Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Pemikiran Ahmad Fuad Usfa
Tentang Media Bawean

Pemikiran Ahmad Fuad Usfa
Tentang Media Bawean

Posted by Media Bawean on Minggu, 02 September 2012

Media Bawean, 2 September 2012

Ahmad Fuad Usfa termasuk pendukung utama eksisnya pemberitaan Media Bawean. Pengelolah MB sampai sekarang belum pernah bertatapan muka secara dengan beliau, hanya melalui hubungan telepon seluler saja untuk berkomunikasi secara langsung. Kiprah dan sumbangsih beliau sangat besar, diantaranya ketika awal menghubungi pengelolah spontanitas royalti buku yang ditulis disumbangkan untuk operasional mencari berita Media Bawean. Hampir setiap saat beliau memberikan sumbangsihnya untuk keeksisan sumber informasi Pulau Bawean.

Motivasi serta dorongan beliau, membuat pengelolah merasa memiliki dukungan sepenuhnya untuk tetap istiqamah mencari informasi di Pulau Bawean. Termasuk rutin mengirim tulisan tentang pemikiran beliau, walaupun jarak berjauhan antara Austaralia dengan Pulau Bawean. Tulisan dikirim melalui mail  ke mediabawean@gmail.com.

Sebagai pengelolah Media Bawean, mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Fuad Usfa di Australia. Semoga Allah SWT. memberikan rahmat, inayah, dan taufiq-Nya kepada beliau sekeluarga. (Abdul Basit Karim)





Media Bawean Sebagai Buku Pintar Tentang Pulau Bawean
Pemikiran Ahmad Fuad Usfa

Buku pintar merupakan buku yang memuat kunci pengetahuan tentang berbagai hal pada bidang tertentu. Banyak buku pintar yang telah ditulis oleh banyak penulis, misalnya yang di tulis oleh Iwan Gayo, yaitu Buku Pintar Haji dan Umrah serta Buku Pintar 1001 Tips, demikian pula yang ditulis oleh Henry S. Siswosoediro, yaitu Buku Pintar Mengurus Surat dan Dokumen Kendaraan Bermotor, juga yang ditulis oleh Kombes Pol. Drs. Ricky Francois Wakanno Ginting, at. all, yaitu Buku Pintar Calon Anggota dan Anggota POLRI, dan lain-lain. Buku pintar tentang Bawean bermakna buku yang memuat kunci pengetahuan berbagai hal tentang Pulau Bawean dan masyarakatnya.

Media Bawean sebagai institusi pers mempunyai fungsi utama, yaitu sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial, dapat pula berfungsi sebagai lembaga ekonomi (Undang-undang no. 40 tahun 1999 tentang Pers), maka di samping fungsi utama tersebut tentu terdapat fungsi seconder dan seterusnya. Fungsi seconder dan seterusnya itu akan mengedepan manakala pihak yang seharusnya mengemban fungsi utamanya tidak mampu mengembannya, misalnya Dinas Pariwisata tidak mampu mengemban fungsinya untuk menyebar promosikan berbagai hal obyek dan potensi wisata Pulau Bawean, maka fungsi seconder Media Bawean akan mengedepan sebagai pihak yang mempromosikan serta mengungkap potensi wisata Pulau Bawean, demikian pula misalnya manakala bagian Infokom tiada mampu mengemban fungsi utamanya sebagai juru pemberi informasi serta penggerak arus komunikasi massa, dan seterusnya, maka fungsi seconder Media Bawean akan mengedepan di bidang ini. Demikian pula oleh sebab ketiadaan sumber kunci tentang pengetahuan berbagai hal tentang Bawean dan masyarakatnya, maka secara tidak langsung mengedepan pula fungsi seconder Media Bawean sebagai pengemban fungsi ‘buku’ pintar.

Senyatanya Media Bawean sangat membantu bagi mereka yang hendak mengetahui tentang berbagai hal berkaitan dengan Bawean dan masyarakatnya. Taruhlah suatu misal tentang alam lingkungannya, tentang keberagamaannya, kepolitikannya, pendidikannya, mobilitas sosialnya, interaksi sosialnya, kompleksitas budayanya, termasuk fenomena kerantauan dalam kaitannya dengan eksistensi Hari Raya dalam persepsi serta sikap misalnya, dan lain-lain sebagainya.

Penulis mencoba menyempatkan diri mempelajari konten berita dan gambar Media Bawean, maka hemat penulis Media Bawean telah memberi kata jawab yang teramat bagus dan akurat (excellent), dan untuk itu tepatlah untuk disebut pula sebagai ‘Buku’ Pintar tentang Bawean. Oleh sebab itu bagi sesiapa yang hendak bepergian atau berkunjung ke Pulau Bawean, terutama bagi orang Bawean yang hidup di perantauan, apa lagi bagi orang asing (selain orang Bawean), dalam hemat penulis mengakses Media Bawean adalah merupakan suatu tuntutan.

Sering pula penulis teringat, tak kurang mahasiswa tingkat akhir yang merasa kesulitan untuk mencari permasalahan sebagai obyek penelitian (skripsi), sebenarnya bila ingin meneliti di pulau Bawean bisa mengakses Media Bawean sebagai dasar acuan yang teramat bagus dan akurat, demikian pula bagi calon peneliti lainnya. Sesungguhnya bidang research ini merupakan bidang yang akan mampu memberi masukan secara mendasar bahkan pula teknis untuk pengembangan Bawean. Dalam hal ini pula sebenarnya peran Media Bawean sebagai pengemban fungsi seconder telah maju mengedepan.

Penutup
Dengan demikian sesungguhnya fungsi seconder Media Bawean sebagai ‘buku’ pintar tentang Bawean mengedepan, dan dapatlah disimpulkan bahwa ia dapat disebut: Media Bawean Sebagai ‘Buku’ Pintar tentang Bawean. (TAMAT).

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean