Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Menangkis Serangan Kaum Pembenci
(Hikmah Maulid Nabi)

Menangkis Serangan Kaum Pembenci
(Hikmah Maulid Nabi)

Posted by Media Bawean on Jumat, 25 Januari 2013

Media Bawean, 25 Januari 2013

Oleh : Ali Asyhar

Mukadimah

Bila engkau adalah penganjur kebaikan maka jangan bermimpi semua orang akan memuji. Sebaliknya Allah pasti mengujimu dengan para pencaci maki. Namun engkau tak perlu risau karena disaat yang sama Tuhan juga mengirimkan orang-orang baik yang mendukungmu. Kehidupan kanjeng Nabi adalah cermin bening bagi kita betapa beliau harus bersabar menghadapi makian dari orang-orang terdekatnya seperti Abu Lahab dan Abu Jahal sejak hari pertama berdakwah. Sampai hari ini ketika islam sudah menyapa Eropa jumlah pendengki kanjeng Nabi tidak berkurang. Sebutlah nama-nama seperti Pierre Le Venerable, Raymond Lulle, Guellaume Postel, Roland, Gagnier, De Brogile dan Renan. Mereka menyatakan bahwa Muhamad adalah musuh Kristus,kepala bandit, perampok unta,tukang sihir dan orang yang frustasi karena gagal menjadi paus. Bahkan Guibert de Nogent mengatakan bahwa Muhamad mati karena mabuk, tubuhnya terdampar di atas kotoran binatang dan sudah dimakan babi. Oleh karenanya minuman keras dan babi diharamkan dalam islam.

Sebab Kristen memusuhi Islam

Kurangnya pengetahuan orang-orang Kristen ( baca: Barat) terhadap islam adalah factor utama permusuhan. Ketidaktahuan ini bertimbun dari abad ke abad sehingga menjelma menjadi batu cadas bagi generasi selanjutnya. Factor kedua adalah imperialisme Barat. Imperialisme memberi bantuan besar dalam menyerang islam dan Muhamad. Factor tambahannya adalah Barat sudah meninggalkan watak Kristen yang lembut penuh kasih. Watak Barat memang tidak cocok dengan kelemah lembutan. Orang Barat telah dididik oleh alamnya yang keras, sukar dan dingin.

TENTANG KANJENG NABI

Perawakan Kanjeng Nabi

Haekal menulis bahwa Kanjeng Nabi paras mukanya manis dan indah, perawakannya sedang tidak terlampau tinggi juga tidak pendek, bentuk kepala besar berambut hitam pekat dan berombak. Dahinya lebar dan rata di atas alis yang lengkung lebat dan bertaut, sepasang matanya lebar dan hitam. Di tepi putih matanya agak kemerahan tampak lebih menarik dan berwibawa. Pandangan matanya tajam dengan bulu mata hitam. Hidungnya serasi dan halus dengan barisan gigi yang bercelah-celah. Cambangnya lebat sekali, berleher jenjang dan indah. Dadanya lebar dengan kedua bahu yang bidang. Warna kulit terang dan jernih dengan kedua telapak kaki dan tangannya yang tebal. Bila berjalan badannya agak condong ke depan, melangkah cepat dan pasti. Air mukanya membayangkan renungan dan penuh pikiran, pandangan matanya menunjukkan kewibawaan, membuat orang patuh padanya.

Masa dakwah

Kanjeng Nabi adalah maha guru. Ia menjadi teladan bagi para sahabatnya yang multi karakter. Beragam karakter sahabatnya bisa dimaksimalkan untuk islam. Tidak ada karakter yang diciptakan Allah sia-sia. Sebutlah ‘Amr bin Ash , seorang yang ambisius namun benar-benar mampu memimpin. Kelak ‘Amr bin Ash adalah panglima pembebas Mesir. Ada Khalid bin Walid, sahabat yang jenius di medan perang namun suka kawin. Khalid adalah pahlawan perang Yamamah yang menumpas pembangkangan Musailamah si nabi palsu. Juga Umar bin Khathab yang sangat temperamental. Sifat keras Umar membawa berkah bagi islam. Kepemimpinan Umar dicatat tersukses setelah Kanjeng Nabi. Selanjutnya Abu Hurairah, sahabat yang miskin dan pecinta ilmu. Abu Hurairah adalah salah satu sahabat yang banyak meriwayatkan hadits sejajar dengan Ibnu Mas’ud dan Aisyah. Ada lagi Ammar bin Yaser seorang sahabat yang pendiam. Ammar adalah intelijen terhebat dalam sejarah islam. Dengan potensi yang dimiliki oleh sahabat maka Kanjeng Nabi mulai melirik ke segala penjuru. Selama 23 tahun islam menjelma menjadi kekuatan yang mencemaskan Persia di Timur dan Romawi di Barat.

Hari-hari terakhir Kanjeng Nabi

Sekembalinya Kanjeng Nabi dari haji wada’ ia mencurahkan perhatiannya kearah utara. Sebab selatan sudah tidak perlu dikhawatirkan lagi. Bersiaplah satu pasukan besar dengan panglima perang muda belia Usamah bin Zaid bin Haritsah. Kanjeng Nabi memerintahkan Usamah untuk menjejakkan kudanya di perbatasan Balqa’ dengan Darum di Palestina tidak jauh dari Mu’tah tempat ayahnya terbunuh dahulu. Usamah diperintahkan menyerang musuh di pagi buta dan menghujaninya dengan panah api. Ketika pasukan Usamah sudah siap di Jurf tiba-tiba Kanjeng Nabi sakit. Semakin hari bertambah parah. Usamah menunda keberangkatan pasukannya.

Para sahabat sangat cemas. Apalagi ketika mereka tahun bahwa nabi pergi ke pekuburan Baqi’ dengan ditemani Abu Muwaihibah. Setelah mengunjungi makam Baqi’ Kanjeng Nabi berkata kepada Abu Muwaihibah “ Abu Muwaihibah, aku telah diberi anak kunci dunia dengan segala isinya. Aku disuruh memilih ini tapi aku memilih bertemu Allah dan surga”.

Ketika Kanjeng Nabi sakit, Aisyah juga sedang sakit kepala. Kanjeng Nabi bergurau “ Wahai Aisyah, apa salahnya jika engkau mati lebih dulu maka aku akan mengurusmu, mengkafani, menyolatkan dan menguburmu”. Aisyah diam cemberut karena cemburu. Nabi tersenyum dan sakitlah yang menghentikannya untuk terus bergurau.

Semakin hari sakitnya semakin parah. Sampai selimutnya terasa panas. Setiap hari putrinya, Fatimah, datang menjenguk. Diciumnya keturunan satu-satunya itu sambil Kanjeng Nabi berbisik. Terlihat Fatimah menangis lalu sebentar kemudian tertawa. Setiap Kanjeng Nabi berbisik maka Fatimah menangis lalu tertawa. Di kemudian hari Fatimah menceritakan bahwa ia menangis karena ayahnya berbisik bahwa waktunya telah tiba. Fatimah tertawa karena Kanjeng Nabi menyatakan bahwa orang pertama yang akan menyusulnya adalah Fatimah. Benar, enam bulan kemudian Fatimah tiada.

Ketika Kanjeng Nabi sudah wafat maka Abu Bakar membuka wajah dan menciumnya.“ Alangkah harum saat anda hidup dan alangkah sedap saat engkau wafat”.

PENUTUP

Peringatan maulid adalah sarana efektif untuk mengenalkan Kanjeng Nabi kepada umatnya sendiri juga kepada non muslim. Mengenalnya secara utuh adalah resep manjur untuk mengobati kebencian yang telah ber-abad-abad lamanya. Dengan penelitian yang obyektif maka saya yakin sinar islam akan semakin membasuh Eropa.

Ali Asyhar, Wakil ketua PCNU Bawean dan Dosen STAIHA

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean