Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Kepala UPT Pendidikan Sangkapura
Menolak Uang Partipasipasi Wali Murid

Kepala UPT Pendidikan Sangkapura
Menolak Uang Partipasipasi Wali Murid

Posted by Media Bawean on Rabu, 19 September 2012

Media Bawean, 19 September 2012 

Kepala UPT. Pendidikan kecamatan Sangkapura, Supriyono, S.Pd.,M.Si. memerintahkan bawahannya untuk segera mengembalikan uang partisipasi orang tua siswa untuk kegiatan di sekolah.

"Kepala Sekolah SDN II Sungairujing sudah diperintahkan untuk segera mengembalikan uang partisipasi orang tua untuk kegiatan Gugus. Di deadline sampai hari jum'at wajib dikembalikan secara utuh,"katanya ketika ditemui Media Bawean (rabu, 19/9/2012).

Menurutnya, kegiatan gugus yang menghadirkan rombongan tim dari Gresik sudah ada anggarannya, termasuk konsumsi dan lain-lain. 

"Adapun dalam pernilaian ada poin nilai partisipasi masyarakat, itu bentuknya bukan berupa sumbangan uang yang dikumpulkan lalu diperuntukkan untuk menjamu tim penilai,"ujarnya.

"Tidak dibenarkan pihak sekolah menerima bentuk sumbangan atau partisipasi dalam bentuk uang, bila ada silahkan dilaporkan,"paparnya dengan tegas.

Sebelumnya Media Bawean mendapat informasi dari orang tua siswa di SDN II Sungairujing, bahwa dirinya merasa sangat keberatan atas adanya iuran sebesar Rp. 50ribu untuk partisipasi menyambut kedatangan tamu di sekolah.

Ketika berkunjung ke SDN II Sungairujing, salah satu guru menyatakan bahwa Kepala Sekolah sedang menghadiri rapat di kantor UPT Pendidikan Sangkapura.

Kemudian beberapa guru berkumpul di kantor menjelaskan tentang adanya dana partisipasi masyarakat sehubungan akan diselenggerakannya kegiatan gugus di SDN II Sungairujing.

Menurutnya, adanya iuran orang tua siswa sebesar Rp.50ribu bukan keputusan sekolah, melainkan hasil rapat bersama wali murid membahas tentang adanya kegiatan gugus di sekolah.

Kesimpulannya, wali murid ingin berpartisipasi membantu menyediakan konsumsi untuk menjamu tamu di sekolah. "Untuk menyumbang berupa makanan merasa keberatan alasannya masih banyak kerepotan, sehingga diputuskan urunan uang sebesar Rp.50ribu untuk dikumpulkan lalu dibelikan konsumsi melalui catering,"jelasnya.

"Dari 100 siswa hanya terkumpul Rp. 1juta lebih saja, masih banyak wali murid yang tidak membayar karena merasa tidak mampu untuk ikut iuran,"terangnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean