Media Bawean, 4 April 2013
Pendistribusian BBM bersubsidi ke Pulau Bawean kini menuai bermasalah, setelah urusan tekhnis dalam pembongkaran oleh pihak transportir mengalami keterlambatan.
Kapal tanker Omega Selatan bermuatan solar sebanyak 40 KL dan premium sebanyak 82 KL, sudah berlabuh di perairan Pulau Bawean sejak kemarin (rabu, 3/4/2013), tapi sampai sekarang belum di distribusikan ke pangkalan milik APMS 01 dan 02.
H. Suko sebagai Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) kelas III Bawean dihubungi Media Bawean (kamis, 4/4/2013) menyatakan sebenarnya tidak permasalahan dalam pembongkaran BMM bersubsidi di dermaga Pulau Bawean, tapi pihak transportir harus memenuhi kewajibannya sesuai aturan yang berlaku.
"Resiko besar bila dipaksakan untuk dibongkar, bila perlengkapan tidak penuhi oleh pihak transportir seperti mobil pengangkut dari pelabuhan ke pangkalan yang dituju,"katanya.
"Silahkan dipenuhi segala perlengkapan, setelah silahkan dilakukan pembongkaran di Pelabuhan Bawean,"ujarnya.
Sementara pihak patra niaga dihubungi via selulernya, Lia menjawab masih dikoordinasikan dengan pihak petugas di Pulau Bawean.
Terkendalanya mobil pengangkut BBM yang selama ini digunakan oleh Muhtar sebagai transportir BBM bersubsidi yang diangkut kapal tanker Jayanti menyatakan tidak keberatan bila ingin dioperasikan. "Silahkan dipergunakan, tapi pihak transportir sebelum menggunakan harus membayar ongkos pengangkutan didepan,"paparnya.
Muhtar mengaku sudah tiga hari yang lalu memberikan sinyal kepada pihak transportir sebagai pesaing untuk mempergunakan satu-satunya mobil pengangkut di Pulau Bawean. "Tapi sepertinya niatan baik tidak direspon positif,"tuturnya.
Sore hari menjelang maghrib, kapal tanker Omega Selatan bersandar di Pelabuhan Pulau Bawean. Setelah bersandar ternyata Muhtar belum memberikan izin mobil pengangkut BBM yang disewanya untuk dipergunakan. Sampai malam hari, BBM belum diturunkan sehubungan mobil pengangkut yang akan dipergunakan masih menuai permasalahan.
Yasin sebagai petugas Syahbandar Bawean menyatakan sudah tidak persoalan terkait mobil pengangkut ke pangkalan, sehubungan pemilik mobil yang disewa oleh Muhtar sudah memperbolehkan untuk dipakainya. "Rencananya pengangkutan BBM akan dilaksanakan besok pagi,"pungkasnya. (bst)
"Resiko besar bila dipaksakan untuk dibongkar, bila perlengkapan tidak penuhi oleh pihak transportir seperti mobil pengangkut dari pelabuhan ke pangkalan yang dituju,"katanya.
"Silahkan dipenuhi segala perlengkapan, setelah silahkan dilakukan pembongkaran di Pelabuhan Bawean,"ujarnya.
Sementara pihak patra niaga dihubungi via selulernya, Lia menjawab masih dikoordinasikan dengan pihak petugas di Pulau Bawean.
Terkendalanya mobil pengangkut BBM yang selama ini digunakan oleh Muhtar sebagai transportir BBM bersubsidi yang diangkut kapal tanker Jayanti menyatakan tidak keberatan bila ingin dioperasikan. "Silahkan dipergunakan, tapi pihak transportir sebelum menggunakan harus membayar ongkos pengangkutan didepan,"paparnya.
Muhtar mengaku sudah tiga hari yang lalu memberikan sinyal kepada pihak transportir sebagai pesaing untuk mempergunakan satu-satunya mobil pengangkut di Pulau Bawean. "Tapi sepertinya niatan baik tidak direspon positif,"tuturnya.
Sore hari menjelang maghrib, kapal tanker Omega Selatan bersandar di Pelabuhan Pulau Bawean. Setelah bersandar ternyata Muhtar belum memberikan izin mobil pengangkut BBM yang disewanya untuk dipergunakan. Sampai malam hari, BBM belum diturunkan sehubungan mobil pengangkut yang akan dipergunakan masih menuai permasalahan.
Yasin sebagai petugas Syahbandar Bawean menyatakan sudah tidak persoalan terkait mobil pengangkut ke pangkalan, sehubungan pemilik mobil yang disewa oleh Muhtar sudah memperbolehkan untuk dipakainya. "Rencananya pengangkutan BBM akan dilaksanakan besok pagi,"pungkasnya. (bst)
