012 

Oleh : Drs. H.Abdul Khaliq
(Guru SMANU Islamiyah Bawean)

"Ka tasek melea cacabbhiyan
Olle beto aberna mera
Bupati Ghersek mon ka Bhebiyan
Bule nyato abhesa daera!"

A) Pengantar

Masih ingat Presiden Amerika, Barack Obama ketika menyampaikan pidatonya di Kampus Universitas Indonesia, Jakarta, 10 November 2010?

Hari itu di depan sekitar 6000 orang yang berkumpul di Kampus Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Presiden Obama menyampaikan pidatonya.

Perlu dicatat bahwa dalam penyampaiannya, Presiden Obama terkadang keluar dari naskah yang telah dipersiapkannya. “Pulang kampung, nih”, antara lain kalimat yang memancing sambutan hangat pendengarnya, yang tentu saja tidak terdapat dalam naskah yang telah dipersiapkan itu.

Setidaknya ada 18 ungkapan bahasa Indonesia (kata,frase,kalimat,nama tempat, dan nama orang) yang dengan fasihnya meluncur dari mulut Obama, seperti berikut.

1) Terima kasih. Terima kasih; 2) Selamat pagi!; 3) Indonesia; 4) Dr. Gumilar Rusliwa Somantri; 5) Assalamualaikum dan salam sejahtera!; 6) Jakarta; 7) Pulang kampung, nih!; 8) Indonesia bagian dari diri saya; 8) Sarinah; 9) Menteng Dalam; 10) sate ; 11) bakso; 12) Bhinneka Tunggal Ika; 13) Presiden Yudhoyono; 14) Nusantara; 15) Hotel Indonesia; 16) Muslim; 17) Aceh, Papua, Sabang - Merauke; 18) Bali,

Pagi itu, saat anak Menteng yang sekarang jadi presiden terkuat di dunia ini berpidato di Universitas Indonesia, kenikmatan itu terasa lebih sempurna. Dia berbicara tentang banyak hal. Soal kemerdekaan, soal kepahlawanan, soal kerukunan umat beragama, soal Bhineka Tunggal Ika, soal Sabang sampai Mareuke. Dan banyak lagi tema keindonesiaan yang mendominasi isi pidatonya. Tepuk tangan seakan tak pernah berkesudahan sepanjang sesi kuliah umum. Ingin ikut mendominasi ruang, berlomba dengan pidato sang masterpiece yang juga tak putus dan selalu memukau siapa pun dan di mana pun.

Selama menyimak pidatonya, hadirin memberikan aplaus,tepuk tangan secara spontan. Apalagi saat dia bicara bahasa Indonesia. Terlebih lagi saat dia menyebut “Assalamualaikum”, lebih-lebih lagi saat dia bilang, “Pulang kampung nih.” Di TV saya mendengar gelak tawa dan tepuk tangan penonton.

Ada yang berkomentar, itu hanya retorika politik tingkat tinggi untuk merebut hati rakyat Indonesia. Tetapi, faktanya bagi sebagian penyimak pidatonya, yang juga rakyat, pemilihan kalimat yang membumi mengajarkan satu hal: Jangan pernah lupa tempat kakimu berpijak dulu, setinggi apa pun derajatmu kini!


B) Sambung Rasa , Sambung Bahasa

Sebagaimana yang diberitakan oleh Media Bawean kunjungan kerja (kunker) Bupati dan Wakil Bupati Gresik bersama rombongan ke Pulau Bawean kembali direncanakan pada hari Kamis (12/7/2012), setelah mengalami penundaan akibat gelombang tinggi, yang sebelumnya direncanakan hari Jumat (22/6/2012).

Bupati Gresik, Sambari Halim Radianto dihubungi Media Bawean, mengatakan sudah mengatur kegiatan untuk berkunjung ke Pulau Bawean.

Sesuai data yang diterima kantor Kecamatan Sangkapura dari Bagian Humas Pemkab Gresik, Sambari Halim Radianto sebagai Bupati Gresik bersama rombongan akan berangkat menuju Pulau Bawean, hari kamis (12/7/2012), dengan naik Kapal Express Bahari 1C.

Sampai di Pulau Bawean, seluruh rombongan langsung menuju Pasanggrahan Sangkapura, selanjutnya makan malam di rumah Ibu Rukyati (Barat Sungai, Kotakusuma, Sangkapura).

Kegiatan pertama di Pulau Bawean, Bupati dan Wakil Bupati Gresik didampangi rombongan akan mengadakan acara sambung rasa bersama tokoh masyarakat Sangkapura dan Tambak bertempat di Desa Gunungteguh, Sangkapura.

Hari kedua, (Jumat, 13/7/2012), mengunjungi objek wisata Pulau Noko, Desa Sidogedungbatu, Sangkapura, dan shalat Jumat di masjid Pamona Sidogedungbatu. Dilanjutkan mengunjungi pantai Mayangkara di desa Kepuhteluk, Tambak, selanjutnya menuju objek wisata Danau Kastoba.

Malam harinya, Bupati bersama rombongan mengadakan pertemuan dengan Guru Indonesia Mengajar dan mahasiswa peserta Kuliah Kerja Nyata, bertempat di Kantor Kecamatan Tambak. Setelahnya, dilanjutkan pembinaan aparatur pemerintahan di Kecamatan Tambak.

Hari ketiga, (Sabtu, 14/7/2012), Bupati Gresik bersama Wabup dan rombongan mengikuti jalan sehat dengan start di Pasanggrahan dan finish di Alun-Alun Sangkapura. Selanjutnya meninjau lokasi wisata Aer Panas di Desa Sawahmulya dan Penangkaran Rusa di Pudakit Timur.

Kepala Bagian Humas Pemkab Gresik, Andhy Hedro Wijaya,ketika dihubungi wartawan menjelaskan,bahwa kunjungan Bupati bersama Wabup itu memang sudah lama diagendakan. Tujuan kunjungan itu selain untuk meresmikan proyek dan penyerahan bantuan, juga ingin mendekatkan dengan warga Bawean.

Menurut pengamatan penulis, dalam bebagai pertemuan dengan masyarakat Pulau Bawean, Bupati Gresik Dr. H. Sambari Halim Radianto, Ir.,ST., M.Si. dan Wakil Bupati Gresik Drs. H. Moh. Qosim, M.Si."belum pernah" berkomunikasi dengan menggunakan bahasa daerah Bawean "bhesa Bhebiyan" . Yang sering terlontar dalam bagian pidatonya justru dialek Jawa-nya. Hal ini kita maklumi,mungkin karena kedua beliau bersuku Jawa. Untungnya,secara umum orang Bawean "cukup cerdas" dalam memahami bahasa Indonesia dan bahasa Jawa. Apakah kedua pasangan SQ dapat berbahasa daerah Bawean? Mengapa kedua beliau ini enggan "sesekali" menggunakan bahasa daerah Bawean? Jawabannya hanya beliau yang tahu!

Dibandingkan dengan Obama, perlu sekali lagi kita cermati kutipan pidato Obama berikut.

Simaklah sepenggal kalimat yang meluncur dari suami Michelle ini, “Let me begin with a simple statement: Indonesia bagian dari diri saya.”

Bupati Gresik Dr. H. Sambari Halim Radianto, Ir.,ST., M.Si. dan Wakil Bupati Gresik Drs. H. Moh. Qosim, M.Si. sebenarnya bukan saja bagian dari Bawean. Lebih dari anggapan itu, kedua beliau ini adalah pemilik,penguasa,dan tuan rumah di Pulau Bawean. Jika pada umumnya orang Bawean menganggapnya sebagai "tamu" itu adalah salah satu kelebihan masyarakat Bawean yang pandai menghargai tamu. Ini adalah aset "karakter lebur ka tamoy " yang sungguh sangat berharga!

Jika kunjungan kerja Bupati Gresik Dr. H. Sambari Halim Radianto, Ir.,ST., M.Si. bersama Wakil Bupati Gresik Drs. H. Moh. Qosim, M.Si. kali ini sebagai acara silaturrahim dengan sebutan sambung rasa, alangkah indahnya jika sambung rasa ini dikomunikasikan dengan sambung bahasa. Untuk berbicara "cas-cis-sus" dengan "bhesa Bhebiyan" rasanya musykil bagi kedua beliau ini. Setidaknya, saya mengusulkan agar dalam sambutan pengarahannya, oleh keduanya atau oleh salah satu dari "Bapak kita" ini dapat menyelingi sambutannya dengan "Berpantun Bhesa Bhebiyan"

Sekedar contoh, pantun-pantun yang bertemakan "kepariwisataan" berikut ini dapat dijadikan alternatif dalam "Berpantun Bhesa Bhebiyan" seperti pada lampiran. Ke-18 contoh pantun ini cocok jika disampaikan oleh Pak Wakil Bupati Gresik Drs. H. Moh. Qosim, M.Si. yang bersuara merdu dan ahli dalam berkomunikasi dengan lagu "shalawatan" yang sudah menjadi ciri khasnya.

Harapan penulis , jika usul konsep pantun ini atau jenis pantun Bhebiyan yang lain benar-benar akan "dipakai" oleh pemimpin 18-kecamatan di wilayah Pemkab Gresik ini, diperlukan penerjemah atau pelatih lafal agar penuturannya menjadi fasih . Jika penuturannya tidak tepat,makna ujarannya akan berubah dan menjadi bahan tertawaan, karena ada sebagian bunyi kosakata bahasa Bawean yang bersifat fonemis. Seyogianya, ucapan pemimpin itu memang harus fasih,konsisten,dan tidak menimbulkan multitafsir. Sabda pandhita ratu!

Menurut sejarahnya, selama ini pemimpin setingkat bupati belum pernah ada Bupati Gresik yang berkomunikasi dengan masyarakat Pulau Bawean yang menggunakan "bhesa Bhebiyan".Sejak bupati pertama H. Soeflan (1974) sampai dengan Bupati K.H. Robbach Maksum (2010) belum pernah berkomunikasi dengan masyrakat Pulau Bawean yang menggunakan "bhesa Bhebiyan". Apakah pasangan SQ akan mengawalinya? Mari kita tunggu respon beliau!

C) Lampiran 18 Pantun Bhebiyan

1)
E Paromaan bede talaghe
Ka Paser Pote ngalak santeghi
Laot-lingkungan harus e jege
Anak-potona tak olle rogi

2)
Pudakit Timur andik manjhengan
Dekatagung andik nyeor cangka
Jaga lingkungan perlu dukungan
Lestarikan aset yang langka

3)
Ka tasek terros ka dermaga
Ka Kebbhun-Salak tembus Sangkapura
Warga Ghersek ghudhu-lah bangga
Taon mengken olle Adipura

4)
Naek sampan ka Pulo Noko
Ka Ghili-a lebet tetean
Jhek songkan- songkan, jhek takok-takok
Ayok gheli adhet Bhebiyan

5)
Ghebey 'manesan' dheddhi 'ghule-celok'
Nyabek 'cecenge' akolang 'cabbhi'
Kabheghusan ghudhu panyolok
Jhubek parange paelang kabbhi

6)
Bue-Mera buah surga
Narek jhela olle konterak
Ayo segera senangkan warga
Listrik nyala Bhebiyan terak

7)
Camat Tambak andik bandara
Sangkapora andik dermaga
Wisatawan,yuk, sambut gembira
Anda datang, kami bangga!

8)
Alam Bawean jadi berita
Iman kuat jadikan bekal
Bawean-kah pulo wisata?
Ayok pakoat budaya lokal

9)
Bunga mekar sarinya halus
Dahannya lurus diunduh terus
Jalan lingkar aspalnya mulus
Jalan poros ghudhu pa terros

10)
Kettan belli-an ghebeya dhudhul
Serser bhebengnga massak sotona
Hutan Bhebiyan ajjhek pagundul
Kaneserre anak-potona

11)
Panganten amaen pakai kebaya
Mandeleng-an bede
kercengan-na
Ayo rabeten seni budaya
Ekalak oreng tadek malona

12)
Mellea lontong olle nasek
Bede kacamba papade melo
Paleng ontong warga Ghersek
A-Pe-Be-De-na atamba molo

13)
Noto padi ka ronjhengan
Tang-ting-tung monyena dhungka
"Axis kuhli" nyamana manjhengan
Ayo lindungi binatang langka

14)
Desa Tanjungori juara satu
Bandara-na bede e temor
Wisata-na panomer satu
Dheddhi Bali-na Jhebe Temor

15)
Oreng manceng entar ka tasek
Ambu e Mayangkara ngalak kolare
Ongghu senneng warga Ghersek
Bandara-na ceppet pamare

16)
Deri Pangge ka Beto Lentang
E Jherat Lanjeng bede Ajisaka
Patengghi akhlaq satengghi bintang
Ayok rabete bherang pusaka

17)
Ka 'Kalompek' aghibe pettes
Mellea leppet lebet 'Menara'
Kalamon sampek dhebu takpantes
Sala-lopot nyoon sapora!

18) 
Oreng Tambhek adhebu "penno"
Oreng Sangkapora adhebu "bekna"
Ojok ngambek yen kue trisno
Nyuwon sepuro yen kirang sampurna .
______________________________

Sumber:
1)Kompas.com Oleh: Iskandar Zulkarnaen | 10 November 2010 | 21:40 WIB
2)http://www.bawean.net/2012/07/kunjungan-bupati-setelah-tertunda.html14)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean