Media Bawean, 1 Agustus 2012
“Pak, bagaimana solusinya seorang istri yang ditinggal kerja suaminya bertahun-tahun tanpa nafkah batin. Padahal ia sangat membutuhkannya. Mau mengajukan gugatan cerai tidak tega sebab kasihan anaknya?” Demikian diantara pertanyaan yang diajukan warga dalam acara Safari Ramadlan LPPM STAIHA Bawean di masjid Paromaan Tambak.
Ramadlan tahun ini LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengembangan Masyarakat) Staiha Bawean bekerjasama dengan PC. Lakpesdam NU kembali mengadakan Safari Ramadlan. Kegiatan ini dikemas dalam bentuk dialog interaktif dengan menghadirkan beberapa narasumber. Topik yang diangkat adalah seputar problematika pernikahan dengan nara sumber dari KUA dan Pengadilan Agama Bawean.
Topik pernikahan ini sangat actual karena banyak masyarakat yang belum paham tentang solusi dari problem tersebut. “ Fakta di masyarakat banyak istri yang mengalami kekerasan dalam rumah tangga. Tetapi mereka tidak melaporkan kekerasan tersebut karena tidak tahu harus melapor kemana” ujar Abdul Hadi Rahmani, Ketua LPPM STAIHA.
Safari Ramadlan ini dilaksanakan di enam tempat yaitu : Masjid Paromaan, Gelam, Suwari, Tandel, Daun Timur dan Pamona. Ketua STAIHA, Baharudin MM, menyatakan bahwa banyak permintaan dari masyarakat untuk ditempati safari Ramadlan. “ Karena keterbatasan yang kami miliki maka hanya bisa melayani enam tempat. Semoga di tahun yang akan datang bisa memenuhi harapan masyarakat” tuturnya.(Gus Ali Asyhar)
