Media Bawean, 29 Maret 2013
Dinas Pendidikan Kabupaten Gresik mewanti-wanti kepada kepala sekolah untuk tidak menarik pungutan berdalih ujian nasional (UN). Sebab, Pemerintah Kabupaten Gresik menganggarkan dana Rp 827.782.500 untuk pelaksanaan UN tahun ini.
Kadispendik Gresik Nadlif memastikan, UN sepenuhinya gratis, atau tidak dipungut biaya sama sekali.
Penegasan ini sekaligus untuk menepis rumor bahwa UN dipungut biaya. Ini juga menjawab keluhan sejumlah siswa dan wali murid yang keberatan dikenai pungutan oleh sekolah menjelang UN.
“Kalau tidak saat UN, biasanya nanti juga muncul pungutan jelang, atau pasca UN, missal untuk wisata ataupun album kenangan, dan lain sebagainya. Untuk UN secara
tegas kami larang,”bebernya.
Nadlif mengungkapkan, pihaknya akan menjatuhkan sanksi berat bagi sekolah yang sengaja melakukan pungutan jelang UN ataupun pelaksanaan. Juga pasca UN. “Karena kami memang ingin berkomitmen untuk mewujudkan pendidikan yang bisa dijangkau oleh siapa saja,”ujarnya.
Dikatakan, tahun ini Pemkab Gresik sudah mengalokasikan anggaran untuk UN. Anggaran tersebut rencananya akan dibagi untuk pelaksanaan UN di berbagai jenjang, mulai SD hingga SMA. Rinciannya Rp 435,2 juta untuk pendidikan dasar, Rp 252,5 juta untuk pendidikan menengah umum, dan Rp 140 juta untuk tingkat persetaraan.
Menurut Nadlif, anggaran itu disesuaikan dengan kebutuhan pada saat pelaksanaan UN. “Jadi, mulai dari berapa jumlah siswanya, hingga anggaran untuk kertasnya itu sudah kami hitung semua, dan sesuai,”jelas Nadlif.
Pelaksanaan UN tahun ini rencananya akan dilaksanakan mulai pertengahan April hingga awal Mei. Dengan rincian UN tingkat SMA yang dimulai tanggal 15 hingga 18 April, lalu UN tingkt SMP mulai dari 22 April hingga 25 April, serta UN tingkat SD yang akan digelar tanggal 6 Mei hingga 8 Mei.
(jan/ris)
Sumber : Radar Gresik
Sumber : Radar Gresik
