Jum'at, 23 Mei 2025
Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » , » Dosen Prihatin Nasib Anak Bangsa

Dosen Prihatin Nasib Anak Bangsa

Posted by Media Bawean on Senin, 15 April 2013

Media Bawean, 15 April 2013 


Bambang Soegeng H.,drg sebagai dosen senior di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya menyatakan prihtain atas nasib anak bangsa. "Sepertinya memprihatinkan sekali keadaannya,"katanya.

"Semestinya generasi sekarang ini bukanlah penerus masa depan, tapi sebagai pengganti untuk lebih baik. Seringkali disampaikan kepada mahasiswa, janganlah anda sebagai penerus generasi masa sekarang, tapi jadilah pengganti dimasa depan,"ujarnya.

Melihat situasi masa sekarang, Bambang Soegeng menyatakan demokrasi kebablasan, dampaknya memecah belah persatuan bangsa. "Mahasiswa berunjuk rasa sepertinya kurang etis dilakukan, semestinya menggunakan metode penelitian dalam menghadapi persoalan, untuk mencapai tujuan yang lebih baik,"paparnya.

"Soal terjadinya korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN), sebelum dicetuskan istilah yang ada, sebentulnya didalam Al Qur'an sudah dijelaskan dan super lengkap, tapi aplikasinya belum diamalkan,"jelasnya.

Seperti kolusi dan nepotisme, menurut dosen Fakultas Kedokteran Unair, sulit dihapus sehubungan pemimpin di negeri ini seringkali mementingkan dirinya sendiri termasuk keluarganya. "Contoh, punya anak lalu melakukan lobi khusus agar bisa masuk di perguruan tinggi favorit, semestinya sebagai pemimpin yang arif dan bijaksana lebih mengarahkan agar anaknya juga masuk melalui proses yang sama yaitu tes,"tuturnya.

"Sedangkan korupsi, sepertinya tujuan reformasi tidak terwujudkan sehubungan koruptor kelas kakap selama di masa orde baru ternyata belum terungkap, sekarang ini yang terungkap hanya koruptor pendatang baru di era reformasi,"jelasnya.

Terkait pendidikan, Bambang Soegeng merasa heran dengan pengawas ujian nasional disekolah. "Ketika saya berjalan untuk melihat situasi dan kondisi pelaksanaan ujian, ternyata pengawas di ruang langsung memberitahukan kepada siswa, agar berhati-hati ada pengawas datang. Jadi kesimpulannya guru sudah mengajarkan tidak benar kepada siswa ketika ujian berlangsung. Semestinya tanpa harus datang pengawas, seharusnya guru menanamkan rasa kejujuran kepada anak didik,"terangnya.

Disinggung keadaan Pulau Bawean, Dosen yang menyatakan sudah 10 kali datang ke Pulau Bawean, menyatakan keadaan alam Pulau Bawean layak dijual melalui pariwisata dengan obyek wisata yang ada. "Melihat obyek wisata di Pulau Bawean, semuanya masih perawan atau asli perawan,"ungkapnya.

Adapun soal kegiatan bhakti sosial mahasiswa Unair, menurutnya menunggu permintaan pemerintah setempat. Perlu diketahui, Fakultas Kedokteran Gigi Unair pernah mengadakan bhakti sosial di desa Kebuntelukdalam dan desa Gunungteguh. (bst)

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean