Media Bawean, 2 Agustus 2012
Kedatangan Kapal Express Bahari 1C di Pulau Bawean (senin, 1/8/2012) ternyata masih banyak kursi kosong belum terisi. Dari kapasitas penumpang sebanyak 380 orang, ternyata hanya memuat sebanyak 324 orang, masih ada sisa sebanyak 56 orang.
Yosis Pinansada sebagai Kapten Kapal Express Bahari 1C ditemui Media Bawean ketika baru sandar di dermaga Pulau Bawean (senin, 1/7/2012) mengatakan calo di Gresik sudah merajalela dengan menyebar isu tiket kapal sudah habis, padahal kenyataan masih banyak kusri yang kosong tidak ada yang menempatinya.
"Ayo berantas calo tiket kapal tujuan Bawean di Gresik, kasihan dengan masyarakat yang menjadi korban isu bahwa tiket sudah habis,"katanya.
Kekesalan Kapten ditunjukkan dengan kegeramannya terhadap calo yang selalu menyebar isu bahwa tiket kapal sudah habis di Gresik.
Didukung oleh pendapat Suratin, menyatakan calo di Gresik seharusnya diberantas saja, bayangkan sekarang saja masih ada yang kosong hanya memuat penumpang sebanyak 324 orang saja.
Ahen sebagai penyanyi terkenal kondang dengan lagu Bawean, mengatakan aneh tapi nyata, kalau kita beli tiket ke loket resmi atau agen dikatakan tiket sudah habis, termasuk mencari di sub agen pun tiket sudah habis. "Kita sering melihat pemandangan di lokasi pemberangkatan (pintu masuk terminal) bisa diketahui bahwa masih ada kursi yang kosong karena mulai dari situ jumlah paenumpang sudah dihitung sehingga sering terjadi penjualan tiket secara mendadak,"ungkapnya.
"Sekedar saran, calon penumpang yang tidak punya tiket dan tidak banyak bawaannya, main-main saja ke terminal siapa tahu mendapat nasib baik sehingga bisa pulang ke Pulau Bawean,"sarannya.
Suhari sebagai putra Bawean menyatakan tidak habis pikir, kenapa orang Bawean menyusahkan orang Bawean sendiri. "Calo menjadi momok yang menakutkan dan menyengsarakan bagi para penumpang kapal Ekpress Bahari tujuan Gresik - Bawean,"pungkasnya.
"Kenapa pemerintah daerah, begitu asyik dengan hal ini, terus ada apa ini yang sebenarnya? Haruskah kita-kita sebagai penumpnag (warga Bawean) tidak mendapatkan hak sehingga menjadi korban percaloan. Silahkan diusut para calo-calo, atau ada apa dibalik semua ini,"jelasnya. (bst)
Suhari sebagai putra Bawean menyatakan tidak habis pikir, kenapa orang Bawean menyusahkan orang Bawean sendiri. "Calo menjadi momok yang menakutkan dan menyengsarakan bagi para penumpang kapal Ekpress Bahari tujuan Gresik - Bawean,"pungkasnya.
"Kenapa pemerintah daerah, begitu asyik dengan hal ini, terus ada apa ini yang sebenarnya? Haruskah kita-kita sebagai penumpnag (warga Bawean) tidak mendapatkan hak sehingga menjadi korban percaloan. Silahkan diusut para calo-calo, atau ada apa dibalik semua ini,"jelasnya. (bst)