Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Tokoh Bicara Visit Bawean 2013
Tokoh dan Umara Diajak Bentengi Diri

Tokoh Bicara Visit Bawean 2013
Tokoh dan Umara Diajak Bentengi Diri

Posted by Media Bawean on Kamis, 03 Januari 2013

Media Bawean, 3 Januari 2013 


Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gresik serius menggarap potensi wisata Pulau Bawean, tahun 2013 sebagai tahun kunjungan wisata ke Pulau Bawean atau Visit Bawean Year 2013.

Bagaimana respon tokoh asal Pulau Bawean tentang persiapan  Visit Bawean Year 2013? Berikut hasil liputan Media Bawean "

KH. Abdul Latif sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) kecamatan Sangkapura mengajak kepada seluruh warga Pulau Bawean untuk siap mengantisipasi dampak negatif, termasuk menggali masalahatnya sebagai pulau tujuan wisata.

"Harapannya semoga ulama dan umara siap menjadi benteng yang kokoh sebagai penghadang terhadap kerusakan moral bagi generasi penerus bangsa,"katanya.

"Pulau Bawean sebagai pulau rilijius dan agamis, sangat berharap agar tidak luntur ditelan arus kemajuan informasi dan globalisasi yang mengancamnya tinggal kenangan saja,"paparnya.

"Marilah kita pertahankan Pulau Bawean sebagai pulau asmaul husnah dan pulau mubarokah,"harapan KH. Abdul Latif yang juga menjabat sebagai Ketua PGRI kecamatan Sangkapura.

Sedangkan  Raden Achsanul Haq sebagai Pengurus Bawean Serambi Madinah berharap agar warga Pulau Bawean tetap mempertahankan budaya islami dan adat sopan santun ketimuran yang dipraktekkan nenek moyang dan orang tua kita.

"Menyambut Visit Turism In Bawean tahun 2013, marilah kita perkokoh kesiapan warga untuk menerima dengan penuh persiapan lahir dan bathin,"pungkasnya.

Nasichun Amin sebagai Kepala KUA Sangkapura menyatkan bahwa dirinya bukan ahli wisata atau pariwisata, tetapi yang terpenting masyarakat Bawean harus siap menghadapi perubahan dan budaya asing yang akan datang bila memang Pulau Bawean jadi tujuan wisata.

"Kita perlu mempersiapkan diri agar budaya dan agama tetap dipertahankan sehingga tidak luntur atau bahkan hancur,"tuturnya.

"Mental didasari iman dan taqwa dengan wujud peningkatan ibadah kepada Allah SWT.. Saat ini sebagian masyarakat terutama remaja sudah banyak yang terpengaruh dengan budaya yang kurang baik dalam pandangan agama. Sepertinya kita belum siap untuk itu, tapi hal tersebut tidak bisa dihindari lagi, karena kondisi dan situasi yang tidak bisa dihindari lagi,"pungkasnya.

"Perlu adanya aturan yang jelas dan tegas, seperti aturan bagi para wisatawan, aturan untuk penginapan/hotel dan aturan lain, sehingga tidak menimbulkan dampak yang negatif,"imbunya.

Arah tujuan wisata Pulau Bawean adalah terfokus wisata alam dan panorama yang masih asli dan indah, walaupun mungkin bisa disisipi wisata budaya asli Bawean. Obyek wisatanya tidak perlu dikhawatirkan. 

Lebih lanjut Naschun Amin menjelaskan bahwa dampak budaya dan prilaku wisatawan atau tamu yang cukup banyak dan beraneka budaya yang mungkin bisa mempengaruhi masyarakat lokal. Padahal masyarakat lokal Bawean sendiri sekarang sudah rentan dengan budaya dari luar Bawean yang dibawa masuk sendiri oleh masyarakatnya. "Untuk itu masyarakat Pulau Bawean harus segera menyiapkan diri menghadapi hal tersebut,"ujarnya.(bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean