Peristiwa    Politik    Sosial    Budaya    Seni    Bahasa    Olahraga    Ekonomi    Pariwisata    Kuliner    Pilkada   
adsbybawean
Home » » Go Bawean Tourism,
Mengguyur Hujan Emas di Pulau Putri

Go Bawean Tourism,
Mengguyur Hujan Emas di Pulau Putri

Posted by Media Bawean on Selasa, 30 April 2013

Media Bawean, 30 April 2013

Lomba Menulis Opini dan Artikel
Kategori Umum

Penulis Nama : Mustika Sari
Pekerjaan : Mahasiswa 
Pendidikan Fisika Universitas Negeri Surabaya. 

Alamat : Dusun Sumber Agung, Pudakit Timur 
Kecamatan Sangkapura, Pulau Bawean 

Di era ini, pariwisata sudah bergeser tempat menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat maju. Suatu suguhan pariwisata yang “wah” rela dibayar mahal untuk membebaskan fisik dan pikiran dari rasa lelah dan stress akibat belenggu rutinitas yang menjenuhkan serta tuntutan aktifitas kerja yang tinggi. Tak heran bila sektor pariwisata menjadi sangat menjanjikan. Terbukti Berdasarkan data yang dirilis Badan Pusat Statistik, perolehan devisa negara dari sektor pariwisata tahun 2011 menembus angka 8,5 miliar dolar AS atau sekitar Rp75 triliun. (bps.go.id). Angka ini menempatkan sektor pariwisata di peringkat kelima penyumbang devisa negara di bawah migas, batu bara, minyak kelapa sawit, dan karet olahan.

Bawean merupakan pulau dengan anugerah kejelitaan alam, budaya, kuliner, serta khazanah historis yang terintegrasi menyajikan daya tarik tanpa batas dan eksotisme dari segala sudut. Namun sayang, pesona tersebut terkesan memudar dan nyaris tak terdengar karena masyarakat kurang memiliki kesadaran akan potensi Bawean sebagai pulau wisata, diperparah pemerintah yang terkesan lamban dalam menemukan ide-ide segar dan langkah nyata dalam pengembangan Pulau Bawean. Akibatnya, pertama, keberadaan tempat – tempat yang memiliki nilai fantastis sebagai destinasi wisata terkesan tak berharga, sehingga dengan tanpa perasaan dirusak dan dieksploitasi oleh tangan – tangan jahil yang memang tidak mengerti dan yang pura-pura tidak mengerti demi mengeruk keuntungan pribadi. Kedua, orang – orang luar yang belum pernah berkunjung lebih berasumsi bahwa Bawean adalah pulau terpencil daripada pulau mungil yang mempesona, bahkan tak sedikit yang tidak mencium keberadaan pulau ini. Dan ketiga yang paling disayangkan, warga Bawean kehilangan sektor pendapatan yang menggiurkan, menimbulkan anggapan tiada lagi lahan potensial untuk peningkatkan taraf ekonomi sehingga memicu derasnya arus urbanisasi bahkan sampai ke negeri jiran, atau yang dikenal dengan emigrasi internasional. Dampak terakhir ini yang ingin penulis kaji lebih jauh dengan menemukan solusinya melalui pengembangan pariwisata di Pulau Bawean dan prospeknya dalam peningkatan taraf ekonomi.

Tentunya belum terlambat untuk sadar dan berbenah! Perealisasian Bawean sebagai pulau wisata tak semudah membalik telapak tangan memang, butuh kerja sama dan penyatuan visi-misi dari semua pihak meliputi seluruh komponen masyarakat dan pemerintah. Namun dengan keseriusan dan diiringi tekad yang kuat, bukan hal yang tidak mungkin untuk mewujudkannya. Langkah vital yang dapat ditempuh adalah dengan memenuhi 4 komponen penting dalam industri kepariwisataan yang dikenal dengan 4A: attraction, accessibility, amenity, dan anciliary (buhali, 2003). 

a. Attraction (atraksi)
Attraction atau atraksi adalah destinasi dan hal lain yang bisa dinikmati oleh wisatawan. Pulau bawean memiliki jumlah attraction tak terhitung jumlahnya yang dapat dikategorikan sebagai berikut:

- keindahan alam: sebut saja Pulau Noko, Pulau Gili, Lalajer, labbhuen, Kebun Salak dan Penangkaran Rusa Bawean, dan masih banyak lagi. Rasanya tidak perlu dideskripsikan di artikel kali ini pesona dan keunikannya karena sudah menjadi rahasia umum dikalangan warga Bawean. Akan lebih bermanfaat jika pembaca membantu membeberkan pesona tersebut pada masyarakat luar , sehingga menjadi rahasia umum yang mendunia, menarik siapapun yang mendengar untuk berkunjung merasakan sensasinya. Selain itu, diperlukan kesadaran warga untuk membenahi, menjaga dan melestarikan, serta tindak tegas aparat berwajib pada pelaku perusak alam.

- seni budaya: jika Bali punya ngaben, makepung, tari pendet, dan tari kecak, Bawean punya molotan, adat pengantin Bawean, mandiling, hadrah, pencak dan banyak lagi yang pasti menarik minat wisatawan. Dalam hal ini, diperlukan kesadaran dan kesiapan mental bagi masyarakat untuk melestarikan seni budaya daerah dan memiliki filter yang presisi agar tidak teracuni budaya asing “negatif” yang pasti gencar menyerang dari segala arah. kita tata persiapan itu dari sekarang! Mari sejenak berkaca pada Bali, sudah berapa lama Bali menjadi pulau wisata terkemuka? Sudah berapa juta wisatawan asing yang singgah dengan budaya – budaya yang mereka bawa? Namun sampai saat ini, penduduk Bali tetap survive dan exist dengan budaya dan keyakinan asli mereka. Hal ini karena kesadaran warga akan status Bali sebagai tujuan wisata kelas dunia yang juga memasukkan keunikan budaya Bali dalam paket wisata yang ditawarkan. Jika orang Bali bisa, kenapa kita tidak?

- kuliner dan souvenir : Bawean memiliki makanan khas seperti mpek-mpek, koncok-koncok, posot-posot dan kerajinan khas Bawean seperti tikar bawean dan gerabah khas Bawean yang unik dan pasti menjadi incaran para wisatawan. Industri yang berkecimpung dalam hal ini selayaknya dipertahankan dan diperhatikan oleh pemerintah daerah, seperti dengan memberikan pembinaan dan intensif modal.

b. Accessibility (aksessibilitas)
Accessibility atau aksesibilitas adalah kemudahan untuk menuju destinasi. Agar wisatawan tertarik berkunjung, tentu akses jalan dan alat transportasi harus lancar. Akses pesawat udara sepertinya banyak membantu jika benar terealisasi. Akses kapal laut yang sering menjadi permasalahan harus segera dibenahi, dan jalan menuju tempat pariwisata harusnya segera diperbaiki. Jika akses masih sulit, wisatawan akan enggan berkunjung.

c. Amenity (amenitas)
Amenity atau amenitas adalah fasilitas yang mendukung terpenuhinya kebutuhan wisatawan saat berkunjung. Keberadaan hotel, penginapan, tempat parkir, toilet umum, klinik, restoran, dan fasilitas penunjang lainnya mutlak harus dibangun untuk menjadikan Pulau Bawean sebagai pulau pariwisata.

d. Anciliary
Anciliary adalah organisasi yang menaungi destinasi wisata. Anciliary sangat penting agar kondisi destinasi wisata aman terkendali. Organisasi tersebut akan mengatur sedemikian rupa sehingga keberadaan destinasi wisata yang diolah memberikan simbiosis mutualisme antar berbagai pihak, seperti investor, masyarakat sekitar, dan wisatawan . Jika memang serius, mulai sekarang hendaknya pemerintah melaksanakan pembenahan-pembenahan yang diperlukan di Pulau Bawean, melakukan survei destinasi wisata, dan mencari investor pariwisata.

Diluar keempat komponen tersebut, promosi pariwisata juga sangat penting dilakukan, media promosi saat ini sangat mudah dan banyak. Mulai dari yang gratisan hingga yang berbayar. Mulai dari yang tertulis seperti brosur, pamflet, poster, iklan di koran hingga yang melalui media elektronik dan lebih dahsyat penyebarannya, seperti iklan di TV dan internet.

Saat semua persyaratan di atas terpenuhi rasanya tidak perlu menunggu lama agar Pulau Bawean diakui sebagai icon wisata Jawa Timur. Ketika hal ini terwujud, masyarakat Bawean sendiri yang akan merasakan manfaatnya. Mengapa demikian? Pariwisata mempunyai andil yang sangat kuat dalam perbaikan ekonomi. Sedang perbaikan ekonomi sendiri akan berimbas pada aspek lain secara universal, seperti taraf pendidikan, kesehatan, keamanan, dan tentu saja kesejahteraan.

Dengan terwujudnya Bawean sebagai pulau pariwisata, banyak peluang bisnis yang dapat diraup. Bisnis perhotelan dan penginapan akan menjamur pesat dengan omzet yang menggiurkan. Bisnis motor dan car rent yang sebelumnya tidak potensial peluang suksesnya berbalik 180 derajat. Bisnis penyediaan tour dan paket wisata juga sangat recommended. Begitu pula bisnis restoran juga menjanjikan. Bagi yang tidak berkemampuan untuk ikut mencicipi bisnis yang bermodal cukup besar ini tak perlu khawatir, masih banyak bisnis lain yang bisa dilakukan dengan modal pas-pasan, seperti menjual souvenir dan makanan khas Bawean di tempat pariwisata atau menjual alat renang di kawasan pantai nampaknya bakal menjadi bisnis yang laris manis. Secara tidak langsung, penghasilan pembuat makanan akan bertambah, begitu juga dengan pengrajin seperti penganyam tikar dan pembuat gerabah yang dahulu sepi pembeli sekarang memiliki pangsa pasar yang tinggi. Sekaligus kita ikut andil memperkenalkan budaya Bawean ke kancah internasional. Bagi yang tidak memiliki modal uangpun masih ada peluang kebagian rezeki, tentunya dengan menjual jasa. Seperti bagi yang memiliki kemampuan bahasa asing yang baik, bisa menjadi guide para wisatawan asing. Bagi yang berbakat seni bisa bergabung dengan komunitas seni seperti mandiling, hadrah dan lainnya yang notabene sebagai kesenian khas Bawean pasti sering tampil menghibur wisatawan dan tentu saja, berbayar. Nantinya, dengan melihat kesempatan yang ada tentu masih banyak lagi ide-ide bisnis kreatif yang akan bermunculan di benak warga Bawean yang belum terpikirkan oleh penulis.

Contoh – contoh real lahan bisnis dari sektor pariwisata di Pulau Bawean yang telah dikemukaan di atas sebagai gambaran betapa sektor pariwisata dapat menghidupkan kembali peluang – peluang usaha yang dulunya ngadat atau mandeg, dan memunculkan lahan-lahan bisnis baru yang dulunya tidak potensial. Memang saat ini masih sekedar angan dan andai – andai. Namun setidaknya membuat kita menyadari akan pesona alam, seni, budaya, dan kuliner Bawean yang mengagumkan, dan melirik sektor pariwisata sebagai sektor yang patut dipertimbangkan agar potensi yang ada tak tersia-siakan sekaligus memicu pertumbuhan ekonomi Bawean.

Pernah mendengar pepatah “lebih baik hujan batu di negeri sendiri, daripada hujan emas di negeri orang”? sungguh bimbang dalam menerapkan pepatah ini jika kebutuhan hidup memang belum terpenuhi. Namun rasanya, dengan mewujudkan Bawean sebagai pulau wisata, gundah itu akan terusir, karena tak perlu jauh menadah hujan emas di negeri orang, jika di pulau putri sudah di guyur hujan emas. 

SHARE :
 
Copyright © 2015 Media Bawean. All Rights Reserved. Powered by INFO Bawean