Media Bawean, 14 Maret 2013
Kabar meninggal dunia korban kecelakaan di jalan raya Nirwana, tepatnya jalan pertigaan menuju kantor kecamatan Sangkapura (rabu, 13/3/2013) menjadi buah bibir masyarakat di Sangkapura, Pulau Bawean, Gresik. Diantaranya sepeda motor yang dipakai oleh Naelul Aotar ternyata bernopol W 3281 AP (plat merah).
Siapakah Naelul Aotar? ternyata masih menantu Camat Tambak, Suropati. "Menantu dari anak tiri, tapi sudah dianggap anak sendiri,"katanya Suropadi ketika ditemui Media Bawean di kantor Polsek Sangkapura.
Kenapa dipakai oleh menantu? "Yang namanya anak pinjam, yang diberikan,"ujarnya.
Dari mana mau kemana? "Yach, dari belanja di pasar mau pulang ke rumahnya di Daun,"jawabnya.
Zulfan Hasyim sebagai Ketua DPRD Gresik, merepon sepeda motor yang dipakai plat merah sehingga menyebabkan keluarganya meninggal dunia, menyatakan itu soal pelanggaran saja. "Terserah kepada pejabat terkait untuk memberikan sangsi,"paparnya.
Lebih tegas lagi Lutfi Hasyim sebagai pihak keluarga merespon bahwa itu kesalahan besar yang terjadinya peristiwa kecelakaan saat jam dinas.
"Ironis sekali peristiwa kecelakaan mengakibatkan korban meninggal dunia berserempetan dengan sepeda motor dinas, tentunya kesalahan besar yang harus diusut sampai tuntas,"tegasnya.
Kapolsek Sangkapura, AKP. H. Zamzani, SH. disinggung dengan sepeda motor plat merah, menyatakan itu bukan wewenang pihak kepolisian. "Kita hanya mengusut terjadinya kecelakaan sehingga mengakibatkan korban meninggal dunia,"paparnya singkat. (bst)
