Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Warga Bawean Ingin Pulang

Warga Bawean Ingin Pulang

Posted by Media Bawean on Rabu, 16 Januari 2013

Media Bawean, 16 Januari 2013 

SEPEKAN TERLANTAR MINTA KAPAL, PAGI INI DIBERANGKATKAN 


Gelombang besar di Laut Jawa memaksa pelayaran antar pulau menghentikan aktifitasnya, termasuk pelayaran penumpang Gresik-Bawean. Kendati ombak besar disebabkan faktor alam, namun warga Bawean menuding Pemerintah Kabupaten Gresik tidak tanggap terhadap kesusahan mereka.

KEMARAHAN warga Bawean NGELURUK: Warga Bawean ngeluruk Gedung DPRD Gresik, Jl Wakhid Hasyim 5, minta dipulangkan. memuncak Selasa siang, saat berunjukrasa di depan Gedung DPRD Gresik, Jl Wakhid Hasyim 5. Mereka mendesak Pemkab Gresik untuk merealisasikan janjinya mendatangkan kapal yang bisa mengangkut warga Bawean yang tertahan di Gresik sejak 5 Januari lalu.

Aksi unjukrasa warga Bawean berlangsung sekitar pukul 09.00. penginapan dan penampungan sementara meluruk kantor wakil rakyat. Di depan gedung dewan, beberapa perwakilan berorasi meneriakkan kekecewaan mereka yang gagal pulang karena tidak ada ketersediaan kapal penumpang.

Ridwan (39) Juru bicara pada demo kemarin mengatakan, pihaknya hanya ingin kepastian berangkat, bukan janji akan berangkat. Masalah gelombang besar disertai penghentian pelayaran mestinya bisa di antisipasi sebelumnya. “Sebab, ini masalah yang klasik, minimal harus ada fasilitas yang permanen untuk mobilisasi ke Bawean,” ujar Ridwan.

Syamsuri (43) salah seorang pendemo lainnya mengatakan, selama dua pekan dia dan keluarganya tertahan di sekitar Pelabuhan Gresik. Selama itu, Syamsuri mengaku mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Pengeluaran mereka bertambah untuk bertahan hidup selama menunggu keberangkatan kapal. “Kini persediaan uang yang kami bawa sudah mulai habis,” terang dia.

Usai berorasi, sejumlah perwakilan pengunjukrasa diterima Siti Muafiyah, Wakil Ketua Komisi D DPRD Gresik. Saat menyampaikan uneg-unegnya, seorang ibu menangis. Dia bingung karena tidak segera pulang akibat kapal dilarang berlayar. “Saat ini anak saya harus sekolah karena di sekolahnya sedang menyelenggarakan ujian, tapi saya masih tertahan di Gresik,” kata dia sambil terisak.

Kepada warga Bawean Siti Muafiyah berjanji akan membantu warga Bawean menyampaikan tuntutannya ke Pemkab Gresik. “Namun kami juga memahami persoalan ini, sebab cuaca buruk bisa mengancam keselamatan pelayaran. Namun tuntutan saudara akan kami sampaikan ke Pemkab Gresik,” janji Siti Muafiyah. (rfs/ris)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean