Media Bawean, 14 Februari 2013
Penyelesaian pembangunan lapangan terbang perintis di Pulau Bawean, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, terkendala pembebasan lahan di Desa Tanjungori, Kecamatan Tambak.
Kepala Bagian Administrasi Pemerintahan Kabupaten Gresik, Yusuf Ansori, Rabu, mengatakan sisa lahan yang belum dibebaskan sebanyak tujuh bidang lahan, di antaranya tiga bidang perlu dilakukan pengukuran oleh Badan Pertanahan Nasional (BPN) serta sisanya belum diketahui ahli warisnya.
"Seharusnya, operasional lapangan terbang di Pulau Bawean sudah bisa dilakukan pada pertengahan tahun 2013 ini, namun masih belum bisa tercapai karena progres pembebasah lahan masih belum tuntas," katanya.
Ia menjelaskan Pemkab Gresik sebelumnya berharap operasional lapangan terbang bisa dilakukan pada pertengahan Maret 2013.
"Apabila tidak ada kendala lagi dan semuanya selesai dalam waktu dekat, Agustus 2013 sudah bisa beroperasi sesuai permintaan Gubernur Jatim Soekarwo," katanya.
Oleh karena itu, Yusuf optimistis pembangunan lapangan terbang yang kini tinggal 9,5 persen akan selesai pada Agustus 2013 dan bisa dioperasionalkan.
Yusuf mengakui bahwa alokasi dana yang dibutuhkan untuk pembebasan lahan mencapai Rp3,7 miliar, dan sepenuhnya diambilkan dari APBD Kabupaten Gresik.
"Wabup Gresik M Qosim sudah meninjau lokasi pembangunan lapangan terbang di Bawean, Selasa (12/2) dan diketahui hanya tinggal lima persen," katanya.
Lapangan terbang perintis Pulau Bawean memiliki landasan pacu sepanjang 1.200 meter, dan saat ini sudah terbangun 900 meter dan tinggal 300 meter yang belum selesai.
"Kami optimistis sebelum Pemilihan Gubernur Jatim 2013 sudah bisa dioperasionalkan sesuai dengan harapan masyarakat dan gubernur," katanya. (*)
Sumber : Antara Jatim