Media Bawean, 3 November 2012
Konperensi XXIV NU cabang Bawean sukses. Indikatornya adalah semua proses berjalan lancar dan hasilnya juga memuaskan. Mulai acara pembukaan sampai penutupan tidak ada hambatan sama sekali, hujanpun tidak turun. Bahkan mendung ikut memayungi langit di atas Pesantren Kareteng. Sebuah pesantren yang sejuk di lereng gunung Mandala.
Tempat Konperensi
Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kareteng. Pesantren ini diasuh oleh KH. Mahmud. Alumni Pesantren Sidogiri ini benar-benar all out menyiapkan acara konperensi. Beliau terjun langsung memimpin persiapannya. Tempat pembukaan, sidang komisi dan pleno tampak bersih. Para peserta pada umumnya ditempatkan di rumah-rumah penduduk yang terdekat. Dusun Kareteng khususnya dan desa Bululanjang pada umumnya adalah desa yang asri. Banyak pepohonan rindang di kanan-kiri jalan. Jalan –jalan desa juga beraspal baik. Pesantren Kareteng cocok sekali digunakan untuk acara-acara besar karena tempatnya yang sejuk, luas dan angin pegunungan yang sepoi-sepoi.
Hasil sidang Komisi
Sidang komisi di bagi 4. Yaitu komisi bahtsul masail, program kerja, rekomendasi dan organisasi. Di komisi bahtsul masail dihasilkan 18 keputusan. Diantaranya adalah :
1. Bagaimana hukumnya menyekolahkan anak ke sekolah non- islam? Jawabannya boleh jika aqidah islamnya si anak sudah kuat.
2. Bagaimana hukumnya berdakwah dengan cara-cara FPI? Jawabannya haram bila menimbulkan mafsadah yang lebih besar.
3. Bila ada orang Bawean meninggal di Gresik, lebih baik dikubur di Gresik atau Bawean? Jawabannya lebih baik di kubur di Gresik.
Sidang komisi organisasi menghasilkan kesepakatan untuk mengembangkan MWC NU Sangkapura menjadi dua. Sehingga nantinya ada lima MWC NU se Bawean yaitu MWC NU Sangkapura 1, Sangkapura 2 , Daun, Kepuhteluk dan Tambak.
Komisi program menghasilkan beberapa kesepakatan diantaranya pendirian SMK NU. Sedangkan komisi rekomendasi diantaranya adalah permohonan kepada pemkab Gresik untuk menyediakan tranportasi laut yang baik.
Semua persidangan berlangsung dinamis utamanya komisi bahtsul masail yang bertempat di mushala pesantren. Seperti biasa terjadi adu argument, ibarat dan analog-analog yang mengagumkan. Tidak ada istilah santri muda dan tua, semua berbaur menjadi satu. Argumen yang paling kuatlah yang dipilih. Bahtsul masail menjadi ajang adu ketelitian dalam memecahkan masalah-masal hukum keagamaan. Jangan heran kalau di setiap gawe organisasi NU maka bahtsul masail wajib ada. Orang boleh mencibir bahtsul masail namun sejatinya BM menjadi keunggulan dan ciri khas bagi NU.
Peserta Konperensi
Konperensi ini diikuti oleh 56 ranting dan 4 MWC NU. Mayoritas peserta adalah kyai muda. Mereka inilah kader-kader baru yang menggantikan para kyai sepuh. Karena mayoritas dari pesantren maka arena konperensi berubah menjadi ajang reuni. Canda dan joke-joke segar selalu hadir di sudut-sudut kamar. Lingkaran-lingkaran kecil terbentuk dengan sendirinya ditemani kopi dan rokok. NU dan humor adalah saudara kandung seperti halnya kopi dan rokok.
Konsumsi
Melimpah ruah. Sejak kedatangan peserta sampai acara penutupan para peserta dimanjakan oleh aneka ria makanan dan minuman. Tidak ketinggalan kopi dan rokok. Maka ada guyonan, bila warga NU tidak ngopi dan merokok maka ke-NU-annya hilang separo. Peserta juga dikagetkan dengan sop ubi. Karena baru, maka sop ubi ini laris manis.
Intervensi partai
Nihil. Tidak ada tarik menarik dari orang-orang partai. Meski pengurus partai hadir namun mereka datang sebagai seorang santri. Bahkan ketua DPRD Kabupaten Gresik , Zulfan Hasyim, juga terlihat membaur dengan para peserta , bercengkrama sambil mengeluarkan humor-humor terbarunya.
Rois dan Ketua baru
Meski rois dan ketua itu artinya sama (ketua) namun di NU ada bedanya. Rois untuk menyebut Syuriah dan Ketua untuk Tanfidziyah. Katib untuk syuriah dan sekretaris untuk tanfidziyah. Rois terpilih adalah Kyai Zubaidi dari Sumberlanas Telukjati. Kyai energik ini sangat diharapkan bisa membawa NU lebih dinamis. Sedangkan ketua Tanfidziyah terpilih adalah ustadz Fauzi Rouf dari Kebuntelukdalam.
Semoga duet ini didukung oleh tiem kerja yang solid.
• Ali Asyhar : Mantan ketua Lakpesdam NU dan coordinator sie acara konperensi.