Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Komite Sekolah SMPN I Sangkapura
Merasa Terkejut, Honor GTT Diturunkan

Komite Sekolah SMPN I Sangkapura
Merasa Terkejut, Honor GTT Diturunkan

Posted by Media Bawean on Senin, 17 September 2012

Media Bawean, 17 September 2012 

Penurunan honor Guru Tidak Tetap (GTT) di SMPN I Sangkapura mengejutkan M. Shaleh sebagai Ketua Komite Sekolah SMPN I Sangkapura, ketika dikonfermasi Media Bawean (minggu, 16/9/2012).

Ditemui di rumahnya, M. Shaleh sebagai Ketua Komite Sekolah SMPN I Sangkapura menyatakan tidak tahu bila honor guru GTT di SMPN I Sangkapura sudah diturunkan oleh Kepala Sekolah SMPN I Sangkapura.

"Memang sebelumnya Kepala Sekolah sudah menyampaikan usulannya untuk menurunkan honor guru GTT dengan alasan menyesuaikan aturan BOS yaitu 20% untuk gaji guru dan pengawai non PNS. Tapi disampaikan dalam bentuk usulan bukan dalam forum musyawarah,"katanya.

"Semestinya sebelum diputuskan, diadakan musyawarah bersama antara pihak sekolah dengan komite sekolah untuk membuat keputusan bersama. Apalagi menyangkut honor merupakan sumber pendapatan guru non PNS sebagai pengajar di SMPN I Sangkapura,"ujarnya.

Menurut M. Shaleh, keputusan menurunkan honor guru GTT di SMPN I Sangkapura harus dievaluasi atau ditinjau kembali melalui musyawarah bersama untuk memperoleh kesepakatan bersama.

"Keputusan Kepala Sekolah sudah tepat mengacu kepada peraturan tentang besarnya dana BOS untuk honor guru dan pegawai non PNS yaitu besarnya 20% dari BOS pusat dan 40% dari BOS pendamping APBD. Tapi langkah memutuskannya yang salah, sehingga berdampak adanya aksi protes dari guru bersangkutan walaupun tidak disampaikan secara langsung,"paparnya.

"Penerimaan BOS di SMPN I Sangkapura mengalami penurunan dengan dibatasinya jumlah penerimaan siswa dari 38 menjadi 32 setiap kelas. Berdampak sumber pendapatan sekolah berkurang, sehingga harus dicarikan solusinya agar tidak menanggung hutang atau beban,"jelasnya.

Informasi dari beberapa sumber yang dihimpun Media Bawean, bahwa membengkaknya anggaran honor guru dan pegawai GTT dipicu adanya pengangkatan pegawai baru di SMPN I Sangkapura.

Seorang guru di SMPN I Sangkapura mengibaratkan seperti bangunan rumah, sudah jelas tukang mendapat gaji hariannya dengan nilai sekian, tapi setelah pembangunan berjalan ternyata pemilik rumah mengalami penurunan pendapatan, sehingga gaji tukangnya akan dikurangi atau diturunkan. Tentunya sangat lucu sekali, apalagi saat sumber pendapatan berkurang, tuan rumah mengangkat tukang baru lagi.

Apakah ada pemberitahun tentang pengangkatan pegawai baru? "Oh, tidak ada pemberitahun. Memang haknya kepala sekolah untuk mengangkat atau memberhentikan guru dan pegawai GTT. Semestinya setelah mengangkat diwajibkan adanya pemberitahuan kepada Komite Sekolah untuk mengetahui tentang anggaran dana yang terserap,"jawab M. Shaleh sebagai Ketua Komite Sekolah SMPN I Sangkapura.

Komite Sekolah yang menjabat sebagai Kepala SDN I Sawahmulya menyatakan hari ini (senin, 17/9/2012) akan berkunjung ke SMPN I Sangkapura untuk mengadakan pertemuan dengan kepala sekolah terkait penurunan honor guru GTT dan penambahan pegawai baru non PNS. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean