Media Bawean, 9 November 2012
Ratusan warga pulau Bawean Kabupaten Gresik Jawa Timur harus rela berdesak – desakan untuk berebut masuk ke dalam kapal yang akan memberangkatkan mereka pulang ke Pulau bawean, setelah pada Rabu kemarin tidak kebagian tiket kapal.
Ratusan warga tersebut takut tidak dapat berangkat menyeberang hari ini karena calon penumpang membludak, Jum’at (09/11) siang.
Abdul Muis, salah satu calon penumpang asal Sangkapura sampai rela meninggalkan barang bawaannya di penginapan karena takut kesulitan memasuki kapal yang telah disediakan.
“Barang-barang seperti tas berisi pakaian dan buku-buku terpaksa saya tinggal di rumah penginapan untuk memudahkan saya dalam perjalanan,” kata mahasiswa IAIN Sunan Ampel Surabaya tersebut.
Dari pantauan suarakawan.com, sedikitnya 500 warga pulau Bawean sejak pagi sudah memadati terminal penumpang dan harus rela berdesak-desakan dengan sesama penumpang lainnya untuk dapat memasuki kapal Satya Kencana 3 di dermaga Pelabuhan Gresik.
Kondisi panasnya terik matahari, membuat ratusan warga bawean nampak beringas berebut untuk segera masuk ke dalam kapal yang baru datang pada pukul satu siang.
Zainah Subki (55), seorang ibu rumah tangga sampai merasa kerepotan membawa barang bawaannya karena kondisi pintu masuk kapal yang sempit. Ibu paruh baya tersebut mengaku kesulitan hingga membuat petugas kerepotan membantunya. Bahkan, agar tidak terjadi keributan, puluhan petugas harus membuat blokade masuk pintu kapal.
“Kami berharap, akan ada kapal yang permanen menyeberangkan mereka sehingga tidak lagi terjadi aksi desak-desakan seperti ini,” ucap Zainah.
Tidak adanya kapal penyeberangan Gresik – Bawean yang permanen, membuat warga Bawean harus rela menunggu kapal Deviasi tujuan Surabaya – Kalimantan yang pemberangkatannya 5 hari sekali.
Ratusan warga Bawean ini, sempat terlantar selama 3 hari di pelabuhan Gresik, sebab tidak kebagian tiket kapal untuk memberangkatkan mereka menyeberang ke Pulau Bawean. (ika/era)
Sumber : Suara Kawan