Media Bawean, 2 September 2012
Kegiatan Bakti Sosial (Baksos) mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya di desa Gunungteguh, Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik berakhir hari ini (minggu, 2 September 2012). Kegiatan yang dimulai sejak hari rabu, 29 Agustus 2012, diikuti sebanyak 80 mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG), Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) dan Fakultas Psikologi, serta diikuti sebanyak 6 dosen Unair.
Seluruh peserta Baksos diangkut KRI Teluk Mandar, berangkat jam 08.00 WIB. menuju Surabaya.
Edy Faiz sebagai tokoh masyarakat desa Gunungteguh dihubungi Media Bawean (minggu, 2/9/2012) mengatakan mahasiswa Unair Surabaya sangat luar biasa memasyarakatnya, terbukti saat para dosen dan mahasiswa akan berpisah, banyak warga yang menghantar dengan kesedihan yang mendalam dan begitu juga para mahasiswa, mereka seakan enggan untuk kembali ke kampus dan rata-rata mereka ingin kembali di tahun berikutnya.
"Antusiasme warga desa Gunungteguh untuk hidup sehat sangat tinggi, buktinya banyak masyarakat yang tidak mendapat pelayanan dikarenakan waktu terbatas,"paparnya.
Menurutnya, selalu ramainya kegiatan yang diikuti warga saat mengikuti kegiatan dari penjemputan, halal bihalal sampai acara jalan sehat.
Lebih lanjut Edy Faiz menyampaikan penyataan Drg. Ananta Tantri Budi, M.Kes. "Saat saya tanya waktu pulang dari rekreasi di Tajungga'ang, beliau mengatakan bahwa 'Peluang mahasiswa Fakultas Kesehatan Gigi (FKG) untuk Baksos lagi di Pulau Bawean sangat besar.
"Sebagai warga desa Gunungteguh mengucapkan terima kasih kepada para dosen, dokter serta mahasiswa sebagai peserta baksos atas ibadah luar biasa yang telah membantu masyarakat, serta maaf bila ada kekurangan"pungkas pahlawan tanpa tanda jasa yang berprofesi sebagai guru.
Respon mahasiswa, Veronika sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unair asal Kota Kediri merasa sangat berkesan atas sambutan masyarakat Pulau Bawean dalam kegiatan bakti sosial (baksos). "Luar biasa sambutannya, terkesan berada di kampung sendiri,"ungkapnya.
Veronika mengakui mengenal banyak orang Bawean di kota asalnya Kediri. Menurutnya, isteri wali kota Kediri berasal dari keturunan Pulau Bawean. "Termasuk di Jalan Doho Kediri, mayoritas pedagangnya dikuasai warga Pulau Bawean,"terangnya ketika bincang santai bersama Media Bawean. (bst)
"Sebagai warga desa Gunungteguh mengucapkan terima kasih kepada para dosen, dokter serta mahasiswa sebagai peserta baksos atas ibadah luar biasa yang telah membantu masyarakat, serta maaf bila ada kekurangan"pungkas pahlawan tanpa tanda jasa yang berprofesi sebagai guru.
Respon mahasiswa, Veronika sebagai mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Unair asal Kota Kediri merasa sangat berkesan atas sambutan masyarakat Pulau Bawean dalam kegiatan bakti sosial (baksos). "Luar biasa sambutannya, terkesan berada di kampung sendiri,"ungkapnya.
Veronika mengakui mengenal banyak orang Bawean di kota asalnya Kediri. Menurutnya, isteri wali kota Kediri berasal dari keturunan Pulau Bawean. "Termasuk di Jalan Doho Kediri, mayoritas pedagangnya dikuasai warga Pulau Bawean,"terangnya ketika bincang santai bersama Media Bawean. (bst)