Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Tidak Ada Guru Mogok Mengajar
di SMPN I Tambak, Pulau Bawean

Tidak Ada Guru Mogok Mengajar
di SMPN I Tambak, Pulau Bawean

Posted by Media Bawean on Kamis, 07 Februari 2013

Media Bawean, 7 Februari 2013 

Adanya pemberitaan guru SMPN I Tambak melakukan mogok mengajar sehubungan tuntutan jatah pembagian  tunjangan guru daerah terpencil, diklarifikasi oleh Raden Mosleh sebagai Kepala SMPN I Tambak, Pulau Bawean, Gresik.

Menghubungi Media Bawean (rabu, 6/2/2013), Raden Mosleh menyatakan tidak benar adanya mogok mengajar guru SMPN I Tambak. "Selama ini proses belajar mengajar berjalan normal tanpa ada istilah mogok sebagai diberitakan di media,"katanya.

"Memang kemarin hari selasa (5/2/2013), ada wartawan di Pulau Bawean mendatangi SMPN I Tambak menanyakan adanya pemogokan guru. Sebagai kepala sekolah merasa bingung adanya informasi tersebut, sehubungan proses belajar mengajar berjalan sesuai mestinya tidak ada kendala apapun,"ujarnya.

"Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata ada salah satu guru di SMPN I Tambak ketika itu tidak mengajar, datangnya setelah masuk jam ketiga. Apakah ini dinamakan pemogokan? "pungkasnya dengan tanda tanya.

Merespon adanya tuntutan pembagian tunjangan guru terpencil, Raden Mosleh menyatakan sebenarnya sudah tidak ada permasalahan, tapi kenapa persoalan ini kembali memanas kepermukaan. Padahal menurutnya, ketika dikumpulkan antara perwakilan guru tidak menerima tunjangan, menyatakan tidak mempersoalkan tunjangan yang diterima 2 oleh guru hanya menyangsikan kenapa dirinya tidak mendapatkan tunjangan juga.

"Sehubungan kondisi sudah memanas, sebagai Kepala SMPN I Tambak mempunyai kewajiban menyesaikan persoalan ini, walaupun dari awal sampai proses pencairan tidak terlibat secara langsung, artinya yang menangani adalah UPT Pendidikan Tambak,"terangnya.

Raden Mosleh menyarankan kepada guru tidak menerima tunjangan agar berlapang dada dan bersabar, semoga di tahun berikutnya akan mendapatkan bagian yang sama. "Adapun tuntutan pembagian, semestinya tidak memberatkan kepada guru penerima tunjangan sehubungan mereka memiliki hak sepenuhnya,"pungkasnya.

Susilawati sebagai guru penerima tunjangan di SMPN I Tambak mengklarifikasi adanya tuntutan atas hak yang diterimanya.

Menurutnya, persoalan tunjangan yang diterima sudah tidak ada persoalan, tapi kenapa Supaji mempersoalkan kembali. "Padahal dia sudah membuat surat khusus kepada saya, isinya menyatakan tidak ikut-ikutan menghalangi atau mempersulit tujangan. Tapi kenapa sekarang mempermasalahkan kembali persoalan yang menurutnya tidak terlibat dalam menghambat penerimaan tunjangan,"tuturnya dengan nada agak tinggi.

"Sebagai penerima tunjangan sudah tidak menutup mata untuk membagi rejeki dengan seluruh teman dan keluarga, adapun nominal yang diberikan tentunya disesuaikan sehubungan semuanya harus sama-sama mendapatkan walaupun nilainya tidak besar,"imbuhnya.

Mengenai guru berstatus PNS tidak tersertifikasi menurut Susilawati, setelah diberikan ternyata ditolak dengan alasan tidak jelas. "Adapun soal kelayakan, terusterang saya termasuk paling lama mengabdi di SMPN I Tambak bila dibandingkan 7 guru lainnya yang tidak mendapatkan tunjangan,"jelasnya. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean