Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » “Ghurujukan”

“Ghurujukan”

Posted by Media Bawean on Jumat, 12 April 2013

Media Bawean, 12 April 2013

Lomba Menulis Opini Dan Artikel
Kategori Umum


Nama Penulis : Achmad Nailufar 
Sekolah : STAIHA Bawean
Jurusan : Muamalah Semester II 
Alamat : Desa Lebak, Sangkapura, Gresik

“Ghurujukan” merupakan nama air terjun atau kolam yang terdapat di Pulau Bawean. Jika ingin rekreasi kesana cukup menuju desa Telukjatidawang belok ke Timur memasuki kampung Sumber Lanas. Jarak dari Telukjati Dawang ke Sumber Lanas hanya sekitar 1 (satu) Kilometer, bisa ditempuh dengan sepeda motor, mobil penumpang atau cukup berjalan kaki.

Sesampai di gerbang Teluk Jati Dawang beloklah ke jalan Desa kearah Timur. Jalan itu lebarnya 3 meter, yang sudah di keraskan (di aspal). Sudah dapat di lalui sebuah kendaraan roda empat (Colt). Telusurilah benak pada musim hujan itu sampai sekitar satu setengah Kilometer, maka akan dijumpai jalan yang agak mendaki, kemudian menurun dan rata. Di situlah terdapat perkampungan yang dinamakan Dusun Gunung Dhurin atau Gunung Thurin,masih termasuk kawasan Patarselamat. Dihuni sekitar tiga ratus penduduk. dinamakan Gunung Dhurin karena Gunungnya terdapat banyak pohon Thurin.

Jika perjalanan itu dilanjutkan setengah kilometer lagi menyusuri tanah rendah, maka akan di dapati Sungai yang menjorok dari puncak gunung setinggi 20 meter dengan lebar 200 meter,Pada ujung sungai itu di batasi dua gunung setinggi 400 meter di atas permukaan air. Sungai yang memanjang ke utara ini seakan memisah dua gunung sebelah timur dan sebelah barat. Sungai itu di sebut “Ghurujukan ”.

Di setiap hari-hari libur atau hari minggu banyak pengunjung yang datang berekreasi kesana, mereka datang dari berbagai macam penjuru diantaranya dari kecamatan Tambak atau kecamatan Sangkapura.

Berada di sana cukup menyenangkan, kita bisa menikmati pemandangan di sebelah Utara yang penuh dengan pepohonan yang indah dengan pemandangan sawah yang penuh padi yang begitu pesona. Sementara jika kita membalikkan badan ke selatan, tanpa halangan apapun, kita dapat memandang air terjun yang begitu besar yang selalu mengisi kolam di bawahnya, air itu terus mengalir dengan derasnya.

Di sana terdapat sebuah mesin yang bahan bakarnya tidak menggunakan bensin atau solar cukup mengalirkan air dari puncak gunung melalui paralon yang besar lalu disalurkan ke gilingan mesin, sehingga menghasilkan aliran Listrik selama 24 jam. Tetapi hanya seberapa penduduk sekitarnya saja yang dapat menikmati terangnya lampu di rumah mereka masing-masing, karena sedikitnya tegangan arus Listrik. Mesin itu cukup hanya digunakan pada musim hujan yang di salurkan ke 10 rumah dengan kekuatan 180 watt, dan pada musim kemarau mereka menggunakan mesin Diesel seperti rumah-rumah yang lain pada umumnya.

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean